Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Dampak Kenaikan Emas pada Sektor Pertambangan dan Pasar Kripto

Share

Kenaikan harga emas yang signifikan menunjukkan perubahan penting dalam pasar keuangan global, mempengaruhi sektor pertambangan dan mempengaruhi dinamika pasar cryptocurrency. Para trader veteran dan investor melihat sinyal ekonomi kunci dari rally emas ini, sementara aktivitas besar dalam perdagangan Bitcoin dan Ethereum menunjukkan interaksi yang kompleks antara emas dan aset digital.

04 Sep 2025, 21.33 WIB

Emas Unggul Bitcoin dan Nasdaq, Apa Artinya Untuk Masa Depan Investasi?

Emas Unggul Bitcoin dan Nasdaq, Apa Artinya Untuk Masa Depan Investasi?
Pada tahun 2025, emas mencatat kenaikan luar biasa sebesar 33%, mengungguli performa dari indeks saham Nasdaq dan mata uang kripto populer, Bitcoin. Kenaikan ini menunjukkan minat investor yang besar terhadap aset safe haven di tengah kondisi pasar yang tidak stabil. Jennifer Sanasie dari CoinDesk membahas pola teknikal penting, termasuk pengamatan khusus terhadap rasio BTC-XAU, yaitu perbandingan harga Bitcoin terhadap emas. Rasio ini menjadi alat ukur utama untuk memahami pergeseran sentimen dan alokasi modal antara dua kelas aset tersebut. Emas, sebagai logam mulia, sering dianggap sebagai pelindung nilai ketika pasar saham mengalami volatilitas dan ketika aset berisiko seperti Bitcoin mengalami fluktuasi tajam. Kinerja emas tahun ini mengindikasikan bahwa para investor masih sangat mengandalkan emas untuk melindungi nilainya. Di sisi lain, Bitcoin tetap menjadi aset yang menarik untuk spekulasi dan inovasi di dunia digital. Namun, kenaikan emas yang tajam dan outperforming ini membuat beberapa analis memprediksi adanya siklus koreksi atau konsolidasi di pasar kripto dalam waktu dekat. Pemahaman mendalam tentang pergerakan teknikal dan rasio BTC-XAU sangat penting bagi investor untuk menentukan strategi diversifikasi yang tepat dan menyesuaikan portofolio mereka sesuai dengan kondisi pasar yang dinamis dan terus berubah.
04 Sep 2025, 21.33 WIB

Emas Tembus 33% di 2025: Apa Arti Ini untuk Bitcoin dan Nasdaq?

Emas Tembus 33% di 2025: Apa Arti Ini untuk Bitcoin dan Nasdaq?
Pada tahun 2025, emas menunjukkan peningkatan harga yang mengejutkan sebesar 33%, mengalahkan performa Nasdaq dan Bitcoin. Hal ini menandai momen penting bagi investor yang biasanya terbagi antara aset teknologi dan aset safe haven. Artikel ini bertujuan mengupas alasan di balik tren positif emas dan bagaimana ini mempengaruhi dinamika pasar secara umum. Jennifer Sanasie dari CoinDesk memaparkan sejumlah pola teknikal yang menjadi kunci dalam memahami pergerakan harga emas dan Bitcoin. Salah satu indikator yang sangat penting adalah rasio BTC terhadap XAU, yang menunjukkan kekuatan relatif kedua aset ini. Rasio tersebut dapat menjadi barometer bagi investor untuk menentukan arah investasi di masa depan. Kenaikan harga emas ini bisa dilihat sebagai refleksi sentimen pasar yang tengah mencari tempat berlindung dari risiko dan volatilitas yang lebih tinggi pada pasar saham dan aset digital. Sementara itu, Bitcoin yang selama ini menjadi aset spekulatif utama tampak kehilangan momentum dalam menghadapi tren ini. Analisis teknikal menunjukkan kemungkinan pergerakan harga yang lebih fluktuatif untuk Bitcoin ke depan. Peran media dan platform seperti Crypto.com serta CoinDesk sangat penting dalam membantu investor memahami data dan pola teknikal yang sulit diakses secara langsung. Dengan interpretasi yang tepat, para investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana terutama dalam konteks pasar yang berubah dengan cepat ini. Kesimpulannya, dominasi emas di awal 2025 membawa sinyal bahwa aset ini tetap menjadi pilihan utama saat ketidakpastian global meningkat. Investor disarankan untuk memantau rasio BTC-XAU sebagai alat analisis utama untuk menilai kapan waktu yang tepat dalam beralih atau mempertahankan portofolio antara aset digital dan logam mulia.
04 Sep 2025, 11.37 WIB

