Peran Aktif Trump dalam Pasar Kriptocurrency

Token WLFI yang didukung oleh keluarga Trump baru saja diluncurkan di jaringan Ethereum dan langsung mendapatkan perhatian besar dengan kapitalisasi pasar memasuki kisaran Rp 493.35 triliun ($30 miliar) di awal perdagangan. Token ini terkait dengan platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) World Liberty Financial yang belum diluncurkan sepenuhnya, sehingga nilai token berpotensi mengalami perubahan signifikan. Keluarga Trump sendiri memiliki token dalam jumlah besar, yakni 22,5 miliar WLFI dengan nilai sekitar 6 miliar dollar AS yang saat ini terkunci. Namun jadwal pembukaan token atau vesting masih belum jelas, yang membuat banyak investor waspada terhadap risiko lepasnya suplai besar dalam waktu dekat. Token WLFI mendapat sambutan yang cukup baik di bursa Hyperliquid dengan harga awal di atas harga putaran penjualan publik, di mana pembeli awal sudah menikmati keuntungan hingga sekitar 1.700 persen di puncak harga. Namun, harga juga mengalami penurunan volatil karena faktor pasar dan ketidakpastian proyek. Selain WLFI, beberapa aset crypto lainnya seperti Bitcoin, Ethereum, dan token-token lain mengalami pergerakan harga beragam namun secara keseluruhan pasar kripto sedikit menguat setelah libur panjang. Berita lain termasuk pencapaian pendapatan Hyperliquid dan laporan saldo crypto dari Bitmine juga menjadi sorotan. Secara keseluruhan, peluncuran WLFI menjadi momen penting yang bisa memengaruhi masa depan keuangan digital dan crypto, terutama karena pengaruh dan perhatian nasional yang didapat token tersebut. Namun investor disarankan untuk tetap berhati-hati karena proyek dan mekanisme token masih dalam tahap perkembangan yang berpotensi menghadirkan volatilitas tinggi.

World Liberty Financial (WLFI), sebuah token kripto yang dikembangkan oleh keluarga mantan Presiden Donald Trump, mulai diperdagangkan di bursa-bursa besar dunia termasuk Binance, OKX, dan Coinbase. Token ini sebelumnya hanya tersedia untuk investor pribadi sejak tahun lalu dan kini meraih popularitas besar setelah debut publiknya. Bursa Binance menjadi yang pertama mencantumkan token ini, meskipun pendirinya Zhao Changpeng sudah tidak lagi memimpin perusahaan. Zhao Changpeng yang juga dikenal sebagai CZ, meski telah mengundurkan diri dari Binance pada 2023, tetap menjadi pemegang saham terbesar. Ia pernah dikabarkan terlibat dalam pembuatan stablecoin USD1 milik World Liberty Financial, namun membantah dan menyebut laporan tersebut sebagai berita negatif yang tidak benar. Zhao bahkan pernah menyatakan ingin mendapat pengampunan dari Donald Trump dalam sebuah podcast pada bulan Mei. Salah satu tokoh besar lainnya di dunia kripto, Justin Sun pendiri Tron, menyatakan bahwa proyek WLFI milik keluarga Trump adalah salah satu yang terbesar dan terpenting dalam dunia kripto. Token ini mendapat sambutan meriah terutama dari komunitas kripto China, apalagi saat salah satu anggota keluarga Trump melakukan perjalanan ke Asia baru-baru ini. Pada hari Selasa, sekitar 27,35 miliar token WLFI beredar dengan nilai pasar mencapai sekitar 6,5 miliar dolar AS. Harga token sempat mencapai 0,33 dolar AS saat debut lalu turun sebanyak 16% menjadi 0,23 dolar AS. Total pasokan token ini ada 100 miliar, di mana entitas DT Marks DEFI yang berafiliasi dengan keluarga Trump memegang 22,5 miliar token. Peluncuran token WLFI ini menunjukkan semakin kuatnya hubungan antara dunia politik, investasi, dan teknologi keuangan berbasis blockchain. Walau potensinya besar, hal ini juga membuka spekulasi tentang bagaimana regulasi dan dinamika pasar global akan mempengaruhi perjalanan token ini ke depan.

