Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Kebijakan Restriktif NASA Meningkatkan Ketegangan Perlombaan Antariksa AS-China

Share

Beberapa berita terbaru menunjukkan bahwa NASA memberlakukan kebijakan yang membatasi partisipasi warga negara China dalam program antariksa AS. Langkah ini menambah ketegangan dalam perlombaan antariksa antara AS dan China, dengan ilmuwan China menyatakan kekhawatiran mereka terhadap kebijakan tersebut.

14 Sep 2025, 05.00 WIB

Dukungan Dana Turun Hambat Misi NASA ke Bulan dan Kompetisi dengan China

Dukungan Dana Turun Hambat Misi NASA ke Bulan dan Kompetisi dengan China
NASA saat ini menghadapi tantangan besar dalam mengembangkan sistem dukungan kehidupan yang dapat mempertahankan manusia selama misi jangka panjang di luar angkasa, khususnya di bulan. Penelitian baru menunjukkan bahwa kurangnya dana untuk teknologi bioregeneratif telah menyebabkan celah kritis dalam pengembangan sistem ini. Tim ilmuwan dari beberapa universitas dan pusat penelitian NASA menemukan bahwa AS tertinggal karena masih mengandalkan suplai dari Bumi untuk kebutuhan dasar seperti makanan dan air. Hal ini sangat tidak efisien dan mahal untuk misi yang membutuhkan waktu lama di bulan atau Mars. Sementara itu, China dan Rusia telah menjalin kerja sama untuk membangun pangkalan penelitian di bulan yang dirancang secara mandiri, yang menunjukkan bahwa mereka lebih maju dalam mendukung teknologi yang memungkinkan tinggal jangka panjang di luar angkasa. Risiko biologis seperti paparan radiasi dan efek gravitasi mikro pada tubuh manusia juga menjadi perhatian utama yang diperparah oleh terbatasnya sistem pendukung kehidupan yang memadai. Untuk itu, inovasi dan investasi pada sistem bioregeneratif sangat dibutuhkan. Penelitian ini mengingatkan bahwa tanpa pengembangan teknologi penting ini, AS mungkin gagal dalam persaingan luar angkasa global, yang bisa berakibat pada hilangnya posisi strategis dalam eksplorasi dan kolonisasi bulan di masa depan.
13 Sep 2025, 01.11 WIB

X-37B AS Dikritik China: Ancaman Militer Baru di Luar Angkasa

X-37B AS Dikritik China: Ancaman Militer Baru di Luar Angkasa
Pesawat luar angkasa rahasia milik militer Amerika Serikat, X-37B, baru saja menjalani misi kedelapan yang penuh dengan tes teknologi terbaru. Pesawat tanpa awak ini dirancang oleh Boeing dan digunakan untuk bereksperimen serta mengembangkan teknologi ruang angkasa. Ilmuwan dari Universitas Teknik Luar Angkasa China menyampaikan kekhawatiran bahwa X-37B bisa saja dipersenjatai sebagai 'space killer', yang mengancam keamanan luar angkasa dan memicu perlombaan militer antarnegara. Pesawat ini memiliki kemampuan untuk bermanuver dengan lincah di orbit dan dapat membantu sistem militer Amerika yang dikenal sebagai 'Prompt Global Strike', yang memungkinkan serangan cepat ke seluruh dunia. Selain Amerika Serikat, China juga memperkuat kemampuan ruang angkasanya dengan pesawat robotik Shenlong, yang sudah melakukan beberapa uji coba orbit dan mampu kembali dengan mandiri ke Bumi. Ini menunjukkan perlombaan teknologi dan militer di luar angkasa antara dua negara besar. Kemampuan X-37B untuk kembali ke Bumi dan digunakan kembali dengan cepat mendukung kemajuan teknologi dan eksplorasi ruang angkasa masa depan, namun juga menimbulkan risiko keamanan baru yang harus dipantau secara internasional.
11 Sep 2025, 16.56 WIB

NASA Batasi Warga China Ikut Program Karena Kekhawatiran Keamanan dan Persaingan Antariksa

