Kompetisi dalam Agen AI Open-Source: Alibaba vs. Gemini Google

Mengunjungi tempat-tempat iconic dunia seperti Menara Eiffel atau Taj Mahal adalah impian banyak orang, tapi tidak semua bisa melakukannya karena biaya dan waktu. Kini, dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan bernama Gemini AI, Anda bisa membuat foto yang terlihat seperti sedang berlibur di tempat-tempat tersebut tanpa harus bepergian. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu foto diri dengan pose alami dan pencahayaan yang baik agar hasil editnya tampak realistis. Kemudian, pilih destinasi impian Anda dan gunakan aplikasi Gemini AI untuk mengedit foto dengan latar belakang landmark dunia sesuai keinginan. Saat menggunakan Gemini AI, Anda harus menulis deskripsi foto yang jelas dan detail seperti waktu pengambilan gambar, suasana, dan gaya foto yang ingin dicapai. Misalnya, menerangkan jika ingin suasana sore hari dengan cahaya lembut dan gaya turis modern agar hasilnya sesuai harapan. Gemini AI akan memproses dan menghasilkan foto realistis dengan latar belakang landmark dunia yang Anda pilih. Jika hasilnya belum memuaskan, Anda bisa mengubah deskripsi dan mencoba memproses ulang. Setelah puas, Anda bisa menyimpan foto berkualitas tinggi atau membagikannya ke media sosial. Teknologi ini membuka peluang bagi banyak orang untuk mengalami sensasi berlibur ke tempat terkenal tanpa harus pergi jauh. Namun, penting juga untuk menggunakan teknologi ini secara bijak agar tidak menghilangkan nilai keaslian pengalaman perjalanan.

Google meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk membagikan Gemini Gems mereka, yaitu asisten AI yang dibuat khusus untuk tugas-tugas tertentu, seperti pembelajaran, menulis, dan coding. Fitur ini sebelumnya hanya tersedia untuk pelanggan yang berlangganan paket Gemini Advanced berbayar. Dengan fitur berbagi ini, pengguna dapat memberikan akses seperti berbagi file di Google Drive, membuat kolaborasi menjadi lebih mudah dan efektif. Pengguna bisa mengatur siapa saja yang dapat melihat, menggunakan, atau mengedit Gems yang dibagikan. Hal ini sangat berguna untuk tim kerja agar tidak perlu membuat asisten AI yang sama berkali-kali, yang bisa menyebabkan perbedaan versi dan ketidaksesuaian. Selain itu, pengguna juga bisa berbagi Gems untuk keperluan pribadi seperti merencanakan liburan, membuat rencana makanan, atau proyek menulis bersama. Google memperluas akses fitur Gems ke semua pengguna setelah sebelumnya eksklusif untuk pelanggan berbayar, juga menambahkan kemampuan untuk mengunggah file sebagai bagian dari interaksi dengan AI. Ini menunjukkan dorongan Google untuk membuat AI lebih mudah diakses dan bermanfaat bagi berbagai kalangan. Fitur ini diperkirakan akan meningkatkan kolaborasi menggunakan AI di berbagai bidang dan membuat penggunaan AI kustom menjadi lebih efisien dan luas, baik untuk kebutuhan profesional maupun personal.

Google baru-baru ini mengumumkan peluncuran fitur baru dalam browser Chrome yang mengintegrasikan AI Gemini dan menghilangkan biaya keanggotaan. Fitur ini sudah bisa digunakan oleh pengguna Mac dan Windows di Amerika Serikat mulai hari ini, menandai langkah besar Google dalam persaingan browser berbasis AI. Gemini di Chrome akan bisa membantu pengguna menjalankan berbagai tugas yang membosankan seperti berbelanja berdasarkan daftar di email, mengatur ulang jadwal pengiriman paket, membuat janji potong rambut, dan memesan restoran. Untuk tugas yang beresiko tinggi, AI akan memiliki titik pemeriksaan untuk menghindari kesalahan. Selain itu, Google mulai menggulirkan integrasi Gemini dengan Google Workspace, termasuk Calendar, YouTube, dan Maps, sehingga pengguna bisa mencari dan mengambil tindakan langsung di berbagai aplikasi tersebut secara otomatis melalui AI. Di desktop, Gemini memungkinkan pengguna untuk menutup tab browser tanpa khawatir kehilangan informasi karena AI bisa mengingat dan menampilkan kembali konten yang pernah dibuka. Ini sangat membantu mengurangi kekacauan tab yang biasa mengganggu pengalaman browsing. Pada versi mobile, Gemini sudah hadir di Android dengan kemampuan untuk mengirimkan konteks halaman lebih luas saat bertanya. Pengguna iPhone diperkirakan juga akan mendapatkan fitur ini melalui aplikasi Chrome dalam waktu dekat.

Alibaba baru-baru ini meluncurkan agen kecerdasan buatan baru yang dapat melakukan riset mendalam di internet secara cepat dan akurat. Agen ini diklaim memiliki efisiensi tinggi karena menggunakan jauh lebih sedikit parameter dibandingkan dengan alat riset dari perusahaan Amerika. Dengan model ini, Alibaba berusaha menunjukkan keunggulannya di bidang AI riset mendalam yang selama ini didominasi oleh perusahaan seperti OpenAI. Agen AI riset ini sudah diterapkan di dua layanan Alibaba, yaitu aplikasi peta mereka, Amap, dan alat riset hukum Tongyi FaRui. Pengguna Amap bisa merencanakan perjalanan yang membutuhkan banyak hari dengan bantuan hasil pencarian mendalam dari agen AI ini, sementara Tongyi FaRui dapat menarik sumber hukum dan kasus yang valid dengan lebih baik untuk membantu para pengacara dan profesional hukum. Dalam dua minggu terakhir, selain agen riset ini, Alibaba juga meluncurkan model AI lain yang disebut Qwen-3-Max-Preview dan Qwen3-Next-80B-A3B. Model-model tersebut semakin memperkuat posisi Alibaba dalam pengembangan kecerdasan buatan yang mampu bersaing dengan layanan serupa dari AS. Peningkatan ini membuktikan bahwa Alibaba terus mengembangkan teknologi AI dengan kapasitas besar dan efisiensi tinggi. Deep research agents seperti yang dikembangkan oleh Alibaba ini adalah alat AI yang mampu melakukan pencarian web yang kompleks dan membutuhkan beberapa langkah untuk menemukan informasi penting dan terverifikasi. Alat serupa juga sudah dikembangkan oleh OpenAI dan Google DeepMind. Alibaba mengklaim agen mereka memiliki efisiensi luar biasa dengan ukuran yang jauh lebih kecil, sehingga penggunaan sumber daya dapat lebih hemat. Persaingan antara perusahaan teknologi dari China dan AS dalam bidang kecerdasan buatan semakin ketat. Alibaba dengan teknologi barunya berpotensi mempercepat adopsi AI yang lebih efisien dan hemat sumber daya di berbagai sektor. Hal ini juga menandai bahwa masa depan AI akan didominasi oleh inovasi yang mengedepankan keseimbangan antara kemampuan dan efisiensi operasional.