Token WLFI, yang terkait dengan Donald Trump dan baru mulai diperdagangkan dengan suplai besar mencapai 24,6 miliar, menghadapi masalah serius tidak lama setelah debutnya. Setelah harga token sempat naik ke 0,3313 USD, harga WLFI jatuh kembali ke 0,2427 USD karena serangan siber dan penurunan kepercayaan. Celah keamanan di fitur baru Ethereum yaitu EIP-7702, yang diperkenalkan pada bulan Mei untuk mempermudah transaksi batch melalui dompet biasa yang bisa berfungsi seperti dompet kontrak pintar, menjadi sasaran hacker. Mereka menanamkan kontrak berbahaya yang secara otomatis mengalihkan token yang dimasukkan ke alamat kendali hacker. SlowMist, perusahaan keamanan siber, memperingatkan banyak dompet WLFI telah dikuras melalui metode phishing klasik yang memanfaatkan fitur ini. Pengguna yang mencoba memindahkan sisa token ke dompet baru mengalami masalah karena gas yang mereka keluarkan justru ikut diambil peretas. Selain itu, komunitas pengguna WLFI melaporkan banyak percobaan menyelamatkan token mereka, namun hanya sebagian kecil token yang bisa dipindahkan. Sementara itu, firma analitik Bubblemaps juga mengungkapkan adanya klon palsu kontrak WLFI dan link phishing yang beredar di Telegram dan X yang semakin memperparah situasi. Insiden ini menunjukkan risiko besar inovasi fitur baru pada blockchain saat tidak diiringi dengan kontrol keamanan yang kuat. Pengguna diminta untuk ekstra waspada terhadap phishing dan praktik keamanan digital agar terhindar dari kehilangan aset kripto mereka secara tidak sengaja.

World Liberty Financial (WLFI), proyek DeFi yang terkait dengan keluarga Trump, menghadapi tekanan pasar setelah harga tokennya turun signifikan sejak peluncuran di berbagai bursa utama seperti Binance dan Coinbase. Harga token WLFI kini sekitar 23 sen dengan kapitalisasi pasar 6,39 miliar dolar. Untuk mengatasi masalah tersebut, WLFI mengusulkan program buyback-and-burn yang akan menggunakan biaya dari likuiditas protokol mereka di blockchain Ethereum, Binance Smart Chain, dan Solana untuk membeli kembali token di pasar terbuka dan membakarnya, atau menghilangkannya dari peredaran secara permanen. Program ini bertujuan mengurangi pasokan token dan mengkonsolidasikan pemegang jangka panjang yang berkomitmen pada pertumbuhan proyek, tanpa mempengaruhi likuiditas yang disediakan oleh pihak ketiga atau komunitas. Opsi lain yang membagi pendapatan antara treasury dan pembakaran telah ditolak demi efek maksimal. Selain program resmi dari tim WLFI, ada juga proposal dari komunitas yang menyarankan agar 80% token dikunci dan distake secara otomatis, tetapi proposal ini belum mendapat dukungan signifikan karena dianggap lebih ke arah redistribusi tanpa yield yang sebenarnya. Justin Sun, pendiri Tron, menjadi pendukung penting bagi WLFI dengan memegang token dalam jumlah besar dan terus mempromosikan proyek ini. Hal ini memberikan sinyal kuat tentang potensi jangka panjang, meskipun masih ada tantangan besar untuk mengembalikan kepercayaan pasar.

World Liberty Financial adalah proyek kripto yang didirikan pada tahun 2024 dan didukung oleh Presiden Donald Trump dan keluarganya. Proyek ini meluncurkan token asli bernama WLFI pada 1 September 2025 dengan total kapitalisasi pasar mencapai 7 miliar dolar AS. Selain WLFI, proyek ini juga menerbitkan stablecoin USD1 yang beredar di jaringan Tron dengan kapitalisasi lebih dari 2 miliar dolar AS. Keluarga Trump, termasuk Donald Jr., Eric, dan Barron, menjadi bagian dari tim pendiri bersama Steven Witkoff dan anak-anaknya. Token WLFI berhasil mengumpulkan 550 juta dolar AS dari dua putaran penjualan token. Namun, harga WLFI turun 13% dalam 24 jam setelah peluncuran dan terjadi likuidasi posisi senilai 21 juta dolar AS, menunjukkan volatilitas tinggi dan risiko pasar. Distribusi awal token WLFI didominasi oleh ekosistem perusahaan dan investor awal, sementara hanya sebagian dari total 100 miliar token yang dibuka untuk peredaran. Analis memperingatkan risiko selaku investor baru, karena banyak token sudah dikirim ke bursa untuk dijual oleh peserta presale. Investasi besar dari Justin Sun dan dukungan dari Billboard menjanjikan masa depan yang ambisius, tetapi kritik dan kekhawatiran soal manipulasi pasar serta distribusi token menunjukkan tantangan yang harus dihadapi proyek ini ke depannya.

