Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

SPAC Baru Chamath Palihapitiya Berkecimpung dalam Tokenisasi Cryptocurrency

Share

Chamath Palihapitiya mengumumkan peluncuran SPAC baru senilai $250 juta yang difokuskan pada tokenisasi hedge fund, memperkuat keterlibatannya di industri cryptocurrency.

20 Agt 2025, 23.35 WIB

Chamath Palihapitiya Luncurkan SPAC Baru Fokus DeFi dan AI Dengan Risiko Tinggi

Chamath Palihapitiya Luncurkan SPAC Baru Fokus DeFi dan AI Dengan Risiko Tinggi
Chamath Palihapitiya baru-baru ini mengumumkan peluncuran perusahaan blank-check atau SPAC bernama American Exceptionalism Acquisition Corp. A yang berbasis di Kepulauan Cayman. Perusahaan ini bertujuan mengumpulkan dana sebesar 250 juta dolar AS untuk mengakuisisi bisnis di bidang decentralised finance (DeFi), kecerdasan buatan (AI), energi, dan pertahanan. SPAC adalah sebuah perusahaan yang tidak memiliki model bisnis tetap selain untuk membeli atau menggabungkan perusahaan lain yang sudah berjalan. Dengan metode ini, perusahaan swasta yang biasanya sulit untuk go public bisa masuk pasar saham dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan proses IPO tradisional. Menurut Palihapitiya, investasi dalam SPAC ini membawa risiko besar termasuk kemungkinan kehilangan total modal. Oleh karena itu, investasi ini lebih cocok untuk investor institusional dan bagi investor ritel disarankan untuk berhati-hati atau bahkan menghindari investasi ini. American Exceptionalism akan menjual 25 juta saham dengan harga 10 dolar AS per saham dan rencananya akan terdaftar di New York Stock Exchange dengan kode AEXA. Palihapitiya juga memberikan insentif saham yang hanya akan diterima jika harga saham naik 50 persen dari harga IPO, menunjukkan komitmen berbasis hasil. Latar belakang peluncuran SPAC ini muncul di tengah banyaknya perusahaan teknologi swasta senilai lebih dari 1 miliar dolar AS yang masih belum go public dan momentum positif pasar kripto yang memberikan peluang besar untuk investasi di sektor teknologi dan keuangan yang sedang berkembang pesat.
19 Agt 2025, 21.23 WIB

Chamath Palihapitiya Kembali Luncurkan SPAC Baru, Ini Target dan Potensinya

Chamath Palihapitiya Kembali Luncurkan SPAC Baru, Ini Target dan Potensinya
Chamath Palihapitiya, yang dikenal sebagai raja SPAC di Wall Street, kembali meluncurkan perusahaan cek kosong baru bernama American Exceptionalism Acquisition Corp (AEXA). Ini merupakan langkah terbaru dari Palihapitiya setelah beberapa tahun absen dari pasar modal. AEXA berencana mengumpulkan dana sebesar 250 juta dolar AS melalui pencatatan di New York Stock Exchange. Dana ini akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan swasta di sektor kecerdasan buatan, energi, keuangan terdesentralisasi, dan pertahanan, yang merupakan bidang-bidang dengan potensi pertumbuhan tinggi. SPAC sendiri adalah kendaraan investasi yang mengumpulkan modal awal melalui IPO untuk kemudian mencari perusahaan privat yang akan dijadikan perusahaan publik melalui merger. Metode ini lebih cepat dan sering lebih murah daripada proses IPO tradisional. Meskipun SPAC pernah mengalami kritik karena banyak kasus harga saham turun drastis setelah listing, Palihapitiya tetap yakin bahwa SPAC masih memiliki peran penting dalam pembentukan modal. Pengalamannya sebelumnya bersama SoFi Technologies yang sukses menjadi perusahaan publik melalui SPAC menjadi bukti potensi metode ini. Dengan kembalinya Palihapitiya di pasar SPAC, banyak pihak menunggu langkah selanjutnya dan pilihan target investasinya. Apabila berhasil, ini bisa membuka jalan baru dalam pendanaan perusahaan teknologi dan pertahanan di masa depan.
19 Agt 2025, 21.00 WIB

