Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Kebijakan dan Tantangan Teknologi Indonesia

Share

Indonesia menghadapi tantangan dalam pasar elektronik palsu dan sedang mempertimbangkan pembentukan dana AI berdaulat untuk mendorong pengembangan teknologi. Sementara itu, Presiden Trump telah mengajukan permintaan transfer data warga negara Indonesia ke AS, memicu kekhawatiran atas perlindungan data di Indonesia.

11 Agt 2025, 17.06 WIB

Indonesia Usulkan Dana Kedaulatan Untuk Jadi Pusat Kecerdasan Buatan Regional

Indonesia Usulkan Dana Kedaulatan Untuk Jadi Pusat Kecerdasan Buatan Regional
Pemerintah Indonesia berencana membentuk dana kedaulatan khusus untuk mendorong pengembangan kecerdasan buatan (AI) di tanah air. Dana ini akan dikelola oleh Danantara Indonesia, sebuah lembaga yang mengelola aset besar negara. Tujuannya adalah menjadikan Indonesia pusat AI regional agar dapat bersaing dengan negara tetangga seperti Malaysia. Strategi ini merupakan bagian dari roadmap nasional AI yang dijadwalkan akan resmi diumumkan. Dalam dokumen strateginya disebutkan bahwa dana ini direncanakan mulai dibentuk antara tahun 2027 hingga 2029 dengan model pendanaan gabungan antara pemerintah dan swasta. Selain itu, pemerintah juga ingin memberikan insentif fiskal untuk mendorong investasi domestik di bidang AI. Indonesia saat ini masuk tahap awal adopsi teknologi AI sehingga perlu meningkatkan kesiapan komputasi dan sumber daya manusianya. Beberapa tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya tenaga ahli, pendanaan riset yang minim, dan ketersediaan infrastruktur yang terbatas di luar kota besar. Strategi ini diharapkan bisa memperbaiki kondisi tersebut. Beberapa perusahaan teknologi besar dunia, seperti Huawei, Nvidia, dan Microsoft, sudah menunjukkan ketertarikan pada inisiatif AI Indonesia. Kerjasama dengan perusahaan-perusahaan ini penting untuk memperkuat ekosistem teknologi dalam negeri dan menarik investasi asing yang lebih besar ke sektor AI dan teknologi chip. Laporan dari Boston Consulting Group menilai bahwa negara-negara ASEAN termasuk Indonesia memiliki potensi besar untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dari perkembangan AI. Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan signifikan dalam produk domestik bruto akibat teknologi AI jika strategi ini berjalan sesuai rencana.
11 Agt 2025, 12.30 WIB

Waspada Vishing, Kenali Tanda Penipuan Suara yang Bisa Bajak Data Anda

Waspada Vishing, Kenali Tanda Penipuan Suara yang Bisa Bajak Data Anda
Vishing adalah salah satu bentuk penipuan yang menggabungkan teknik berbicara lewat telepon dan phishing untuk mencuri data pribadi korban. Pelaku menghubungi korban dengan mengaku sebagai pihak resmi atau perusahaan besar untuk memperoleh kepercayaan. Tanda utama dari penipuan vishing adalah ketika pelaku mengintimidasi atau menakut-nakuti korban, misalnya dengan mengaku menagih utang yang belum dibayar dan mengancam akan ada denda atau penjara jika tidak mematuhi. Korban sebaiknya langsung menutup telepon dan menghubungi perusahaan resmi. Penipu juga sering menawarkan hadiah atau kesepakatan tertentu, padahal korban tidak pernah mengikuti undian atau program seperti itu. Selain itu, pelaku tidak akan tahu identitas korban secara spesifik dan hanya menggunakan sapaan umum. Salah satu trik lain adalah menyebut perangkat korban terinfeksi malware dan meminta untuk menginstal software akses jarak jauh seperti AnyDesk atau TeamViewer. Ini berbahaya karena bisa memberikan akses penuh kepada penipu untuk membajak perangkat. Ada juga tanda berupa jeda saat telepon dijawab, yang mengindikasikan penggunaan teknologi panggilan otomatis. Masyarakat harus selalu berhati-hati dan tidak memberikan informasi pribadi apapun melalui telepon yang mencurigakan.
11 Agt 2025, 11.20 WIB

China Tuduh Chip Nvidia Punya Backdoor, Tekanan Baru bagi AS di Pasar AI

China Tuduh Chip Nvidia Punya Backdoor, Tekanan Baru bagi AS di Pasar AI
Presiden AS Donald Trump mencabut larangan penjualan chip AI H20 buatan Nvidia ke China pada Juli 2025, meskipun sebelumnya penjualan chip ini sempat dilarang karena ketegangan dagang dan keamanan teknologi. Namun, pihak China melalui media pemerintah menuduh chip H20 mengandung backdoor atau celah keamanan yang berbahaya dan bisa digunakan untuk mengendalikan chip dari jarak jauh, menimbulkan kekhawatiran keamanan bagi pengguna di China. Nvidia membantah tudingan tersebut dan menegaskan produknya tidak memiliki celah seperti itu, sementara pemerintah China telah meminta penjelasan resmi dari Nvidia untuk memastikan keamanan chip tersebut. Tekanan terhadap Nvidia di China meningkat, terutama dengan tuntutan bukti keamanan dari media pemerintah seperti People's Daily, yang menginginkan kepercayaan pasar kembali pulih melalui jaminan keamanan chip. Sementara itu, China terus mengembangkan industri chip domestiknya, dengan perusahaan seperti Huawei menciptakan chip lokal yang bisa menyaingi kemampuan chip Nvidia, menunjukkan pergeseran kekuatan di industri teknologi global.
11 Agt 2025, 10.23 WIB

Rumble Pertimbangkan Akuisisi 1,17 Miliar Dolar untuk Northern Data AG

Rumble Pertimbangkan Akuisisi 1,17 Miliar Dolar untuk Northern Data AG
Rumble, platform video yang berbasis di Amerika Serikat, sedang mempertimbangkan tawaran akuisisi sebesar 1,17 miliar dolar AS untuk perusahaan Jerman, Northern Data AG, yang bergerak di bidang cloud AI dan pusat data. Rencana akuisisi ini terdiri dari pembayaran dalam bentuk saham Rumble dengan rasio 2,319 saham untuk setiap saham Northern Data, yang menilai saham Northern Data sekitar 18,3 dolar AS per saham, lebih rendah sekitar 32% dari harga pasar terakhir. Tawaran ini tergantung pada pemisahan unit Peak Mining milik Northern Data sebelum kesepakatan selesai, dan didukung oleh mayoritas pemegang saham Northern Data, yaitu Tether. Jika akuisisi ini terwujud, Rumble akan mengintegrasikan bisnis data center dan layanan GPU cloud Northern Data ke operasi mereka, yang dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi penyediaan layanan cloud berbasis teknologi Nvidia GPU. Namun, pihak terkait mengatakan belum ada kepastian kesepakatan formal, sehingga diskusi dan negosiasi masih berlangsung dan harus dipantau perkembangannya.

Baca Juga

  • Peningkatan Serangan Siber yang Disponsori Negara oleh Rusia, Korea Utara, dan China

  • Kebijakan dan Tantangan Teknologi Indonesia

  • Peluncuran GPT-5 dan Implikasinya

  • Instagram Tingkatkan Fitur Privasi dengan Peta Berbagi Lokasi Baru

  • Ekspansi Robot Humanoid China dalam Bisnis dan Budaya