Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Strategi yang Berkembang dalam Penggalangan Dana Modal Ventura

Share

Beberapa perusahaan rintis telah mulai mempertimbangkan pendekatan berbeda dalam penggalangan dana modal ventura, mengurangi jumlah putaran pendanaan tradisional untuk fokus pada pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada investor eksternal.

21 Agt 2025, 21.00 WIB

Strategi Startup Slow Growth: Cara Aman ke Profitabilitas Tanpa Terjebak Dana VC

Strategi Startup Slow Growth: Cara Aman ke Profitabilitas Tanpa Terjebak Dana VC
Di dunia startup Silicon Valley, biasanya perusahaan baru akan cepat menggalang dana dari investor ventura dan mengejar pertumbuhan pendapatan yang besar meskipun belum untung. Model ini mengarah pada pembakaran modal yang tinggi dan seringkali risiko tinggi jika dana susulan tidak tersedia. Pukar Hamal, pendiri SecurityPal AI, mengalami pengalaman berbeda ketika setelah mendapatkan pendanaan 21 juta dolar AS, dia hampir kehabisan modal satu tahun kemudian. Ini memaksanya mengubah strategi, fokus pada pertumbuhan lambat tapi sehat dan cepat mencapai titik impas dalam cash flow. SecurityPal sendiri adalah perusahaan yang mengembangkan AI untuk mempercepat proses keamanan TI dalam transaksi besar perusahaan. Hamal memilih untuk tidak melakukan penggalangan dana sebelum mereka mencapai 1 juta dolar ARR, berbeda dengan kebanyakan startup yang biasanya mendanai lebih awal. Hamal menyoroti tekanan dari investor ventura yang biasanya menuntut pertumbuhan cepat dan mengesampingkan profitabilitas jangka pendek, yang ia nilai bisa menyebabkan perusahaan kurang stabil dan harus melakukan pengeluaran besar pada tenaga kerja dan marketing yang belum tentu efektif. Walaupun pasar modal untuk startup AI mulai mengalir lagi di 2025, SecurityPal belum menggalang pendanaan tambahan karena ingin mempertahankan kontrol dan fokus pada profitabilitas daripada tumbuh cepat. Ini menjadi contoh alternatif strategi yang bisa dipertimbangkan startup lain.
21 Agt 2025, 21.00 WIB

Cara Startup AI Ini Pilih Pertumbuhan Lambat Demi Profitabilitas dan Kemandirian

Cara Startup AI Ini Pilih Pertumbuhan Lambat Demi Profitabilitas dan Kemandirian
Di Silicon Valley, banyak startup mengikuti pola umum yaitu cepat mendapat pendanaan ventura dan berusaha tumbuh secepat mungkin, walaupun belum meraih untung. Namun, Pukar Hamal, CEO SecurityPal AI, memilih cara berbeda setelah hampir kehabisan uang satu tahun setelah putaran pendanaan Seri A sebesar 21 juta dolar. SecurityPal AI menggunakan kecerdasan buatan untuk mempercepat proses pemeriksaan keamanan dalam kontrak IT perusahaan besar, yang biasanya memakan waktu bulan. Dengan produk ini, waktu pemeriksaan bisa dipangkas jadi hitungan hari atau jam, membantu klien seperti Airtable, Figma, dan Grammarly menutup kesepakatan lebih cepat. Hamal sadar bahwa mengandalkan dana ventura terus-menerus memiliki konsekuensi seperti kehilangan kontrol perusahaan dan tekanan untuk mempekerjakan banyak orang cepat, yang tidak selalu baik. Ia ingin pertumbuhan yang lebih lambat tetapi stabil dan berkelanjutan, sehingga perusahaan bisa untung dan mandiri tanpa selalu bergantung pada investor eksternal. Situasi ekonomi global yang memburuk membuat proses pendanaan ventura menjadi sulit, memaksa SecurityPal melakukan pengurangan staf besar-besaran dan memangkas biaya supaya bisa bertahan sampai untung. Langkah ini pahit, tapi memberi pelajaran penting bahwa profitabilitas harus jadi fokus utama, bukan cuma pertumbuhan cepat tanpa margin sehat. Meskipun pasar modal kini mulai mengalir kembali, SecurityPal belum melakukan putaran pendanaan baru. Hamal mendorong pendiri startup lain untuk mempertimbangkan opsi pendanaan alternatif dan strategi bisnis yang tidak hanya fokus pada ekspansi cepat, tapi juga pada pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
21 Agt 2025, 01.52 WIB

Strategi Nuanced Capital: Cara Startup Kejar Profit Tanpa Modal Baru

Strategi Nuanced Capital: Cara Startup Kejar Profit Tanpa Modal Baru
Pada tahun 2022, dunia startup mengalami tekanan hebat akibat crash modal ventura yang membuat banyak perusahaan menghadapi krisis pendanaan. Pukar Hamal, pendiri SecurityPal, menghadapi situasi di mana dana perusahaannya hanya cukup untuk 14 bulan ke depan. Alih-alih mencari pendanaan baru, ia memilih untuk mengubah strategi bisnisnya. Pukar memutuskan untuk merestrukturisasi SecurityPal dan fokus pada mencapai profitabilitas secepat mungkin agar bisnis bisa bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan. Ia tidak melakukan penggalangan dana sejak putaran Seri A sebesar 21 juta dolar AS pada tahun 2021. Keputusan ini bertolak belakang dengan kebiasaan banyak startup yang selalu mencari modal tambahan agar bisa cepat berkembang. Strategi yang ia sebut sebagai 'nuanced capital' ini menekankan pentingnya cash flow positif dan pertumbuhan yang realistis dibandingkan dengan pertumbuhan hiper yang biasanya mengandalkan suntikan modal terus-menerus. Strategi ini menjadi bukti bahwa startup di bidang teknologi dan AI pun bisa bertahan dan kompetitif tanpa harus bergantung pada pendanaan besar dari luar. Dalam sebuah wawancara di podcast Equity bersama Julie Bort, Pukar Hamal berbagi pengalamannya dan menjelaskan bagaimana pendekatan ini dapat menjadi alternatif yang efektif bagi startup lain yang menghadapi tantangan serupa, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti dan perubahan pasar modal yang cepat. Podcast Equity yang diproduksi TechCrunch menjadi salah satu platform penting untuk membahas tren terbaru di dunia startup dan teknologi. Dengan membagikan kisah Pukar Hamal, pendengar dapat memahami ada banyak jalan untuk mengembangkan bisnis teknologi dengan cara yang lebih stabil dan berkelanjutan dibanding sekadar mengejar pendanaan besar.

Baca Juga

  • Kemajuan dalam Teknologi Reaktor Nuklir Modular

  • Strategi yang Berkembang dalam Penggalangan Dana Modal Ventura

  • Startup CPG Keychain Mengamankan $30 Juta untuk Ekspansi di India dan AS

  • Penguatan Penargetan Iklan dan Integrasi Data Meta

  • Upaya Akuisisi Platform Utama oleh Startup AI di Tengah Tantangan Hukum