Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Dampak Kenaikan Emas pada Sektor Pertambangan dan Pasar Kripto

Share

Kenaikan harga emas yang signifikan menunjukkan perubahan penting dalam pasar keuangan global, mempengaruhi sektor pertambangan dan mempengaruhi dinamika pasar cryptocurrency. Para trader veteran dan investor melihat sinyal ekonomi kunci dari rally emas ini, sementara aktivitas besar dalam perdagangan Bitcoin dan Ethereum menunjukkan interaksi yang kompleks antara emas dan aset digital.

05 Sep 2025, 19.00 WIB

Pasar Kripto Menanti Rilis Data Tenaga Kerja AS: Volatilitas dan Sentimen Berubah

Pasar Kripto Menanti Rilis Data Tenaga Kerja AS: Volatilitas dan Sentimen Berubah
Pasar kripto saat ini sedang menunggu rilis data tenaga kerja nonfarm payroll dari Amerika Serikat yang akan memberikan petunjuk penting terkait kebijakan suku bunga Federal Reserve. Indeks volatilitas implied untuk Bitcoin, Ether, XRP, dan SOL menunjukkan estimasi fluktuasi harga harian yang sedang, mencerminkan ketegangan yang ada di pasar menjelang data tersebut. Analis percaya bahwa jika laporan tenaga kerja lebih panas dari perkiraan, hal ini dapat melemahkan harapan pemotongan suku bunga cepat oleh Federal Reserve, menyebabkan harga aset berisiko seperti cryptocurrency mengalami tekanan turun. Tampaknya para investor sedang mengambil posisi yang lebih berhati-hati, dengan aktivitas opsi dan posisi terbuka yang menurun di beberapa token utama. Posisi terbuka Ether mencapai titik terendah dalam empat minggu terakhir, menimbulkan kekhawatiran tentang daya tahan kenaikan harga sekitar 18% dalam sebulan terakhir. Di sisi lain, aktivitas perdagangan opsi Bitcoin di bursa CME justru meningkat, dengan pembelian put yang lebih banyak sebagai persiapan menghadapi skenario risiko penurunan harga jika data tenaga kerja menguat. Dalam sisi lain pasar, sektor memecoin yang sebelumnya melemah mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dengan hadirnya MemeCore, sebuah platform blockchain layer-1 untuk memecoin yang fokus pada penggunaan nyata dalam keuangan terdesentralisasi. Token MemeCore naik hingga 261% dalam seminggu meski pasar secara umum sedang terkoreksi, didukung oleh acara likuiditas besar dan aktivitas perdagangan dominan di PancakeSwap. Meskipun demikian, platform memecoin lain seperti Pump.fun yang berbasis di Solana mengalami penurunan pendapatan signifikan dari Januari hingga saat ini, menandakan bahwa sentimen positif di segmen memecoin bisa sangat volatil dan tergantung pada aktivitas pasar jangka pendek. Keseluruhan, pasar kripto berada dalam fase menunggu dengan ketidakpastian yang cukup tinggi sebelum data tenaga kerja AS dirilis.
05 Sep 2025, 18.15 WIB