Peluang Bullish Bitcoin di Tengah Pelemahan Dolar dan Kenaikan Inflasi

Peluang Bullish Bitcoin di Tengah Pelemahan Dolar dan Kenaikan Inflasi
Nilai dolar AS telah mengalami penurunan signifikan sebesar 11% sejak paruh pertama tahun ini, yang merupakan penurunan terbesar sejak tahun 1973. Ini membuat investor mulai memikirkan alternatif lain untuk melindungi nilai kekayaan mereka dari pelemahan dolar. Harga emas telah mencapai rekor tertinggi di angka Rp 58.84 juta ($3,578) pada awal September, menandakan bahwa banyak investor mulai mengalihkan dana mereka ke aset yang dianggap aman. Hal ini menunjukkan kepercayaan besar terhadap emas sebagai lindung nilai melawan inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Sementara itu, pasar obligasi global mengalami penjualan besar-besaran yang menyebabkan hasil obligasi jangka panjang naik, sehingga kurva hasil menjadi lebih curam. Kondisi ini mencerminkan ekspektasi inflasi yang meningkat dan kepercayaan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Tekanan politik terhadap Federal Reserve, termasuk dari Presiden Donald Trump, menimbulkan kekhawatiran tentang independensi bank sentral AS, yang berdampak pada fluktuasi pasar dan strategi investasi para pelaku pasar keuangan. Bitcoin telah menunjukkan kinerja positif dengan return sekitar 96% tahun ini, meskipun sempat turun dari rekor tertingginya. Kombinasi pelemahan dolar, kenaikan inflasi, dan ketidakpastian ekonomi mendukung narasi bahwa Bitcoin dapat menjadi aset pilihan untuk siklus bullish baru dalam pasar kripto.
04 Sep 2025, 06.08 WIB

Hash Rate Bitcoin Catat Rekor Baru Meski Hadiah Turun dan Biaya Naik

Hash Rate Bitcoin Catat Rekor Baru Meski Hadiah Turun dan Biaya Naik
Hash rate Bitcoin, yang mengukur total kekuatan komputasi di jaringan, mencapai rekor baru sebesar 1,279 zettahash per detik pada hari Selasa. Angka ini menunjukkan jumlah total proses hashing yang sangat besar untuk memproses transaksi dan menjaga keamanan jaringan Bitcoin, meskipun harga Bitcoin relatif stabil selama 24 jam terakhir. Selain itu, rata-rata pergerakan hash rate selama tujuh hari juga melewati 1 zettahash per detik, menandakan peningkatan aktivitas penambangan yang konsisten. Hal ini terjadi di tengah periode di mana penambang menghadapi dua tantangan besar: biaya listrik yang semakin tinggi dan hadiah penambangan yang berkurang setelah peristiwa halving tahun lalu. Hadiah yang turun menjadi 3,125 bitcoin per blok membuat para penambang harus mengandalkan peningkatan volume penambangan dan efisiensi operasional. Banyak penambang besar yang mulai berinvestasi dalam teknologi komputasi yang lebih kuat agar tetap kompetitif meskipun harga Bitcoin tidak mengalami kenaikan signifikan saat ini. Sebelumnya, sebagian besar aktivitas penambangan Bitcoin terpusat di China, namun setelah larangan penambangan di negara tersebut pada Mei 2021, sebagian besar kegiatan penambangan kini telah beralih ke Amerika Utara. Perubahan ini juga mempengaruhi infrastruktur dan pola konsumsi energi di sektor penambangan Bitcoin. Secara keseluruhan, peningkatan hash rate ini menunjukkan bahwa minat dan komitmen penambang terhadap ekosistem Bitcoin tetap kuat. Meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan teknis, aktivitas penambangan terus berkembang sebagai bagian penting dari jaringan cryptocurrency global.
03 Sep 2025, 21.14 WIB

