
Saham Nebius Group naik hampir 50% setelah mereka mengumumkan kesepakatan senilai 17,4 miliar dolar AS dengan Microsoft untuk menyediakan infrastruktur AI selama lima tahun. Hal ini menunjukkan antusiasme investor terhadap bisnis infrastruktur AI yang sedang berkembang pesat.
Permintaan global untuk pusat data AI semakin tinggi karena banyak perusahaan mempercepat pengembangan teknologi AI generatif yang lebih canggih. Microsoft, yang merupakan salah satu pengguna utama teknologi AI, menghadapi kekurangan infrastruktur yang memadai dan mencari mitra luar untuk membantu memenuhi kebutuhan ini.
Nebius Group menyediakan layanan cloud AI full-stack dengan menggunakan teknologi dari Nvidia, memberikan perangkat lunak dan hardware yang dibutuhkan oleh pengembang AI untuk menjalankan model-model mereka dengan efektif. CoreWeave, rival Nebius, juga memiliki kontrak besar dengan Microsoft dan OpenAI.
Investor menyambut baik potensi pertumbuhan Nebius dengan saham yang telah lebih dari dua kali lipat tahun ini, dan tambahan nilai pasar sebesar sekitar 7,7 miliar dolar AS dari kesepakatan baru ini. Ini menandakan bahwa pasar melihat peluang besar dalam bisnis infrastruktur cloud khusus AI.
Analis menyebutkan Nebius berpotensi mendapatkan lebih banyak pelanggan besar lainnya, termasuk hyperscaler dan laboratorium AI terdepan, sambil terus mengembangkan data center baru. Kesepakatan ini dapat menjadi pemicu ekspansi besar dan memperkuat posisi Nebius di pasar AI global.