Tether Akan Investasi di Emas, Pasar Kripto Tunggu Data Pekerjaan AS

Tether Akan Investasi di Emas, Pasar Kripto Tunggu Data Pekerjaan AS
Dalam laporan terbaru, Tether, penerbit stablecoin terbesar yang terkait dengan dolar, mempertimbangkan untuk berinvestasi luas di industri emas. Hal ini muncul karena emas semakin dicari sebagai aset pelindung nilai oleh investor global, terutama mengingat inflasi yang masih bertahan dan ketidakpastian dalam kebijakan bank sentral. CEO Tether, Paolo Ardoino, menyatakan bahwa emas dianggap lebih aman dibandingkan mata uang pemerintah dan dapat menjadi pelengkap yang sempurna untuk Bitcoin. Saat ini, Tether juga memiliki produk Tether Gold yang memberikan kepemilikan fisik emas dalam bentuk token digital, dan nilainya sekitar 3.560 dolar per ons troy. Sementara itu, pasar kripto menunggu hasil data tenaga kerja AS Nonfarm Payrolls yang bisa menjadi faktor penentu tren pasar selanjutnya. Data yang lemah mungkin memicu ekspektasi pemotongan suku bunga, meningkatkan minat aset berisiko termasuk kripto, sedangkan data yang kuat dapat menimbulkan tekanan balik pada Bitcoin dan Ether. Selain Bitcoin dan Ether, aktivitas institusional ini juga terlihat dengan pembelian besar token Solana oleh perusahaan DeFi Development Corp. dan pembelian kripto oleh Thumzup Media, yang didukung oleh Donald Trump Jr. Volatilitas di pasar obligasi AS meningkat, menandakan kemungkinan pengetatan likuiditas yang akan berdampak pada pasar aset berisiko. Berbagai kegiatan lain termasuk pencatatan token baru, voting DAO pada proyek DeFi, dan perkembangan volume trading memecoin menunjukkan dinamika pasar yang masih sangat aktif dan penuh peluang. Keseluruhan, integrasi antara emas dan kripto yang dikembangkan Tether serta sentimen makro-ekonomi global menjadi hal yang patut diwaspadai oleh investor.
05 Sep 2025, 15.34 WIB

Harga Bitcoin Melonjak Jelang Laporan Pekerjaan AS, Tanda Bullish Baru?

Harga Bitcoin Melonjak Jelang Laporan Pekerjaan AS, Tanda Bullish Baru?
Harga Bitcoin naik tajam menjadi Rp 1.86 juta ($113.000) , tertinggi sejak akhir Agustus. Ini menandakan pemulihan kuat dalam pasar kripto, terutama setelah harga sempat turun dari rekor tertinggi pertengahan Agustus sebesar Rp 2.04 juta ($124.000) . Dominasi pasar Bitcoin juga meningkat hampir 59%, yang menunjukkan bahwa investor mulai mengalihkan modal mereka kembali ke Bitcoin setelah beberapa waktu menarik diri ke mata uang digital lain seperti Ether. Pemulihan ini didukung oleh teori max pain, yang menunjukkan bahwa menjelang kedaluwarsa opsi, harga suatu aset akan cenderung mendekati titik dimana kerugian terbesar dialami oleh pembeli opsi. Pada kasus Bitcoin, titik ini adalah Rp 1.84 juta ($112.000) . Nilai opsi Bitcoin yang kedaluwarsa mencapai Rp 53.94 triliun ($3,28 miliar) pada platform Deribit, dan harga Bitcoin berhasil menyentuh angka max pain tersebut tepat sebelum kedaluwarsa, yang cukup jarang terjadi di pasar kripto. Para trader kini fokus pada laporan pekerjaan Amerika Serikat sebagai faktor berikutnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin kedua setelah expiry opsi. Laporan ini berpotensi membawa volatilitas tinggi pada pasar.
04 Sep 2025, 21.33 WIB

Emas Tembus 33% di 2025: Apa Arti Ini untuk Bitcoin dan Nasdaq?

Emas Tembus 33% di 2025: Apa Arti Ini untuk Bitcoin dan Nasdaq?
Pada tahun 2025, emas menunjukkan peningkatan harga yang mengejutkan sebesar 33%, mengalahkan performa Nasdaq dan Bitcoin. Hal ini menandai momen penting bagi investor yang biasanya terbagi antara aset teknologi dan aset safe haven. Artikel ini bertujuan mengupas alasan di balik tren positif emas dan bagaimana ini mempengaruhi dinamika pasar secara umum. Jennifer Sanasie dari CoinDesk memaparkan sejumlah pola teknikal yang menjadi kunci dalam memahami pergerakan harga emas dan Bitcoin. Salah satu indikator yang sangat penting adalah rasio BTC terhadap XAU, yang menunjukkan kekuatan relatif kedua aset ini. Rasio tersebut dapat menjadi barometer bagi investor untuk menentukan arah investasi di masa depan. Kenaikan harga emas ini bisa dilihat sebagai refleksi sentimen pasar yang tengah mencari tempat berlindung dari risiko dan volatilitas yang lebih tinggi pada pasar saham dan aset digital. Sementara itu, Bitcoin yang selama ini menjadi aset spekulatif utama tampak kehilangan momentum dalam menghadapi tren ini. Analisis teknikal menunjukkan kemungkinan pergerakan harga yang lebih fluktuatif untuk Bitcoin ke depan. Peran media dan platform seperti Crypto.com serta CoinDesk sangat penting dalam membantu investor memahami data dan pola teknikal yang sulit diakses secara langsung. Dengan interpretasi yang tepat, para investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana terutama dalam konteks pasar yang berubah dengan cepat ini. Kesimpulannya, dominasi emas di awal 2025 membawa sinyal bahwa aset ini tetap menjadi pilihan utama saat ketidakpastian global meningkat. Investor disarankan untuk memantau rasio BTC-XAU sebagai alat analisis utama untuk menilai kapan waktu yang tepat dalam beralih atau mempertahankan portofolio antara aset digital dan logam mulia.
04 Sep 2025, 21.33 WIB

