
Para ilmuwan di Monash University berhasil mengembangkan bahan karbon baru untuk superkapasitor yang mampu menyimpan energi setara baterai timbal-asam sekaligus mampu mengeluarkan daya dengan sangat cepat. Penemuan ini menjadi terobosan dalam teknologi penyimpanan energi yang dapat mengubah wajah transportasi listrik, stabilisasi jaringan energi, dan elektronika konsumen.
Teknologi ini menggunakan bahan bernama multiskala reduced graphene oxide (M-rGO) yang berasal dari grafit alami, bahan yang melimpah di Australia. Dengan metode perpanasan cepat atau rapid thermal annealing, mereka menciptakan struktur graphene yang melengkung dan jalur ion yang teratur sehingga mempercepat aliran muatan listrik.
Superkapasitor yang dibuat dari bahan ini dapat mencapai densitas energi hingga 99,5 Wh per liter dan densitas daya sampai 69,2 kW per liter saat menggunakan elektrolit cairan ionik. Selain itu, perangkat ini juga memiliki siklus pemakaian yang stabil dan waktu pengisian baterai yang sangat cepat.
Salah satu keunggulan teknologi ini ialah proses pembuatannya yang bisa diproduksi secara massal dan menggunakan sumber daya alam Australia yang melimpah. Hal ini memberikan harapan bahwa teknologi ini akan cepat berkembang dan tersedia secara luas di berbagai industri.
Saat ini, teknologi superkapasitor ini tengah dikomersialisasikan oleh Ionic Industries, spin-off dari Monash University. Mereka bekerjasama dengan mitra di industri penyimpanan energi untuk membawa teknologi ini ke pasar, yang menjanjikan banyak aplikasi penting seperti kendaraan listrik, drone, dan perangkat elektronik berperforma tinggi.