Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Kemajuan Regulasi Stablecoin di Asia

Share

Regulator keuangan Jepang menyetujui stablecoin yang denominasi dalam yen, sementara Standard Chartered memanfaatkan peluang stablecoin di Hong Kong dan Thailand meluncurkan konversi crypto-ke-baht untuk wisatawan asing, menunjukkan kemajuan signifikan dalam adopsi stablecoin di Asia.

20 Agt 2025, 06.30 WIB

Stablecoin Hong Kong Bisa Perkuat Posisi Digital Yuan di Pasar Global

Stablecoin Hong Kong Bisa Perkuat Posisi Digital Yuan di Pasar Global
Hong Kong baru saja menerapkan peraturan stablecoin yang bertujuan untuk memudahkan transaksi digital lintas batas dengan biaya lebih rendah dan waktu yang lebih cepat. Hal ini memberikan peluang besar untuk menghubungkan mata uang digital seperti e-CNY dari Cina dengan aset digital global. e-CNY adalah mata uang digital resmi yang didukung pemerintah Cina dan sedang diuji untuk digunakan dalam pembayaran lintas batas di Hong Kong. Namun, meskipun memiliki dukungan kuat, e-CNY masih belum bisa leluasa beredar di pasar global karena adanya kontrol modal yang ketat di Cina. Stablecoin yang didukung oleh Hong Kong dollar dapat berfungsi sebagai jembatan antara e-CNY dan stablecoin global seperti USDT dan USDC. Dengan cara ini, investor internasional dapat menukar aset digital mereka ke dalam stablecoin HKD, yang kemudian dapat diubah menjadi e-CNY untuk digunakan dalam investasi atau pembayaran di pasar Cina dan Hong Kong. Pentingnya stablecoin HKD sebagai penghubung memungkinkan aliran modal yang terkontrol tapi tetap dapat mendukung internasionalisasi yuan melalui jalur offshore. Ini juga menjadi langkah strategis dalam mengurangi dominasi dolar AS dalam perdagangan digital yang saat ini sangat berpengaruh di pasar global. Jika strategi ini berhasil, maka kedepannya e-CNY dapat menjadi salah satu mata uang digital terkemuka di dunia, membuka berbagai peluang investasi baru dan memperkuat posisi Cina dalam ekonomi digital internasional.
19 Agt 2025, 16.02 WIB

JPYC Luncurkan Stablecoin Yen Pertama Bebas Biaya Transaksi di Jepang

JPYC Luncurkan Stablecoin Yen Pertama Bebas Biaya Transaksi di Jepang
Sebuah startup Jepang bernama JPYC baru-baru ini mengumumkan rencana mereka untuk meluncurkan stablecoin pertama yang dipatok pada mata uang yen Jepang. Stablecoin ini akan dikenal dengan nama JPYC dan dijadwalkan terbit pada musim gugur tahun ini setelah mereka mendapatkan lisensi resmi. Stablecoin JPYC dirancang agar nilainya selalu sebanding dengan yen dan akan didukung oleh simpanan domestik serta obligasi pemerintah Jepang. Dengan cara ini, JPYC berusaha memberikan nilai yang stabil dan dapat dipercaya bagi pengguna. Menurut CEO JPYC, Noritaka Okabe, permintaan untuk stablecoin ini akan dimulai dari kalangan investor institusional, seperti hedge funds dan family offices, yang ada di Jepang. Namun, tujuan jangka panjangnya adalah untuk mempermudah transaksi menggunakan yen digital di seluruh dunia. Menariknya, JPYC berencana untuk tidak membebankan biaya transaksi apapun kepada penggunanya. Mereka akan mendapatkan keuntungan dari bunga yang diperoleh dari obligasi pemerintah yang mereka miliki sesuai jumlah stablecoin yang diterbitkan. Fenomena stablecoin sendiri menjadi sangat populer secara global karena memberikan solusi transaksi lebih cepat dan murah dibanding sistem perbankan tradisional. Namun, setiap negara memiliki aturan yang berbeda, contohnya AS yang sudah membuat regulasi khusus dan Cina yang melarang perdagangan crypto.
19 Agt 2025, 05.58 WIB