Emas Unggul Bitcoin dan Nasdaq, Apa Artinya Untuk Masa Depan Investasi?

Emas Unggul Bitcoin dan Nasdaq, Apa Artinya Untuk Masa Depan Investasi?
Pada tahun 2025, emas mencatat kenaikan luar biasa sebesar 33%, mengungguli performa dari indeks saham Nasdaq dan mata uang kripto populer, Bitcoin. Kenaikan ini menunjukkan minat investor yang besar terhadap aset safe haven di tengah kondisi pasar yang tidak stabil. Jennifer Sanasie dari CoinDesk membahas pola teknikal penting, termasuk pengamatan khusus terhadap rasio BTC-XAU, yaitu perbandingan harga Bitcoin terhadap emas. Rasio ini menjadi alat ukur utama untuk memahami pergeseran sentimen dan alokasi modal antara dua kelas aset tersebut. Emas, sebagai logam mulia, sering dianggap sebagai pelindung nilai ketika pasar saham mengalami volatilitas dan ketika aset berisiko seperti Bitcoin mengalami fluktuasi tajam. Kinerja emas tahun ini mengindikasikan bahwa para investor masih sangat mengandalkan emas untuk melindungi nilainya. Di sisi lain, Bitcoin tetap menjadi aset yang menarik untuk spekulasi dan inovasi di dunia digital. Namun, kenaikan emas yang tajam dan outperforming ini membuat beberapa analis memprediksi adanya siklus koreksi atau konsolidasi di pasar kripto dalam waktu dekat. Pemahaman mendalam tentang pergerakan teknikal dan rasio BTC-XAU sangat penting bagi investor untuk menentukan strategi diversifikasi yang tepat dan menyesuaikan portofolio mereka sesuai dengan kondisi pasar yang dinamis dan terus berubah.
04 Sep 2025, 11.37 WIB

Peluang Bullish Bitcoin di Tengah Pelemahan Dolar dan Kenaikan Inflasi

Nilai dolar AS telah mengalami penurunan signifikan sebesar 11% sejak paruh pertama tahun ini, yang merupakan penurunan terbesar sejak tahun 1973. Ini membuat investor mulai memikirkan alternatif lain untuk melindungi nilai kekayaan mereka dari pelemahan dolar. Harga emas telah mencapai rekor tertinggi di angka Rp 58.84 juta ($3,578) pada awal September, menandakan bahwa banyak investor mulai mengalihkan dana mereka ke aset yang dianggap aman. Hal ini menunjukkan kepercayaan besar terhadap emas sebagai lindung nilai melawan inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Sementara itu, pasar obligasi global mengalami penjualan besar-besaran yang menyebabkan hasil obligasi jangka panjang naik, sehingga kurva hasil menjadi lebih curam. Kondisi ini mencerminkan ekspektasi inflasi yang meningkat dan kepercayaan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Tekanan politik terhadap Federal Reserve, termasuk dari Presiden Donald Trump, menimbulkan kekhawatiran tentang independensi bank sentral AS, yang berdampak pada fluktuasi pasar dan strategi investasi para pelaku pasar keuangan. Bitcoin telah menunjukkan kinerja positif dengan return sekitar 96% tahun ini, meskipun sempat turun dari rekor tertingginya. Kombinasi pelemahan dolar, kenaikan inflasi, dan ketidakpastian ekonomi mendukung narasi bahwa Bitcoin dapat menjadi aset pilihan untuk siklus bullish baru dalam pasar kripto.
04 Sep 2025, 06.08 WIB

