Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Investasi AI Mengubah Fintech dan Keuangan Pribadi

Share

Investasi besar dalam kecerdasan buatan (AI) sedang merevolusi industri fintech dan keuangan pribadi. Alat-alat bertenaga AI meningkatkan kemampuan trading kripto dan manajemen keuangan pribadi, sementara inovasi AI juga mendorong pertumbuhan perusahaan fintech. Para investor institusional dan miliarder terkemuka kini lebih fokus pada saham AI, mempercepat adopsi teknologi ini dalam sektor keuangan dan membuka peluang baru untuk pengembangan solusi keuangan yang lebih canggih dan efisien.

30 Agt 2025, 18.15 WIB

Miliarder Tarik Dana ke Microsoft dan Amazon Karena Lonjakan Cloud dan AI

Miliarder Tarik Dana ke Microsoft dan Amazon Karena Lonjakan Cloud dan AI
Beberapa investor miliarder ternama seperti Stanley Druckenmiller dan Bill Ackman melakukan pergeseran besar di portofolio mereka dengan menambah saham Microsoft dan Amazon pada kuartal kedua tahun ini. Perubahan ini dipengaruhi oleh percepatan pertumbuhan layanan cloud dan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang dengan pesat. Microsoft menunjukkan pertumbuhan luar biasa di bisnis Azure, yang merupakan layanan cloud mereka, dengan peningkatan pendapatan sebesar 39% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini membuat Microsoft semakin menarik sebagai pilihan investasi, terutama di tengah dorongan industri untuk mengadopsi solusi AI dan cloud yang semakin gencar. Sebaliknya, Bill Ackman dari Pershing Square membeli saham Amazon sebesar 1,3 miliar dolar AS, setelah Amazon melaporkan pertumbuhan e-commerce terbaiknya selama tiga tahun terakhir. Meski pertumbuhan Amazon Web Services (AWS) lebih lambat dibandingkan Azure, Amazon tetap unggul dengan inovasi AI dan efisiensi operasional yang signifikan. Kedua perusahaan memiliki tantangan dan peluang masing-masing. Microsoft terus melakukan investasi besar di pusat data dan teknologi dengan harapan kuat terhadap permintaan AI, sedangkan Amazon fokus pada peningkatan margin dan efisiensi di bisnis onlinenya sambil mengandalkan AWS sebagai salah satu pendorong pendapatan penting. Bagi para investor, valuasi saham Microsoft dan Amazon saat ini terbilang tinggi, namun masih banyak yang melihat potensi pertumbuhan besar di masa depan terutama dari sisi teknologi AI dan layanan cloud. Ini menjadi daya tarik utama yang membuat miliarder terus berinvestasi di kedua perusahaan teknologi besar ini.
30 Agt 2025, 17.32 WIB

Apakah Saham SoFi Masih Layak Dibeli Saat Harga Sedang Turun?

Apakah Saham SoFi Masih Layak Dibeli Saat Harga Sedang Turun?
SoFi Technologies menunjukkan pertumbuhan yang kuat dengan peningkatan penjualan dan laba per saham yang signifikan pada kuartal kedua. Perusahaan juga berhasil menambah banyak anggota baru, menunjukkan permintaan yang terus meningkat terhadap layanan keuangannya. Manajemen SoFi kemudian menaikkan panduan keuangan mereka untuk tahun 2025, dengan perkiraan penjualan mencapai 3,38 miliar dolar AS dan laba bersih sebesar 370 juta dolar AS, lebih tinggi dari prediksi sebelumnya. Ini menandakan optimisme terhadap prospek pertumbuhan. Namun, saham SoFi dinilai cukup mahal dengan rasio harga terhadap laba sekitar 52, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pasar sekitar 30. Hal ini bisa memicu kekhawatiran terkait risiko valuasi atau potensi pembalikan tren kenaikan harga saham. Perlambatan ekonomi AS menjadi perhatian utama karena SoFi bergantung pada konsumsi dan pinjaman anggota untuk mempertahankan pertumbuhannya. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat, yang bisa berdampak negatif bagi performa SoFi bila kondisi ini berlanjut. Meskipun demikian, metrik kredit SoFi menunjukkan tren positif, seperti penurunan rasio tunggakan dan charge-off. Investor yang berani mengambil risiko dan siap untuk jangka panjang masih dapat mempertimbangkan pembelian saham ini, tetapi harus waspada terhadap fluktuasi akibat kondisi ekonomi.
30 Agt 2025, 14.30 WIB

