Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Peningkatan Investasi AI yang Mengubah Fintech dan Keuangan Pribadi

Share

Investasi besar-besaran dalam kecerdasan buatan (AI) oleh investor institusional dan miliardere mendorong inovasi di sektor fintech. Alat berbasis AI merevolusi pengelolaan keuangan pribadi dan trading cryptocurrency, serta meningkatkan efisiensi layanan perbankan digital.

20 Agt 2025, 07.01 WIB

Mengapa Invesco QQQ Trust Jadi Favorit Investor di Tengah Ledakan AI

Mengapa Invesco QQQ Trust Jadi Favorit Investor di Tengah Ledakan AI
Invesco QQQ Trust, yang dikenal sebagai QQQ, adalah sebuah ETF yang memegang saham dari 100 perusahaan non-keuangan terbesar yang terdaftar di Nasdaq. ETF ini sangat didominasi oleh perusahaan teknologi besar dengan lebih dari 60% asetnya terkonsentrasi di sektor teknologi, yang telah memberikan pengembalian tahunan rata-rata lebih dari 14% selama 20 tahun terakhir. Baru-baru ini, beberapa miliarder dan manajer hedge fund ternama seperti Ken Griffin dari Citadel, Israel Englander dari Millennium Management, dan Steven Cohen dari Point72 Asset Management menambah saham QQQ mereka, menandakan kepercayaan besar pada prospek ETF ini yang didukung oleh pertumbuhan teknologi seperti AI dan cloud computing. QQQ terdiri dari saham perusahaan teratas seperti Nvidia, Microsoft, Apple, Amazon, dan Alphabet, yang memainkan peran kunci dalam ekosistem kecerdasan buatan dan infrastruktur cloud. Perusahaan-perusahaan ini membantu mendorong inovasi teknologi yang diharapkan akan terus tumbuh untuk waktu yang lama, memberikan potensi keuntungan menarik bagi investor. Penghitungan investasi dengan menyetor 500 dolar AS setiap bulan dalam jangka waktu 10, 20, hingga 25 tahun menunjukkan potensi nilai investasi dapat meningkat hingga lebih dari 500 ribu dolar AS dalam 20 tahun dengan asumsi tingkat pengembalian tahunan yang realistis antara 12% hingga 14%. Biaya pengelolaan yang hanya 0,20% juga relatif kecil dibandingkan potensi keuntungan. Meskipun demikian, QQQ bukan ETF yang sangat terdiversifikasi karena satu sektor teknologi mendominasi portofolionya. Investor harus mempertimbangkan profil risiko mereka sebelum memutuskan berinvestasi, sambil tetap mewaspadai volatilitas pasar teknologi. Namun, secara keseluruhan, QQQ memiliki potensi yang bagus untuk pertumbuhan jangka panjang berkat posisi strategisnya dalam sektor teknologi dan AI.
20 Agt 2025, 03.15 WIB

Fed Tekankan Pentingnya AI dan Kripto untuk Bank agar Tetap Relevan

Fed Tekankan Pentingnya AI dan Kripto untuk Bank agar Tetap Relevan
Gubernur Federal Reserve, Michelle Bowman, menyoroti kebutuhan penting bagi bank dan regulator untuk menerima teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan mata uang kripto. Ia menyampaikan hal ini pada acara Wyoming Blockchain Symposium yang diadakan di Amerika Serikat. Teknologi seperti AI dan kripto dinilai dapat membawa banyak manfaat dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat inovasi dalam sektor keuangan. Oleh karena itu, institusi keuangan harus bersiap untuk menghadapi perubahan ini agar tidak tertinggal. Bowman menegaskan bahwa jika bank dan regulator menolak atau lambat dalam mengadopsi teknologi ini, mereka berisiko kehilangan posisi kunci mereka dalam ekonomi global yang semakin digital dan cepat berubah. Ia juga menyinggung pentingnya kolaborasi antara pembuat kebijakan dan sektor swasta agar teknologi baru dapat diintegrasikan secara aman dan sesuai dengan regulasi yang ada. Hal ini dimaksudkan agar inovasi dapat berjalan tanpa mengorbankan stabilitas sistem keuangan. Secara keseluruhan, pesan utama dari Michelle Bowman adalah perlunya kesiapan dan adaptasi terhadap teknologi baru demi memastikan bank dan regulator tetap berperan penting dalam perekonomian masa depan.
20 Agt 2025, 02.05 WIB