Hash Rate Bitcoin Catat Rekor Baru Meski Hadiah Turun dan Biaya Naik

Hash rate Bitcoin, yang mengukur total kekuatan komputasi di jaringan, mencapai rekor baru sebesar 1,279 zettahash per detik pada hari Selasa. Angka ini menunjukkan jumlah total proses hashing yang sangat besar untuk memproses transaksi dan menjaga keamanan jaringan Bitcoin, meskipun harga Bitcoin relatif stabil selama 24 jam terakhir. Selain itu, rata-rata pergerakan hash rate selama tujuh hari juga melewati 1 zettahash per detik, menandakan peningkatan aktivitas penambangan yang konsisten. Hal ini terjadi di tengah periode di mana penambang menghadapi dua tantangan besar: biaya listrik yang semakin tinggi dan hadiah penambangan yang berkurang setelah peristiwa halving tahun lalu. Hadiah yang turun menjadi 3,125 bitcoin per blok membuat para penambang harus mengandalkan peningkatan volume penambangan dan efisiensi operasional. Banyak penambang besar yang mulai berinvestasi dalam teknologi komputasi yang lebih kuat agar tetap kompetitif meskipun harga Bitcoin tidak mengalami kenaikan signifikan saat ini. Sebelumnya, sebagian besar aktivitas penambangan Bitcoin terpusat di China, namun setelah larangan penambangan di negara tersebut pada Mei 2021, sebagian besar kegiatan penambangan kini telah beralih ke Amerika Utara. Perubahan ini juga mempengaruhi infrastruktur dan pola konsumsi energi di sektor penambangan Bitcoin. Secara keseluruhan, peningkatan hash rate ini menunjukkan bahwa minat dan komitmen penambang terhadap ekosistem Bitcoin tetap kuat. Meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan teknis, aktivitas penambangan terus berkembang sebagai bagian penting dari jaringan cryptocurrency global.
03 Sep 2025, 21.14 WIB

American Bitcoin Listing di Nasdaq: Langkah Besar Trump Jr. dalam Dunia Kripto

American Bitcoin, sebuah perusahaan penambangan dan pengelolaan Bitcoin yang didukung oleh Eric dan Donald Trump Jr., membuat debutnya di bursa saham Nasdaq dengan simbol ABTC. Perusahaan ini adalah anak usaha dari Hut 8 dan mulai diperdagangkan setelah bergabung secara merger dengan Gryphon Digital Mining. Para pemegang saham utama American Bitcoin, termasuk kedua anak Presiden Trump dan Hut 8, menguasai 98% kepemilikan perusahaan. Perusahaan ini menggabungkan penambangan Bitcoin dan pembelian pasar untuk mendongkrak pertumbuhan nilai Bitcoin per saham secara efisien. Harga Bitcoin sendiri mengalami kenaikan signifikan dengan kenaikan 19% sejak awal tahun, bergerak dalam kisaran antara 108,000 hingga 123,000 dolar AS per koin selama dua bulan terakhir. Ini menunjukkan lonjakan minat dan keyakinan investor terhadap Bitcoin secara keseluruhan. Selain itu, pada minggu yang sama keluarga Trump juga terlibat dalam peluncuran token kripto dari World Liberty Financial, yang sempat mengalami fluktuasi harga namun berhasil menghasilkan keuntungan lebih dari 5 miliar dolar atas nama keluarga Trump dan anggota proyek lainnya. Inisiatif ini memperlihatkan bagaimana token dan saham berbasis kripto semakin diterima di pasar modal tradisional, membuka peluang baru bagi investor untuk berpartisipasi dalam ekonomi Bitcoin yang terus berkembang dan didukung oleh figur publik ternama.
03 Sep 2025, 19.25 WIB

