
Lyft mengumumkan kerja sama baru dengan Waymo untuk menghadirkan layanan ride-hailing menggunakan kendaraan otonom di Nashville, Amerika Serikat mulai tahun 2026. Hal ini membuat harga saham Lyft melonjak sebanyak 25%, sementara saham Uber turun sebesar 3%. Kerja sama ini menandai langkah penting bagi Lyft untuk memasuki era kendaraan tanpa pengemudi.
Kemitraan ini akan memanfaatkan anak perusahaan Lyft, Flexdrive, yang memiliki keahlian dalam manajemen armada kendaraan. Waymo akan menyediakan teknologi kendaraan otonom, sementara Lyft akan menangani pengelolaan armada secara total, termasuk fasilitas pengisian baterai dan perawatan kendaraan khusus untuk kendaraan otonom tersebut.
Pada awalnya, penumpang dapat memesan kendaraan Waymo melalui aplikasi Waymo. Namun, rencana ke depan adalah mengintegrasikan armada Waymo ke dalam jaringan Lyft agar pengguna Lyft juga bisa dengan mudah mengakses kendaraan otonom. Pendekatan ini ingin memaksimalkan penggunaan armada sekaligus memperluas akses kendaraan otonom bagi pelanggan.
CEO Lyft, David Risher, menyatakan bahwa kombinasi teknologi Waymo dengan kemampuan manajemen armada Lyft akan menciptakan pengalaman pelanggan yang unggul. Sementara itu, co-CEO Waymo, Tekedra Mawakana, menyebut Lyft sebagai mitra ideal karena pengalamannya dalam pengelolaan armada yang luas serta layanan pelanggan berkualitas.
Langkah ini merupakan bagian dari visi Lyft untuk menciptakan masa depan transportasi yang bersifat hybrid, dimana kendaraan otonom dan pengemudi manusia dapat beroperasi berdampingan, memperluas pilihan bagi konsumen sekaligus menjaga keberlangsungan ekosistem pengemudi.