GENIUS Act Bawa Lonjakan Permintaan Produk Stablecoin dengan Imbal Hasil Aman

GENIUS Act Bawa Lonjakan Permintaan Produk Stablecoin dengan Imbal Hasil Aman
Stablecoin adalah mata uang digital yang dipatok pada nilai dolar AS, tapi sebelumnya kurang diatur, sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi investor dan institusi. Mauricio Di Bartolomeo, co-founder Ledn, melihat regulasi baru yang disebut GENIUS Act sebagai titik balik penting untuk industri ini. Regulasi ini membuat aturan jelas bagi penerbit stablecoin agar transparan dan patuh hukum. Regulasi ini membantu menarik bank dan institusi keuangan besar ke dalam ekosistem stablecoin. Bank kemungkinan besar akan menggunakan jaringan distribusi mereka untuk mendukung stablecoin mereka sendiri. Ini artinya persaingan akan semakin intens dan pasar stablecoin akan berkembang pesat di masa depan. Ledn sebagai perusahaan yang menyediakan layanan pinjaman Bitcoin dan USDC serta rekening berbunga, merasa regulasi ini memperkuat model bisnis mereka yang mengutamakan transparansi dan keamanan. Ledn juga telah melakukan audit proof-of-reserves untuk menunjukkan aset yang sepenuhnya didukung, sesuatu yang kini menjadi kebutuhan utama di era regulasi. Dengan GENIUS Act, pemain besar seperti Tether juga harus tunduk pada aturan yang sama ketatnya seperti bank. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan kepercayaan investor di seluruh dunia yang ingin mendapatkan imbal hasil dari stablecoin mereka tanpa risiko berlebihan. Menurut Di Bartolomeo, perubahan ini bukanlah tentang bank mengambil alih dunia crypto, namun tentang crypto lender seperti Ledn yang bisa memenuhi standar keuangan tradisional dan bersaing secara sehat di pasar. Dengan begitu, peluang untuk mendapatkan imbal hasil stabil dan aman dari stablecoin semakin terbuka luas.
18 Agt 2025, 17.19 WIB

Standard Chartered Manfaatkan Peluang Stablecoin di Hong Kong dengan Regulasi Ketat

Standard Chartered Manfaatkan Peluang Stablecoin di Hong Kong dengan Regulasi Ketat
Hong Kong baru saja memberlakukan Stablecoins Ordinance yang mengatur penerbitan stablecoin fiat sebagai aktivitas berlisensi. Regulasi ini menuntut penerbit untuk menjalankan prosedur ketat seperti pelaporan Know Your Customer (KYC) dan anti pencucian uang (AML), serta menjaga cadangan dan kewajiban penebusan. Tujuan dari regulasi ketat ini adalah memastikan stabilitas dan keamanan pasar stablecoin di Hong Kong. Standard Chartered menjadi salah satu perusahaan pertama yang memperoleh lisensi dalam pasar stablecoin baru ini. Dengan peluang lisensi terbatas, Standard Chartered berposisi menjadi pionir dalam membentuk infrastruktur, standar, dan harga layanan stablecoin di Hong Kong sebelum banyak pesaing masuk pasar. Meskipun adopsi kripto di Hong Kong sudah ada, hanya sekitar 12% penduduk yang memegang aset kripto, jauh lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat yang memiliki 24%. Di AS, adopsi lebih cepat tetapi banyak investor muda yang kurang berpengalaman, sehingga risiko kerugian dari volatilitas pasar kripto lebih tinggi. Strategi Hong Kong yang lebih berhati-hati dengan regulasi dan pembatasan jumlah penerbit diharapkan dapat melindungi investor dan membuat pasar stablecoin lebih stabil dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Pendekatan ini juga mengedepankan perlindungan terhadap risiko yang mungkin terjadi akibat volatilitas dan kegagalan stabilcoin. Standard Chartered berfokus untuk menawarkan produk 'stable-cash' yang edukatif bagi investor pemula agar mereka tidak cepat berpindah ke produk lain saat pasar memburuk. Dengan demikian, Standard Chartered berpotensi membangun basis pelanggan loyal yang tumbuh secara bertahap dan stabil di pasar Hong Kong yang baru di sektor stablecoin.
18 Agt 2025, 17.10 WIB