Regulasi Baru Umumkan Era Baru Perdagangan Spot Kripto di Amerika Serikat

Artikel ini membahas pengumuman penting dari SEC dan CFTC yang menyatakan bahwa perdagangan spot aset kripto di bursa terdaftar AS dapat dilakukan sesuai hukum saat ini. Hal ini menjadi tonggak sejarah karena sebelumnya regulasi membatasi perdagangan spot kripto secara luas, sehingga pasar kripto menjadi fragmented dan kurang teratur. Pengumuman tersebut juga mengikuti inisiatif Project Crypto oleh SEC dan Crypto Sprint oleh CFTC yang bertujuan menciptakan kerangka regulasi yang jelas dan mendukung inovasi pasar. Dengan ini, bursa besar seperti NYSE, Nasdaq, dan CBOE bisa menawarkan perdagangan spot kripto, yang meningkatkan opsi investasi bagi publik dan institusi. Selain berita regulasi, pasar kripto juga menunjukan kenaikan harga, khususnya Solana yang memimpin dengan kenaikan 33%. ETF Bitcoin mengalami aliran dana masuk besar, sementara ETF Ethereum sedang mengalami aliran keluar. Beberapa proyek kripto lainnya seperti Pump.fun dan platform baru juga meluncurkan produk inovatif yang menarik perhatian pasar. Sektor teknologi blockchain terus berkembang dengan upgrade seperti Solana Alpenglow yang bertujuan mempercepat transaksi dan finalitas. Berbagai startup dan platform juga meluncurkan produk baru, token, dan fitur mengenai prediksi dan tokenisasi saham, menunjukkan bahwa ekosistem kripto terus mengalami inovasi. Secara keseluruhan, berita ini menandakan era baru bagi pasar kripto di AS dengan regulasi yang mulai mendukung adopsi luas dan perdagangan teratur. Ini adalah sinyal positif bagi investor dan pengembang yang berharap melihat pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan dalam dunia kripto.
03 Sep 2025, 18.15 WIB

Harga Emas Melonjak dan Yield Obligasi Rekor, Dampak ke Pasar Crypto Terbatas

Bitcoin dan pasar cryptocurrency lainnya mengalami pergerakan yang relatif kecil dalam 24 jam terakhir, dengan Bitcoin naik hanya 0,6%. Sementara itu, harga emas melonjak menembus level Rp 57.56 ribu ($3.500) per ounce untuk pertama kalinya, dipicu oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga dalam waktu dekat sebagai respons terhadap utang pemerintah yang semakin besar. Kenaikan harga emas membuat nilai pasar emas tokenized melampaui Rp 41.11 triliun ($2,5 miliar) . Di sisi lain, obligasi pemerintah jangka panjang di Jepang, AS, dan Inggris mengalami penurunan harga yang tajam dengan yield naik ke level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir, yang menyebabkan ketegangan di pasar keuangan tradisional. Di pasar crypto, volatilitas Bitcoin menurun ke level terendah sejak akhir 2023, sementara modal perlahan bergeser ke Ether dan altcoin lainnya. ETF spot Bitcoin menunjukkan aliran keluar hampir Rp 12.35 triliun ($751 juta) bulan lalu, sedangkan ETF spot Ether masuk dana bersih sekitar Rp 63.64 triliun ($3,87 miliar) , menandai perubahan preferensi investor. Regulator di AS, yakni SEC dan CFTC, mengeluarkan pernyataan bersama untuk memperjelas aturan perdagangan spot crypto yang sesuai kepatuhan. Namun, pernyataan ini belum memberikan dampak besar karena pasar crypto tengah menunggu data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis, yang akan menjadi indikator utama bagi kebijakan suku bunga Fed selanjutnya. Dalam waktu dekat, data ketenagakerjaan AS diperkirakan akan menjadi penentu arah pasar. Jika data menunjukkan kelemahan, Fed diperkirakan menurunkan suku bunga yang akan memberikan dorongan bagi pasar crypto dan aset berisiko lainnya. Sebaliknya, data yang kuat bisa menimbulkan tekanan jual dan menghambat reli pasar.
Setelahnya

Baca Juga

  • Stripe dan Paradigm Meluncurkan Tempo: Blockchain Pembayaran Stablecoin Berkecepatan Tinggi Baru

  • Peran Aktif Trump dalam Pasar Cryptocurrency

  • Polymarket Memenangkan Persetujuan CFTC untuk Meluncurkan Pasar Prediksi di AS

  • Dampak Kenaikan Emas pada Sektor Pertambangan dan Pasar Kripto

  • Rencana IPO Gemini Didukung oleh Twins Winklevoss