American Bitcoin Listing di Nasdaq: Langkah Besar Trump Jr. dalam Dunia Kripto

American Bitcoin Listing di Nasdaq: Langkah Besar Trump Jr. dalam Dunia Kripto
American Bitcoin, sebuah perusahaan penambangan dan pengelolaan Bitcoin yang didukung oleh Eric dan Donald Trump Jr., membuat debutnya di bursa saham Nasdaq dengan simbol ABTC. Perusahaan ini adalah anak usaha dari Hut 8 dan mulai diperdagangkan setelah bergabung secara merger dengan Gryphon Digital Mining. Para pemegang saham utama American Bitcoin, termasuk kedua anak Presiden Trump dan Hut 8, menguasai 98% kepemilikan perusahaan. Perusahaan ini menggabungkan penambangan Bitcoin dan pembelian pasar untuk mendongkrak pertumbuhan nilai Bitcoin per saham secara efisien. Harga Bitcoin sendiri mengalami kenaikan signifikan dengan kenaikan 19% sejak awal tahun, bergerak dalam kisaran antara 108,000 hingga 123,000 dolar AS per koin selama dua bulan terakhir. Ini menunjukkan lonjakan minat dan keyakinan investor terhadap Bitcoin secara keseluruhan. Selain itu, pada minggu yang sama keluarga Trump juga terlibat dalam peluncuran token kripto dari World Liberty Financial, yang sempat mengalami fluktuasi harga namun berhasil menghasilkan keuntungan lebih dari 5 miliar dolar atas nama keluarga Trump dan anggota proyek lainnya. Inisiatif ini memperlihatkan bagaimana token dan saham berbasis kripto semakin diterima di pasar modal tradisional, membuka peluang baru bagi investor untuk berpartisipasi dalam ekonomi Bitcoin yang terus berkembang dan didukung oleh figur publik ternama.
03 Sep 2025, 19.25 WIB

Regulasi Baru Umumkan Era Baru Perdagangan Spot Kripto di Amerika Serikat

Artikel ini membahas pengumuman penting dari SEC dan CFTC yang menyatakan bahwa perdagangan spot aset kripto di bursa terdaftar AS dapat dilakukan sesuai hukum saat ini. Hal ini menjadi tonggak sejarah karena sebelumnya regulasi membatasi perdagangan spot kripto secara luas, sehingga pasar kripto menjadi fragmented dan kurang teratur. Pengumuman tersebut juga mengikuti inisiatif Project Crypto oleh SEC dan Crypto Sprint oleh CFTC yang bertujuan menciptakan kerangka regulasi yang jelas dan mendukung inovasi pasar. Dengan ini, bursa besar seperti NYSE, Nasdaq, dan CBOE bisa menawarkan perdagangan spot kripto, yang meningkatkan opsi investasi bagi publik dan institusi. Selain berita regulasi, pasar kripto juga menunjukan kenaikan harga, khususnya Solana yang memimpin dengan kenaikan 33%. ETF Bitcoin mengalami aliran dana masuk besar, sementara ETF Ethereum sedang mengalami aliran keluar. Beberapa proyek kripto lainnya seperti Pump.fun dan platform baru juga meluncurkan produk inovatif yang menarik perhatian pasar. Sektor teknologi blockchain terus berkembang dengan upgrade seperti Solana Alpenglow yang bertujuan mempercepat transaksi dan finalitas. Berbagai startup dan platform juga meluncurkan produk baru, token, dan fitur mengenai prediksi dan tokenisasi saham, menunjukkan bahwa ekosistem kripto terus mengalami inovasi. Secara keseluruhan, berita ini menandakan era baru bagi pasar kripto di AS dengan regulasi yang mulai mendukung adopsi luas dan perdagangan teratur. Ini adalah sinyal positif bagi investor dan pengembang yang berharap melihat pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan dalam dunia kripto.
03 Sep 2025, 18.15 WIB