NASA Batasi Warga China Ikut Program Karena Kekhawatiran Keamanan dan Persaingan Antariksa
NASA telah mulai membatasi warga negara China, meskipun memiliki visa yang valid, dari ikut serta dalam program dan proyek mereka. Langkah ini diambil sebagai langkah keamanan untuk melindungi data dan teknologi penting dari risiko spionase. Para warga China yang sebelumnya diperbolehkan bekerja sebagai kontraktor atau mahasiswa, kini dihalangi mengakses sistem TI NASA dan tidak boleh ikut dalam pertemuan tatap muka di fasilitas NASA. Pembatasan ini mulai berlaku sejak 5 September 2023. Keputusan ini muncul karena kasus spionase oleh Chenguang Gong, seorang warga Amerika-China yang mencuri teknologi militer penting yang berkaitan dengan sensor dan kamera deteksi dini rudal. Ketika NASA bekerja sama erat dengan militer AS, keamanan data jadi sangat krusial. Kebijakan ini juga terjadi di tengah persaingan sengit antara Amerika Serikat dan China dalam perlombaan untuk mencapai Bulan dan Mars lebih dulu. NASA berencana melakukan misi pendaratan Artemis pada 2027, sementara China menargetkan 2030. Meski undang-undang AS membatasi kerjasama dengan program luar angkasa China, NASA tetap melanjutkan kolaborasi yang dipandang sangat penting, seperti saat menerima sampel bulan dari misi Chang’e 5 China.
11 Sep 2025, 05.04 WIB

NASA Batasi Akses Warga China Demi Amankan Persaingan Misi Bulan

NASA Batasi Akses Warga China Demi Amankan Persaingan Misi Bulan
NASA baru-baru ini memberlakukan pembatasan bagi warga negara China yang berada di Amerika Serikat dengan visa, dengan tujuan menjaga keamanan fasilitas dan jaringan di agensi tersebut. Kebijakan ini cukup ketat dibandingkan sebelumnya yang memungkinkan beberapa warga China bisa berkontribusi sebagai kontraktor atau peneliti tanpa koneksi pemerintah China. Pembatasan ini dilakukan dalam konteks persaingan usaha antara Amerika Serikat dan China untuk mendaratkan manusia di bulan. NASA menargetkan misi berawak ke bulan pada 2027, sementara China menargetkan 2030. Kedua negara ingin menguasai teknologi luar angkasa karena manfaat strategis dan ilmiahnya. NASA melalui juru bicaranya menyampaikan bahwa pembatasan ini adalah langkah internal untuk menjaga keamanan siber dan fisik dari rahasia dan data pekerjaan mereka. Pada 5 September, warga China tersebut kehilangan akses ke sistem serta pertemuan penting yang berhubungan dengan pekerjaan mereka di NASA. Pejabat NASA juga secara terbuka menyatakan bahwa memenangkan perlombaan ruang angkasa melawan China adalah sangat penting dan menolak pandangan bahwa Amerika Serikat tertinggal. Hal ini menunjukkan ketegasan AS dalam mempertahankan dominasi teknologi luar angkasa. Langkah yang diambil NASA ini mencerminkan kekhawatiran Amerika Serikat terhadap kemajuan cepat yang dibuat China dalam berbagai teknologi canggih. Namun, kebijakan ini juga menuai perdebatan karena berpotensi menghambat pertukaran ilmu pengetahuan yang selama ini berlangsung secara internasional.

Baca Juga

  • BMKG Mengeluarkan Peringatan Multipel atas Peningkatan Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem di Indonesia

  • Kebijakan Restriktif NASA Meningkatkan Ketegangan Perlombaan Antariksa AS-China

  • Terobosan Terbaru dalam Penelitian Lubang Hitam Meningkatkan Pemahaman tentang Alam Semesta

  • Kemajuan dalam Teknologi Pencitraan Otak Merevolusi Penelitian Neurosains

  • Terobosan Cina dalam Teknologi Fusi Nuklir