Keluarga Trump mengalami peningkatan kekayaan yang signifikan setelah token kripto WLFI milik mereka mulai diperdagangkan di pasar publik dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga awal penjualan. Token yang awalnya dijual dengan harga 1,5 sen kini meraih harga sekitar 0,26 dolar per token. WLFI adalah token yang terkait dengan platform World Liberty Financial, yang dirancang untuk membantu konsumen memahami dan menggunakan layanan keuangan kripto yang kompleks dengan lebih mudah. Platform ini masih belum meluncurkan stablecoin-nya, namun token WLFI sudah mulai diperdagangkan di pasar. Donald Trump dan keluarganya memiliki 22,5 miliar token WLFI, yang kini nilainya mencapai hampir 6 miliar dolar. Token tersebut dimiliki oleh sebuah entitas yang berafiliasi dengan Trump dan keluarganya, meskipun rincian anggota keluarga yang terlibat tidak diumumkan secara publik. Meskipun nilai token ini melonjak, belum jelas kapan Trump atau keluarganya dapat menjual token WLFI mereka karena jadwal pelonggaran token masih belum dipastikan dan belum dirilis oleh World Liberty Financial. Ini menciptakan ketidakpastian di pasar mengenai potensi penawaran dan likuiditas di masa depan. Pada tahun 2024, Trump mengungkapkan bahwa ia sudah memperoleh 57 juta dolar dari proyek World Liberty Financial. Dengan harga token naik signifikan, keuntungan ini diperkirakan akan meningkat secara besar-besaran pada tahun berikutnya jika pelonggaran token dapat dimulai.

Token WLFI yang didukung oleh Presiden Trump resmi diluncurkan dan langsung diperdagangkan di beberapa bursa besar seperti Binance dan Bybit. Dalam waktu singkat, token ini berhasil masuk ke peringkat 30 kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, menunjukkan antusiasme besar dari investor awal. Harga token WLFI melonjak dari harga awal Rp 246.67 juta ($0,015 m) enjadi sekitar Rp 4.36 juta ($0,265) , memberikan keuntungan lebih dari 1.700% bagi pembeli awal yang masuk dalam whitelist. Kenaikan harga ini menimbulkan perhatian besar dan meningkatkan likuiditas token di pasar kripto. Namun, perdagangan WLFI juga disertai dengan likuidasi besar sejumlah posisi leverage yang totalnya mencapai lebih dari Rp 197.34 miliar ($12 juta) dalam beberapa jam pertama. Hal ini menandakan volatilitas tinggi dan ketidakpastian pasar terkait token baru ini. Proyek World Liberty Financial berfokus pada layanan DeFi dengan token governance WLFI sebagai tulang punggungnya, serta sudah merilis stablecoin USD1 yang menjadi salah satu stablecoin terbesar di pasar. Namun, layanan pinjaman dan peminjaman yang dijanjikan belum diluncurkan. Para pendiri proyek termasuk keluarga Trump dan tokoh politik lain, yang menimbulkan kontroversi terkait konflik kepentingan dan dampak politiknya. Meski demikian, mereka menegaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk memperkuat nilai kebebasan finansial ala Amerika.

Token WLFI dari World Liberty Financial akhirnya bisa diperdagangkan mulai Senin setelah keputusan pada bulan Juli yang membuatnya menjadi token yang dapat diperdagangkan secara resmi. Harga token WLFI mulai diperdagangkan pada nilai Rp 427.57 ribu ($0,26) hingga menghasilkan nilai pasar lebih dari 7,6 miliar dolar AS, menjadikannya salah satu token kripto paling berharga di dunia. Namun, hanya 24% dari seluruh 100 miliar token WLFI yang sudah beredar dan dapat diperdagangkan. Sisa token yang sangat besar yakni 76% tetap terkunci dalam bentuk token yang tidak bisa diperdagangkan, termasuk yang disimpan untuk pendiri, tim, penasihat, dan insentif pengguna. Hal ini menyebabkan harga token lebih mudah dijaga tinggi karena pasokan yang terbatas. Ketika proyek memutuskan untuk mengizinkan perdagangan token, hanya 20% dari token hasil penjualan publik yang di-unlock dan bisa diperdagangkan hari ini, dengan sisanya akan diputuskan melalui voting komunitas terkait jadwal pembukaan berikutnya. Pembeli token awal diperkirakan sudah meraih keuntungan besar karena harga beli mereka berkisar antara Rp 246.68 ribu ($0,015) sampai Rp 82.22 ribu ($0,05) per token. Presiden Donald Trump, keluarganya, dan beberapa sekutunya seperti Steve Witkoff terlibat dalam proyek ini, yang membuat nilai crypto milik Trump naik sekitar 760 juta dolar AS. Namun keterlibatan ini juga menimbulkan kekhawatiran konflik kepentingan karena posisi politik Trump dan hubungan dengan regulasi industri kripto. Kritik tajam bahkan menyebut proyek ini sebagai korupsi terbuka, meskipun White House membantahnya. Beberapa ahli dalam dunia kripto memberi peringatan bahwa token dengan pasokan yang rendah dan penguncian sebagian besar token berpotensi menimbulkan spekulasi harga jangka pendek yang tidak sehat dan tekanan jual besar di masa depan. Ini membuat masa depan WLFI menjadi sulit diprediksi terutama terkait stabilitas harga dan pengaruh politiknya.

