Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Dampak Kenaikan Emas pada Sektor Pertambangan dan Pasar Kripto

Share

Kenaikan harga emas yang signifikan menunjukkan perubahan penting dalam pasar keuangan global, mempengaruhi sektor pertambangan dan mempengaruhi dinamika pasar cryptocurrency. Para trader veteran dan investor melihat sinyal ekonomi kunci dari rally emas ini, sementara aktivitas besar dalam perdagangan Bitcoin dan Ethereum menunjukkan interaksi yang kompleks antara emas dan aset digital.

03 Sep 2025, 14.23 WIB

Emas Terus Naik, Industri Tambang dan Bank Sentral Beri Dukungan Kuat

Emas Terus Naik, Industri Tambang dan Bank Sentral Beri Dukungan Kuat
Harga emas baru-baru ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa setelah rally enam hari berturut-turut. Kenaikan ini menarik perhatian banyak investor dan pelaku pasar, terutama di sektor pertambangan emas. Evy Hambro dari BlackRock menjelaskan ada sebuah tren yang mengejutkan dalam sektor ini, yaitu kegiatan pembelian kembali saham oleh perusahaan tambang emas yang menunjukkan optimisme mereka terhadap prospek emas ke depan. Selain itu, para manajer investasi mulai menempatkan alokasi taktis terhadap emas dalam portofolio multi-asset mereka, menganggap emas sebagai aset perlindungan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Bank sentral di berbagai negara juga memperkuat cadangan emas mereka, yang semakin menambah permintaan dan memberikan tekanan positif pada harga emas. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Secara keseluruhan, tren pembelian saham, alokasi taktis pada portofolio, dan peran bank sentral menjadi faktor pendorong yang berkontribusi terhadap kenaikan harga emas dan memberikan prospek positif bagi saham-saham di sektor pertambangan emas.
03 Sep 2025, 10.33 WIB

Harga Emas Melonjak Rekor Karena Ketidakpastian Ekonomi Global

Harga Emas Melonjak Rekor Karena Ketidakpastian Ekonomi Global
Emas memiliki sejarah panjang sebagai barang berharga sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan menjadi mata uang standar pertama kali diciptakan oleh Raja Croesus di Anatolia. Saat ini, harga emas melonjak tajam hingga melewati angka 3.500 USD per ons, menandakan perubahan besar dalam pasar keuangan global dan strategi investasi bank sentral. Lonjakan harga emas ini dipicu oleh kekhawatiran bahwa inflasi dan suku bunga acuan di AS akan mengalami penurunan, selain ketidakpastian mengenai kondisi ekonomi dunia. Bank sentral di berbagai negara memilih memegang emas lebih banyak dibanding obligasi pemerintah AS sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko ekonomi. Para analis seperti Ed Ponsi dan Daniela Sabin Hathorn menyoroti bahwa kenaikan emas berkaitan erat dengan indikator ekonomi yang menunjukkan ketidaktentuan, seperti inflasi mayoritas yang tetap tinggi dan sinyal resesi atau perlambatan pasar tenaga kerja. Emas kembali menjadi pilihan populer karena dianggap sebagai aset safe haven. Namun, badan pengawas seperti Commodity Futures Trading Commission (CFTC) mengingatkan investor tentang risiko volatilitas harga emas dan potensi penipuan di pasar logam mulia. Mereka menekankan pentingnya memeriksa legalitas dan keabsahan penjual sebelum melakukan investasi emas secara langsung. Secara keseluruhan, emas tidak hanya berfungsi sebagai pelindung nilai dari inflasi dan ketidakpastian, tetapi juga sebagai alat diversifikasi portofolio jangka panjang. Namun, investor harus tetap waspada terhadap dinamika pasar yang kompleks dan risiko fluktuasi harga yang tinggi.
02 Sep 2025, 18.15 WIB

Harga Emas Cetak Rekor, Bitcoin Terpental dan WLFI Alami Kejatuhan

Harga Emas Cetak Rekor, Bitcoin Terpental dan WLFI Alami Kejatuhan
Pasar kripto menunjukkan aktivitas yang agak tenang setelah liburan di Amerika Utara, dengan dua tema utama yang terlihat yaitu kenaikan harga emas ke rekor tertinggi dan kesulitan bitcoin untuk naik lebih tinggi. Perpindahan modal mulai terlihat dari bitcoin menuju ether, sementara pasar menunggu tanda-tanda lanjut dari tren ini. Harga emas mencapai angka 3,500 dolar per ons untuk pertama kalinya, terdorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve dan kondisi fiskal yang memburuk di beberapa negara besar. Selain itu, ketidakpuasan terhadap kebijakan Fed juga menambah momentum kenaikan harga emas ini, menemani token emas seperti PAXG dan XAUT yang awalnya mengikuti tren tersebut. Sementara itu, bitcoin melonjak ke angka di atas 110,000 dolar, namun masih menghadapi hambatan di level resistance penting seperti Ichimoku cloud. Data dari berbagai sumber menunjukkan bahwa aktivitas jaringan bitcoin cenderung sepi, dengan penurunan jumlah alamat aktif dan biaya transaksi yang rendah, tapi volume transfer besar karena repositioning dari entitas besar. Token WLFI, yang terhubung dengan Trump, mengalami penurunan harga yang tajam sejak debutnya, disertai dengan risiko keamanan dari exploit kontrak di Ethereum. Untuk memulihkan kepercayaan, tim WLFI mengajukan program buyback-and-burn menggunakan biaya likuiditas dari beberapa blockchain, tetapi skeptisisme masih ada terhadap efektivitas langkah ini. Selain itu, beberapa acara penting dan update teknologi dijadwalkan berlangsung di ekosistem blockchain, dengan DAO besar seperti Arbitrum dan Uniswap melakukan voting terkait upgrade jaringan. Pasar juga menunggu datangnya data makroekonomi dan pengumuman dari beberapa bursa yang dapat memengaruhi volatilitas baik di pasar kripto maupun tradisional.
Sebelumnya

Baca Juga

  • Stripe dan Paradigm Meluncurkan Tempo: Blockchain Pembayaran Stablecoin Berkecepatan Tinggi Baru

  • Peran Aktif Trump dalam Pasar Cryptocurrency

  • Polymarket Memenangkan Persetujuan CFTC untuk Meluncurkan Pasar Prediksi di AS

  • Dampak Kenaikan Emas pada Sektor Pertambangan dan Pasar Kripto

  • Rencana IPO Gemini Didukung oleh Twins Winklevoss