
Para peneliti di University of Michigan bekerja sama dengan laboratorium Argonne National menggunakan superkomputer untuk membuat model AI dasar yang membantu mempercepat pencarian material baterai baru. Penemuan ini penting untuk meningkatkan performa baterai di berbagai perangkat, termasuk elektronik dan alat medis.
Selama ini, penemuan material baterai berlangsung melalui metode coba-coba dan intuisi, yang sebagian besar material utama ditemukan dari 1975 sampai 1985. Oleh karena itu, inovasi material baru terbatas pada penyempurnaan kecil dari material lama.
Model AI dasar yang dibuat belajar dari miliaran molekul dan dapat memprediksi sifat-sifat penting material baterai seperti konduktivitas, titik leleh, dan keamanan. Mereka menggunakan teknologi SMILES dan SMIRK untuk meningkatkan akurasi prediksi.
Superkomputer di Argonne National Laboratory, termasuk Polaris dan Aurora, menyediakan tenaga komputasi besar yang memungkinkan pelatihan model AI secara skala besar. Ini mengatasi batasan dari sistem komputasi yang lebih kecil dan mahal.
Kini, model AI ini juga diintegrasikan dengan chatbot seperti ChatGPT, memungkinkan para peneliti dan mahasiswa untuk berinteraksi mudah dan cepat dalam menjelajahi ide-ide baru tanpa harus memiliki kemampuan pemrograman, sehingga mengubah proses riset menjadi lebih kreatif dan efektif.