Thailand Luncurkan Program Konversi Kripto untuk Dukung Sektor Pariwisata

Thailand Luncurkan Program Konversi Kripto untuk Dukung Sektor Pariwisata
Thailand menghadapi penurunan jumlah wisatawan asing yang signifikan setelah pandemi, menyebabkan turunnya pendapatan dari sektor pariwisata yang sangat penting bagi negara. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Thailand meluncurkan program pilot selama 18 bulan yang memungkinkan wisatawan asing mengkonversi cryptocurrency menjadi mata uang baht untuk dipakai membayar secara lokal. Program ini membatasi konversi mata uang digital hingga 550.000 baht atau setara dengan sekitar 16.949,15 dolar Amerika Serikat. Batas ini bertujuan untuk mengawasi penggunaan cryptocurrency dan mencegah risiko pencucian uang selama masa uji coba berjalan. Setelah periode pilot selesai, batas ini akan dievaluasi kembali demi meningkatkan efektivitas program. Wisatawan dapat menggunakan platform pertukaran cryptocurrency yang berbasis di Thailand untuk mengubah mata uang digital mereka, dan hasil konversi akan masuk ke dompet digital online. Dengan cara ini, wisatawan dapat melakukan pembayaran lebih mudah dan cepat ke berbagai bisnis lokal, termasuk hotel, restoran, dan tempat wisata. Menurut Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira, program ini tidak hanya mendukung sektor pariwisata, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan pengeluaran wisatawan yang merupakan kunci pemulihan ekonomi Thailand. Meskipun demikian, badan perencanaan negara Thailand menurunkan proyeksi jumlah wisatawan asing tahun 2025 menjadi 33 juta orang, lebih rendah dibandingkan rekor sebelum pandemi yang mencapai 39,9 juta orang. Inisiatif ini merupakan upaya Thailand menggabungkan teknologi keuangan modern dengan kebutuhan ekonomi nyata di sektor pariwisata. Dengan pengawasan ketat terhadap potensi penyalahgunaan dan edukasi yang memadai kepada pelaku usaha serta wisatawan, program ini berpotensi menjadi model baru dalam pembayaran dan pengelolaan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara.
18 Agt 2025, 16.13 WIB

Jepang Siapkan Stablecoin Yen Pertama untuk Revolusi Keuangan Digital

Jepang akan segera menyetujui stablecoin pertama yang didenominasikan dalam yen. Ini merupakan langkah penting dalam perkembangan aset digital di negara tersebut. Stablecoin adalah mata uang digital yang nilainya dikaitkan dengan mata uang tradisional agar stabil. JPYC, sebuah perusahaan fintech di Jepang, mengajukan pendaftaran sebagai bisnis transfer uang dengan FSA. Langkah ini dimaksudkan agar mereka dapat menerbitkan stablecoin yen yang nilainya dijaga agar selalu sama dengan yen asli. Stablecoin yang diterbitkan JPYC didukung oleh aset likuid seperti simpanan bank dan obligasi pemerintah, sehingga memberikan jaminan keamanan dan stabilitas nilai bagi para penggunanya. Stablecoin sudah digunakan secara luas dengan patokan dolar AS, seperti USDT dan USDC. Namun, stablecoin dalam mata uang lain, termasuk euro dan yen, mulai bermunculan sebagai bagian dari diversifikasi keuangan digital. Regulasi stablecoin semakin diperketat di banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Hong Kong. Dengan demikian, Jepang mengikuti tren ini dengan mengembangkan kerangka aturan yang jelas untuk stablecoin yen.

Baca Juga

  • Adopsi Institusional dan Regulasi Cryptocurrency serta Stablecoin

  • Peningkatan Investasi AI yang Mengubah Fintech dan Keuangan Pribadi

  • Investasi $2 Miliar SoftBank di Intel Meningkatkan Industri Semikonduktor

  • Kemajuan Regulasi Stablecoin di Asia

  • Integrasi Cryptocurrency dan Perbankan Digital di Asia dan Afrika