Sektor Utilitas Melaju Pesat: Investasi Cerdas di Era AI dan Listrik Tinggi

Sektor Utilitas Melaju Pesat: Investasi Cerdas di Era AI dan Listrik Tinggi
Sektor utilitas yang dulu dianggap stabil tapi kurang berkembang kini menunjukkan performa yang luar biasa. ETF Vanguard Utilities adalah pilihan populer karena menawarkan diversifikasi di banyak perusahaan utilitas di Amerika Serikat dengan biaya sangat rendah dan hasil dividen yang menarik. Permintaan listrik diperkirakan akan meningkat tajam terutama di Texas dan daerah Mid-Atlantic, di mana banyak data center baru dan fasilitas penambangan kripto mulai beroperasi. Ini mengakibatkan peluang besar bagi perusahaan utilitas lokal seperti Southern Company dan Dominion Energy. Perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Microsoft, Google, dan Oracle semakin gencar berinvestasi dalam infrastruktur cloud dan energi terbarukan untuk mendukung kebutuhan listrik pusat data mereka. Ini memacu sektor utilitas untuk memperbarui jaringan dan sumber energi mereka. Sektor utilitas kini bukan hanya sumber pendapatan pasif yang stabil, tetapi juga merupakan titik fokus investasi karena pertumbuhan permintaan energi yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan. Banyak perusahaan teknologi menandatangani kesepakatan pembelian energi terbarukan besar-besaran untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Investor yang ingin mendapatkan manfaat dari tren ini bisa mempertimbangkan ETF Vanguard Utilities sebagai cara sederhana dan efisien untuk menerima pendapatan dividen sambil memperoleh eksposur terhadap perkembangan AI dan kebutuhan listrik masa depan.
29 Agt 2025, 22.49 WIB

AMD Perkuat Posisi di Pasar Infrastruktur AI dengan Jalinan Mitra Strategis

AMD Perkuat Posisi di Pasar Infrastruktur AI dengan Jalinan Mitra Strategis
Advanced Micro Devices (AMD) semakin menunjukkan kekuatannya di pasar semikonduktor dan infrastruktur AI dengan memanfaatkan jaringan kemitraan yang luas, termasuk perusahaan besar seperti Microsoft, Oracle, Google, dan banyak lagi. Permintaan tinggi untuk prosesor EPYC yang digunakan dalam teknologi cloud dan perusahaan mendorong pertumbuhan AMD. Pada kuartal kedua tahun 2025, AMD meluncurkan lebih dari 100 instance cloud baru yang menggunakan prosesor ciptaannya, termasuk platform 'Turin' yang dipakai oleh Google dan Oracle Cloud. Selain itu, vendor perangkat keras seperti HPE, Dell, Lenovo, dan Super Micro turut meluncurkan puluhan platform baru dengan teknologi AMD. AMD juga memperkenalkan rangkaian produk Instinct MI350 yang menyatukan CPU, GPU, dan NIC milik mereka untuk mendukung kebutuhan AI yang semakin kompleks dan beragam. Sebuah kerja sama besar dengan HUMAIN telah dilakukan untuk membangun infrastruktur AI secara eksklusif menggunakan teknologi AMD. Dalam bidang kemitraan, AMD menggandeng HCLTech dalam transformasi digital serta berkolaborasi dengan IBM dalam pengembangan komputasi kuantum dengan integrasi komponen AMD. Hubungan dengan KDDI dan Nokia memperluas kehadirannya di sektor telekomunikasi. Secara finansial, AMD optimistis dengan prediksi pendapatan sekitar 8,7 miliar dollar AS pada kuartal ketiga 2025, mencerminkan pertumbuhan signifikan baik secara tahunan maupun kuartalan. Meskipun sahamnya tergolong mahal, performa AMD menunjukkan potensi kuat dalam menghadapi persaingan ketat di industri teknologi.
Sebelumnya

Baca Juga

  • Peran Aktif Trump dalam Pasar Cryptocurrency

  • Polymarket Memenangkan Persetujuan CFTC untuk Meluncurkan Pasar Prediksi di AS

  • Dampak Kenaikan Emas pada Sektor Pertambangan dan Pasar Kripto

  • Rencana IPO Gemini Didukung oleh Twins Winklevoss

  • Peningkatan Historic Alpenglow Solana untuk Meningkatkan Kinerja Blockchain