
Credo Technology Group Holding Ltd sedang membangun posisi kuat di era AI dengan strategi sistem-level yang menyeluruh, yang mencakup SerDes IP, IC Retimer, dan desain serta produksi sistem. Pendekatan ini mempercepat waktu peluncuran produk dan mendorong inovasi yang memberi keunggulan kompetitif bagi Credo dibandingkan yang fokus hanya pada peningkatan chip saja.
Teknologi SerDes milik Credo dan platform perangkat lunaknya, PILOT, merupakan inti dari keunggulan perusahaan dalam hal latency, jangkauan, dan efisiensi daya. PILOT juga memperbaiki kualitas produksi dan kemampuan pemantauan sistem, sehingga makin menambah nilai bisnis dan memperkuat reputasi Credo di pasar.
Pertumbuhan produk Active Electrical Cables (AEC) dan Optical Digital Signal Processors (DSPs) menjadi bukti keefektifan strategi sistem-level. Misalnya, ZeroFlap AEC menawarkan keandalan yang jauh lebih tinggi dibanding solusi optik laser, dengan pertumbuhan penjualan yang kuat di kuartal terakhir. Produk DSP 3nm dengan kecepatan 200G per lane juga mempercepat adopsi teknologi baru.
Untuk tahun fiskal 2026, Credo memperkirakan pendapatan akan melampaui Rp 13.16 triliun ($800 juta) , dengan pertumbuhan tahunan lebih dari 85% dan margin laba bersih non-GAAP mendekati 40%. Ini menunjukkan efisiensi operasional dan potensi ekspansi bisnis yang besar, terutama memanfaatkan tren AI dan data center yang terus berkembang.
Meski demikian, Credo menghadapi persaingan kuat dari perusahaan besar seperti Broadcom dan Marvell yang juga tumbuh pesat di sektor AI, jaringan, dan 5G. Dominasi mereka dalam segmen pasar serupa menjadi tantangan utama bagi Credo untuk terus mempertahankan dan memperbesar pangsa pasarnya.