Mengapa Infrastruktur Blockchain Lebih Penting Dari Bitcoin Menurut CEO Franklin Templeton

Mengapa Infrastruktur Blockchain Lebih Penting Dari Bitcoin Menurut CEO Franklin Templeton
Jenny Johnson, CEO Franklin Templeton, berbicara di konferensi SALT di Jackson Hole, Amerika Serikat, tentang investasi di dunia kripto. Ia berpendapat bahwa meskipun Bitcoin populer, sebenarnya investasi yang paling tepat adalah pada teknologi pendukung seperti blockchain dan sistem validatornya. Menurut Johnson, Bitcoin berfungsi terutama sebagai mata uang ketakutan bagi orang-orang di negara yang mengalami ketidakstabilan ekonomi, namun ia melihatnya sebagai distraksi dari perubahan besar yang akan terjadi dalam layanan keuangan berbasis teknologi blockchain. Ia menyarankan agar para investor lebih fokus pada infrastruktur blockchain, seperti jaringan dan aplikasi konsumen, yang dianggap sebagai pondasi bagi masa depan industri keuangan yang lebih transparan dan efisien daripada hanya membeli aset digital itu sendiri. Validator blockchain yang menjaga keabsahan data dan transaksi dapat menjadi aspek yang sangat penting dalam meningkatkan transparansi investasi. Johnson percaya ini bisa menjadi revolusi dalam cara pengelolaan dan pelaporan keuangan perusahaan. Meskipun begitu, tantangan terbesar saat ini adalah regulasi yang masih belum memungkinkan peralihan produk-produk investasi tradisional seperti reksa dana dan ETF ke platform blockchain, namun hal ini diperkirakan akan berubah seiring waktu.
20 Agt 2025, 00.22 WIB

CEO Franklin Templeton Jelaskan Manfaat Besar Blockchain untuk Keuangan

CEO Franklin Templeton Jelaskan Manfaat Besar Blockchain untuk Keuangan
Jenny Johnson, CEO Franklin Templeton, membahas popularitas teknologi blockchain dan aset digital yang sedang meledak di industri keuangan. Dia percaya teknologi ini akan membawa perubahan besar. Menurut Johnson, blockchain sangat kuat dan dapat menguntungkan industri jasa keuangan dengan cara menurunkan berbagai biaya operasional yang selama ini membebani perusahaan keuangan. Pembicaraan ini dilakukan di Wyoming Blockchain Symposium, sebuah ajang penting bagi para pelaku industri blockchain untuk berbagi wawasan dan perkembangan terbaru. Pada program Bloomberg Markets, Johnson menegaskan bahwa teknologi blockchain akan membantu mengubah cara layanan keuangan dijalankan menjadi lebih efisien dan terjangkau. Kesimpulannya, teknologi digital seperti blockchain diyakini akan terus tumbuh dan merevolusi industri jasa keuangan, khususnya dalam hal peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya.
19 Agt 2025, 23.35 WIB