SkyBridge Capital Terapkan Tokenisasi Aset Bernilai 300 Juta Dolar di Blockchain

SkyBridge Capital Terapkan Tokenisasi Aset Bernilai 300 Juta Dolar di Blockchain
SkyBridge Capital, sebuah perusahaan investasi yang dipimpin oleh Anthony Scaramucci, mengumumkan rencana untuk mengubah sekitar 300 juta dolar dana miliknya menjadi aset digital yang disebut tokenized assets di sebuah blockchain bernama Avalanche. Tokenisasi ini memungkinkan aset nyata seperti dana investasi diperdagangkan dengan lebih mudah dan cepat secara digital. Tokenisasi adalah proses membuat versi digital dari aset dunia nyata sehingga bisa dipertukarkan di blockchain layaknya Bitcoin atau stablecoin. Proses ini menghilangkan kebutuhan akan perantara yang biasanya memperlambat transaksi dan menambah biaya, karena blockchain adalah database terdesentralisasi yang tidak dapat dimanipulasi. Salah satu dana yang akan di-tokenisasi fokus pada kripto yang tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas oleh SEC, sementara dana lainnya merupakan kumpulan investasi dari berbagai kendaraan investasi SkyBridge. Langkah ini mencerminkan tren industri menuju digitalisasi aset yang sedang berkembang pesat di pasar keuangan dunia. Beberapa perusahaan besar lainnya seperti BlackRock, Franklin Templeton, dan VanEck juga telah berinovasi dengan mengeluarkan produk dana uang pasar di blockchain seperti Solana dan Aptos. Mereka bertujuan memudahkan investor menjalankan transaksi tanpa harus bergantung pada prosedur rumit dan birokrasi bank tradisional. John Wu, presiden Ava Labs yang mengembangkan Avalanche, mengatakan bahwa tujuan utama mereka adalah menarik aktivitas dunia keuangan tradisional ke on-chain serta menunjukkan bahwa teknologi blockchain dapat memberikan manfaat nyata, khususnya dalam pengurangan biaya transaksi.
19 Agt 2025, 20.57 WIB

Chamath Palihapitiya Kembali Luncurkan SPAC Baru untuk Sektor Teknologi dan Pertahanan

Chamath Palihapitiya Kembali Luncurkan SPAC Baru untuk Sektor Teknologi dan Pertahanan
Chamath Palihapitiya, investor terkemuka yang dikenal sebagai 'raja SPAC' Wall Street, akan kembali meluncurkan perusahaan akuisisi tujuan khusus atau SPAC baru yang akan diperdagangkan di Bursa Efek New York. Perusahaan ini bernama American Exceptionalism Acquisition Corp dan bertujuan mengumpulkan 250 juta dolar AS. SPAC adalah perusahaan cangkang yang mengumpulkan dana lewat IPO untuk mengakuisisi perusahaan privat sehingga mereka bisa masuk bursa lebih cepat tanpa proses IPO tradisional yang panjang dan mahal. SPAC sempat menjadi tren besar pada tahun 2020 dan 2021, tapi kini aktivitasnya menurun karena regulasi lebih ketat dan investor mulai berhati-hati. Meski begitu, Palihapitiya masih percaya pada potensi SPAC untuk membantu perusahaan mendapatkan modal, terutama di sektor kecerdasan buatan, energi, keuangan terdesentralisasi, dan pertahanan yang menjadi fokus SPAC barunya. Beberapa investor terkenal seperti Bill Ackman dan Michael Klein juga pernah berpartisipasi dalam tren SPAC. Namun, banyak SPAC gagal menemukan target penggabungan atau menghadapi penurunan harga saham yang signifikan setelah akuisisi. Palihapitiya sendiri sempat sukses melalui SPAC sebelumnya dengan SoFi Technologies, yang kini bernilai hampir 29 miliar dolar AS, melonjak jauh dari nilai awal kesepakatan IPO bersih sekitar 8,65 miliar dolar AS. Kembalinya Palihapitiya meluncurkan SPAC baru menunjukkan optimisme terhadap kendaraan investasi ini sebagai alternatif penggalangan modal. Ini bisa menjadi tanda bahwa SPAC masih memiliki peran penting dalam lanskap pasar modal modern meskipun ada risiko dan tantangan yang harus dihadapi.

Baca Juga

  • SPAC Baru Chamath Palihapitiya Berkecimpung dalam Tokenisasi Cryptocurrency

  • SoFi Bekerja Sama dengan Lightspark untuk Meningkatkan Remitansi Berbasis Blockchain

  • Peningkatan Investasi AI yang Mengubah Fintech dan Keuangan Pribadi

  • Adopsi Institusional dan Regulasi Cryptocurrency serta Stablecoin

  • Investasi $2 Miliar SoftBank di Intel Meningkatkan Industri Semikonduktor