Langkah Strategis China untuk Mengganti Teknologi Barat dalam Infrastruktur Kritis

China baru saja menerapkan aturan baru yang mewajibkan semua produsen power bank menggunakan sertifikat keamanan bernama China Compulsory Certification (CCC) sebelum produk mereka bisa dijual. Langkah ini diambil karena banyak insiden kebakaran yang disebabkan oleh power bank berkualitas rendah. Aturan ini tidak melarang penggunaan power bank tanpa sertifikat, tapi mereka bisa dilarang secara hukum untuk dipakai di transportasi umum dan berbagai tempat publik demi keselamatan pengguna. Sebelumnya, otoritas penerbangan di China sudah melarang power bank tanpa sertifikat 3C dibawa dalam pesawat domestik. Platform belanja online seperti Taobao juga mulai menampilkan power bank yang sudah memiliki sertifikat 3C di laman pencarian agar pembeli lebih mudah menemukan produk aman. Ini menunjukkan bahwa regulasi sudah mulai mempengaruhi pasar dan perilaku konsumen. Sebelumnya, sertifikat 3C ini tidak wajib, sehingga ada banyak produk yang dijual tanpa jaminan mutu yang dapat menyebabkan risiko keamanan yang serius. Dengan aturan baru ini, pemerintah berharap bisa meminimalkan kasus kebakaran akibat power bank cacat yang selama ini sering terjadi. Secara keseluruhan, regulasi baru ini menjadi langkah penting untuk mengatur kualitas dan keamanan perangkat elektronik yang sangat digunakan oleh masyarakat saat ini, sekaligus melindungi konsumen dan meningkatkan kepercayaan terhadap produk domestik.

China telah mengambil langkah besar dalam mengurangi ketergantungan pada teknologi Barat dengan mengganti seluruh chip industri di bendungan Xiluodu yang sangat besar dengan chip buatan dalam negeri. Penggantian ini didorong oleh keprihatinan keamanan nasional dan keinginan untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok teknologi. Sementara itu, di Laut Cina Selatan, ketegangan meningkat setelah dua kapal China mengalami tabrakan. Para analis meyakini insiden ini akan membuat Beijing memperkuat kehadirannya di wilayah yang diperebutkan tersebut, meningkatkan ketegangan politik dan militer di kawasan regional. Di bidang teknologi konsumen, Apple mulai menguji layanan pembayaran digital bernama Douyin Pay di App Store China, yang menunjukkan bagaimana perusahaan asing berusaha menyesuaikan diri dengan preferensi dan regulasi pasar China yang khas. Selain itu, bocoran gambar perangkat iPhone 17 menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial China, menunjukkan antisipasi yang kuat terhadap produk terbaru Apple dan bagaimana teknologi baru selalu menarik perhatian di pasar teknologi terbesar dunia ini. Ketiga isu ini, yaitu kemandirian teknologi China, ketegangan geopolitik, dan inovasi digital, memperlihatkan dinamika kompleks yang sedang berlangsung di Asia dan bisa memengaruhi berbagai sektor mulai dari ekonomi, keamanan hingga teknologi global.

Pembangkit listrik tenaga air Xiluodu, salah satu yang terbesar di dunia, telah mengganti chip dan sistem kontrol industri asing dengan teknologi yang dikembangkan di dalam negeri. Langkah ini diambil untuk mengatasi kekhawatiran terkait keamanan nasional dan rantai pasokan teknologi. Sebelumnya, sistem di bendungan ini menggunakan programmable logic controllers (PLC) dari perusahaan Jerman dan Prancis, namun kini sudah beralih ke PLC berbasis prosesor Loongson 3C6000 yang dibuat oleh Atekon Technology. Ini menandai lokalisasi penuh perangkat kontrol utama. Loongson Technology, yang awalnya bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, telah mengembangkan prosesor sendiri sejak tahun 2001 dengan arsitektur LoongArch yang bebas lisensi asing. Ini mendukung dorongan nasional untuk kemandirian teknologi. Tidak hanya di Xiluodu, PLC domestik juga telah digunakan di bendungan besar lainnya dan industri penting seperti kereta cepat dan petrokimia. Hal ini memperkuat ekosistem teknologi dalam negeri serta mengurangi risiko gangguan akibat ketergantungan pada teknologi asing. Langkah ini penting karena mengatasi potensi serangan siber yang dapat mengancam sistem industri vital, serta meminimalkan masalah yang berkaitan dengan pasokan komponen dari luar negeri. Ini memperlihatkan tekad China dalam memperkuat sistem kontrol industri yang handal dan mandiri.

Xiluodu Dam, salah satu pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia yang terletak di Cina, mengambil langkah penting dengan mengganti chip kontrol industri barat dari Siemens dan Schneider Electric dengan chip buatan dalam negeri. Langkah ini mencerminkan kekhawatiran atas keamanan siber dan kedaulatan teknologi nasional. Selama ini, chip kontrol industri dari perusahaan barat digunakan untuk mengatur operasi turbin dan mesin di bendungan. Namun, sejak serangan siber bersejarah seperti worm Stuxnet yang menargetkan sistem Siemens, keamanan infrastruktur ini menjadi perhatian utama pemerintah Cina. Perangkat baru di Xiluodu menggunakan prosesor Loongson 3C6000 yang sepenuhnya dikembangkan di Cina. Ini menunjukkan kemajuan teknologi domestik dan usaha pengurangan ketergantungan pada pemasok teknologi luar negeri, terutama dari Eropa dan Amerika. Sebagai pembangkit listrik tenaga air ketiga terbesar di Cina dengan kapasitas total 13,86 gigawatt, Xiluodu memiliki peran strategis dalam pasokan energi nasional. Oleh karena itu, penerapan sistem yang lebih aman dan mandiri sangat penting untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas operasi. Penggantian sistem kontrol ini juga merupakan bagian dari tren lebih luas yang sedang berjalan di Cina, yakni memperkuat kedaulatan teknologi dan meningkatkan ketahanan rantai pasokan di sektor-sektor vital, terutama menghadapi ketegangan geopolitik dan risiko cyber yang terus meningkat.