Workday Siap Rilis Laporan Keuangan Kuartal Kedua dengan Fokus AI

Workday Siap Rilis Laporan Keuangan Kuartal Kedua dengan Fokus AI
Workday, Inc. akan mengumumkan hasil keuangan kuartal kedua fiskal 2026 pada 21 Agustus setelah pasar tutup. Perusahaan ini dikenal karena solusi manajemen modal manusia dan keuangan yang terus meningkat permintaannya di berbagai sektor pasar. Fokus kuat pada integrasi kecerdasan buatan (AI) menjadi sorotan utama untuk meningkatkan nilai produk mereka. Selama kuartal ini, Workday meluncurkan perluasan AI yang disebut Illuminate Agents yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas di bidang SDM dan keuangan. Agen ini menggunakan AI yang bertanggung jawab agar mampu memberikan keputusan bisnis yang lebih cepat dan cerdas dengan pemahaman konteks dari data perusahaan. Selain itu, Workday memperkenalkan toolset baru untuk para pengembang AI yang mempermudah pembuatan, pengaturan, dan penghubungan aplikasi AI di platform mereka. Fitur AI Developer Copilot menjadi pendamping virtual yang membantu mempercepat proses coding bagi para pengembang, sekaligus meningkatkan prospek komersial Workday. Salah satu pelanggan baru mereka adalah Seattle University yang memilih solusi Workday untuk menggabungkan sistem HR, keuangan, dan data mahasiswa ke dalam platform cloud tunggal. Langkah ini diperkirakan akan memberikan dampak positif terhadap keuntungan kuartal berikutnya. Untuk kuartal ini, estimasi pendapatan layanan berlangganan mencapai 2,16 miliar dolar dengan pertumbuhan 13,5% dibanding tahun sebelumnya, sementara pendapatan jasa profesional diperkirakan 180 juta dolar. Meskipun ada ekspektasi kenaikan, model Zacks tidak memperkirakan Workday akan melampaui target laba, dengan Earnings ESP yang netral dan peringkat keseluruhan 3.
19 Agt 2025, 22.52 WIB

Upwork Raih Pertumbuhan Berkat AI dan Strategi Akuisisi Cerdas

Upwork, platform pasar tenaga kerja freelance global, melaporkan hasil kuartal kedua yang menggembirakan dengan pendapatan mencapai 195 juta dolar AS dan kenaikan laba bersih sebesar 47%. Peningkatan ini terutama didorong oleh layanan yang berhubungan dengan kecerdasan buatan serta akuisisi beberapa perusahaan teknologi selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan mengumumkan akuisisi terbaru atas Bubty, perusahaan manajemen tenaga kerja, serta rencana untuk mengakuisisi Ascen yang fokus pada pekerja dengan status W-2. Langkah ini memperkuat posisi Upwork di segmen pengelolaan tenaga kerja digital dan memperluas kemampuan AI mereka. Fokus CFO Erica Gessert yang bergabung sejak April 2023 adalah menjaga keseimbangan antara profitabilitas dan pertumbuhan. Dengan profitabilitas yang meningkat, Upwork memiliki fleksibilitas keuangan yang memungkinkan mereka mendanai akuisisi tanpa harus terlalu bergantung pada pasar modal eksternal. Integrasi dari hasil akuisisi menjadi tantangan utama khususnya dalam hal menyatukan teknologi dan budaya perusahaan yang berbeda. Gessert menekankan pentingnya kerja keras segera setelah akuisisi agar tidak menimbulkan masalah teknologi dan administrasi di masa depan. Di sisi layanan, penggunaan AI berhasil meningkatkan volume layanan bruto sebesar 30% dan jumlah pekerjaan yang terkait AI naik 38%. Upwork juga meluncurkan platform Lifted yang didukung oleh akuisisi terbaru untuk membantu perusahaan mengelola tenaga kerja eksternal lebih efisien.

Baca Juga

  • Adopsi Institusional dan Regulasi Cryptocurrency serta Stablecoin

  • Peningkatan Investasi AI yang Mengubah Fintech dan Keuangan Pribadi

  • Investasi $2 Miliar SoftBank di Intel Meningkatkan Industri Semikonduktor

  • Kemajuan Regulasi Stablecoin di Asia

  • Integrasi Cryptocurrency dan Perbankan Digital di Asia dan Afrika