Harga Emas Melonjak dan Yield Obligasi Rekor, Dampak ke Pasar Crypto Terbatas

Bitcoin dan pasar cryptocurrency lainnya mengalami pergerakan yang relatif kecil dalam 24 jam terakhir, dengan Bitcoin naik hanya 0,6%. Sementara itu, harga emas melonjak menembus level Rp 57.56 ribu ($3.500) per ounce untuk pertama kalinya, dipicu oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga dalam waktu dekat sebagai respons terhadap utang pemerintah yang semakin besar. Kenaikan harga emas membuat nilai pasar emas tokenized melampaui Rp 41.11 triliun ($2,5 miliar) . Di sisi lain, obligasi pemerintah jangka panjang di Jepang, AS, dan Inggris mengalami penurunan harga yang tajam dengan yield naik ke level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir, yang menyebabkan ketegangan di pasar keuangan tradisional. Di pasar crypto, volatilitas Bitcoin menurun ke level terendah sejak akhir 2023, sementara modal perlahan bergeser ke Ether dan altcoin lainnya. ETF spot Bitcoin menunjukkan aliran keluar hampir Rp 12.35 triliun ($751 juta) bulan lalu, sedangkan ETF spot Ether masuk dana bersih sekitar Rp 63.64 triliun ($3,87 miliar) , menandai perubahan preferensi investor. Regulator di AS, yakni SEC dan CFTC, mengeluarkan pernyataan bersama untuk memperjelas aturan perdagangan spot crypto yang sesuai kepatuhan. Namun, pernyataan ini belum memberikan dampak besar karena pasar crypto tengah menunggu data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis, yang akan menjadi indikator utama bagi kebijakan suku bunga Fed selanjutnya. Dalam waktu dekat, data ketenagakerjaan AS diperkirakan akan menjadi penentu arah pasar. Jika data menunjukkan kelemahan, Fed diperkirakan menurunkan suku bunga yang akan memberikan dorongan bagi pasar crypto dan aset berisiko lainnya. Sebaliknya, data yang kuat bisa menimbulkan tekanan jual dan menghambat reli pasar.
03 Sep 2025, 14.23 WIB

Emas Terus Naik, Industri Tambang dan Bank Sentral Beri Dukungan Kuat

Harga emas baru-baru ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa setelah rally enam hari berturut-turut. Kenaikan ini menarik perhatian banyak investor dan pelaku pasar, terutama di sektor pertambangan emas. Evy Hambro dari BlackRock menjelaskan ada sebuah tren yang mengejutkan dalam sektor ini, yaitu kegiatan pembelian kembali saham oleh perusahaan tambang emas yang menunjukkan optimisme mereka terhadap prospek emas ke depan. Selain itu, para manajer investasi mulai menempatkan alokasi taktis terhadap emas dalam portofolio multi-asset mereka, menganggap emas sebagai aset perlindungan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Bank sentral di berbagai negara juga memperkuat cadangan emas mereka, yang semakin menambah permintaan dan memberikan tekanan positif pada harga emas. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Secara keseluruhan, tren pembelian saham, alokasi taktis pada portofolio, dan peran bank sentral menjadi faktor pendorong yang berkontribusi terhadap kenaikan harga emas dan memberikan prospek positif bagi saham-saham di sektor pertambangan emas.
03 Sep 2025, 10.33 WIB