Token WLFI dari World Liberty Financial resmi mulai diperdagangkan pada Hari Buruh di Amerika Serikat, menandai debut publik pertama bagi proyek kripto yang didukung oleh tokoh politik kontroversial. Token ini dirancang sebagai token governance yang terkait dengan stablecoin USD1 dan aplikasi pembayaran yang sedang dikembangkan perusahaan. Meski peluncuran ini dianggap sebagai langkah penting dan fondasi bagi proyek, sebagian besar token WLFI tetap dipegang oleh orang dalam dan investor awal, sementara hanya sebagian kecil yang tersedia untuk diperdagangkan publik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan likuiditas yang sangat tipis di pasar awal. Para analis seperti Compass Point dan pengamat regulasi memperingatkan adanya risiko kerugian besar bagi investor ritel jika likuiditas rendah dan tekanan jual dari pemilik besar terjadi. Kejadian serupa sebelumnya pada proyek kripto yang terkait dengan tokoh politik juga sempat gagal dengan cepat. Dari sisi regulasi, peluncuran WLFI menjadi sorotan karena belum mendapatkan status token sekuritas formal, meski memiliki konsentrasi kepemilikan tinggi dan keterkaitan politik, yang dikhawatirkan bisa melemahkan standar perlindungan investor di Amerika Serikat. Di tengah antisipasi pasar, sebagian besar pengguna prediksi memperkirakan harga WLFI akan berada di atas 0,20 dolar AS pada hari pertama, dan Binance sudah mengumumkan akan mencatat token ini. Namun, sejumlah pertanyaan besar terkait transparansi, regulasi, dan dampak untuk investor ritel masih belum terjawab.

Setelah perang yang melanda Gaza, ada kebutuhan mendesak untuk merekonstruksi wilayah ini dengan pendekatan baru yang memadukan teknologi modern. Pemerintahan Donald Trump mengusulkan rencana yang menggabungkan teknologi digital token sebagai cara mempermudah pencatatan dan pengelolaan kepemilikan tanah selama pembangunan ulang berlangsung. Dalam rencana ini, setiap pemilik tanah akan menerima digital token yang berfungsi sebagai tanda hak atas lahan mereka dalam proses rekonstruksi. Ini mirip dengan metode tokenisasi properti berbasis blockchain yang sudah digunakan di beberapa tempat di dunia, bertujuan memberikan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan aset. Selain token digital, penduduk Gaza yang terdampak dan harus meninggalkan tempat tinggalnya akan menerima dukungan finansial berupa Rp 82.22 juta ($5,000) tunai, subsidi sewa rumah selama empat tahun, dan makanan gratis selama satu tahun. Bantuan ini dirancang untuk memudahkan masa transisi mereka ke kehidupan baru. Rencana ini dikenal sebagai GREAT Trust dan dikembangkan oleh Gaza Humanitarian Foundation dengan dukungan dari pemerintah Amerika Serikat. Dalam rancangannya, Gaza akan dikelola oleh AS selama sepuluh tahun dengan sasaran menjadikan wilayah itu pusat pariwisata dan manufaktur yang berkembang. Penerapan token digital dalam rekonstruksi Gaza menunjukkan bagaimana teknologi blockchain mulai meluas ke sektor pembangunan infrastruktur dan manajemen lahan, membawa inovasi dan potensi transparansi baru dalam upaya pemulihan pascakonflik.