
Eli Lilly and Co. baru-baru ini meluncurkan TuneLab, sebuah platform kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin yang dirancang untuk membantu perusahaan bioteknologi mempercepat proses pengembangan obat. Platform ini menggunakan model AI dan data penelitian yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun dengan nilai investasi lebih dari 1 miliar dolar.
Tujuan utama TuneLab adalah memberikan akses teknologi yang biasanya hanya dimiliki perusahaan besar kepada perusahaan kecil, sehingga mereka bisa menggunakan kecerdasan buatan untuk mengembangkan obat-obatan baru secara lebih cepat dan efisien. Hal ini disampaikan oleh Daniel Skovronsky, pejabat ilmiah utama Eli Lilly.
Beberapa perusahaan seperti Circle Pharma dan Insitro sudah menunjukkan minat besar untuk menggunakan TuneLab. Circle Pharma ingin mengembangkan terapi kanker, sementara Insitro fokus pada penemuan obat molekul kecil menggunakan model AI baru yang dibangun dengan bantuan platform ini.
Eli Lilly sendiri dikenal sebagai perusahaan farmasi yang fokus menciptakan obat bagi penyakit serius seperti diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular. Dengan adanya TuneLab, perusahaan ini berharap bisa mempercepat inovasi medis dan memberikan kemudahan akses teknologi kepada lebih banyak peneliti.
Meski potensi dari platform ini besar sebagai alat bantu inovasi dan investasi, beberapa analis investasi menganggap ada saham AI lain yang lebih undervalued dan memiliki peluang keuntungan lebih besar dalam jangka pendek. Jadi, investor perlu mempertimbangkan dengan cermat saat memilih saham terkait kecerdasan buatan.