Harga Emas Melonjak Rekor Karena Ketidakpastian Ekonomi Global

Emas memiliki sejarah panjang sebagai barang berharga sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan menjadi mata uang standar pertama kali diciptakan oleh Raja Croesus di Anatolia. Saat ini, harga emas melonjak tajam hingga melewati angka 3.500 USD per ons, menandakan perubahan besar dalam pasar keuangan global dan strategi investasi bank sentral. Lonjakan harga emas ini dipicu oleh kekhawatiran bahwa inflasi dan suku bunga acuan di AS akan mengalami penurunan, selain ketidakpastian mengenai kondisi ekonomi dunia. Bank sentral di berbagai negara memilih memegang emas lebih banyak dibanding obligasi pemerintah AS sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko ekonomi. Para analis seperti Ed Ponsi dan Daniela Sabin Hathorn menyoroti bahwa kenaikan emas berkaitan erat dengan indikator ekonomi yang menunjukkan ketidaktentuan, seperti inflasi mayoritas yang tetap tinggi dan sinyal resesi atau perlambatan pasar tenaga kerja. Emas kembali menjadi pilihan populer karena dianggap sebagai aset safe haven. Namun, badan pengawas seperti Commodity Futures Trading Commission (CFTC) mengingatkan investor tentang risiko volatilitas harga emas dan potensi penipuan di pasar logam mulia. Mereka menekankan pentingnya memeriksa legalitas dan keabsahan penjual sebelum melakukan investasi emas secara langsung. Secara keseluruhan, emas tidak hanya berfungsi sebagai pelindung nilai dari inflasi dan ketidakpastian, tetapi juga sebagai alat diversifikasi portofolio jangka panjang. Namun, investor harus tetap waspada terhadap dinamika pasar yang kompleks dan risiko fluktuasi harga yang tinggi.
02 Sep 2025, 18.15 WIB

Harga Emas Cetak Rekor, Bitcoin Terpental dan WLFI Alami Kejatuhan

Pasar kripto menunjukkan aktivitas yang agak tenang setelah liburan di Amerika Utara, dengan dua tema utama yang terlihat yaitu kenaikan harga emas ke rekor tertinggi dan kesulitan bitcoin untuk naik lebih tinggi. Perpindahan modal mulai terlihat dari bitcoin menuju ether, sementara pasar menunggu tanda-tanda lanjut dari tren ini. Harga emas mencapai angka 3,500 dolar per ons untuk pertama kalinya, terdorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve dan kondisi fiskal yang memburuk di beberapa negara besar. Selain itu, ketidakpuasan terhadap kebijakan Fed juga menambah momentum kenaikan harga emas ini, menemani token emas seperti PAXG dan XAUT yang awalnya mengikuti tren tersebut. Sementara itu, bitcoin melonjak ke angka di atas 110,000 dolar, namun masih menghadapi hambatan di level resistance penting seperti Ichimoku cloud. Data dari berbagai sumber menunjukkan bahwa aktivitas jaringan bitcoin cenderung sepi, dengan penurunan jumlah alamat aktif dan biaya transaksi yang rendah, tapi volume transfer besar karena repositioning dari entitas besar. Token WLFI, yang terhubung dengan Trump, mengalami penurunan harga yang tajam sejak debutnya, disertai dengan risiko keamanan dari exploit kontrak di Ethereum. Untuk memulihkan kepercayaan, tim WLFI mengajukan program buyback-and-burn menggunakan biaya likuiditas dari beberapa blockchain, tetapi skeptisisme masih ada terhadap efektivitas langkah ini. Selain itu, beberapa acara penting dan update teknologi dijadwalkan berlangsung di ekosistem blockchain, dengan DAO besar seperti Arbitrum dan Uniswap melakukan voting terkait upgrade jaringan. Pasar juga menunggu datangnya data makroekonomi dan pengumuman dari beberapa bursa yang dapat memengaruhi volatilitas baik di pasar kripto maupun tradisional.
Setelahnya

Baca Juga

  • Peran Aktif Trump dalam Pasar Cryptocurrency

  • Polymarket Memenangkan Persetujuan CFTC untuk Meluncurkan Pasar Prediksi di AS

  • Dampak Kenaikan Emas pada Sektor Pertambangan dan Pasar Kripto

  • Rencana IPO Gemini Didukung oleh Twins Winklevoss

  • Peningkatan Historic Alpenglow Solana untuk Meningkatkan Kinerja Blockchain