Jim Cramer baru-baru ini membahas saham Gemini Space Station, Inc. (GEMI), sebuah perusahaan yang beroperasi di bidang platform cryptocurrency. Meskipun nama perusahaan ini terdengar unik dan sedikit aneh, Gemini memiliki sejarah panjang dalam industri crypto, didirikan oleh Winklevoss twins 11 tahun yang lalu.
Setelah debut yang cukup menggembirakan dengan kenaikan 14% pada hari pertama perdagangan, saham GEMI kemudian turun dan kini dijual pada harga di bawah harga penawaran awal sebesar Rp 460.46 ribu ($28) . Hal ini menunjukkan bahwa pasar masih berhati-hati terhadap saham ini meskipun perusahaan mempunyai layanan yang lengkap dalam dunia kripto.
Layanan yang disediakan oleh Gemini meliputi perdagangan aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum, termasuk juga derivatif, staking, over-the-counter trading, stablecoin, NFT, kartu kredit berbasis crypto, serta layanan untuk institusi. Semua ini menunjukkan bahwa mereka berusaha memenuhi permintaan pasar crypto yang terus berkembang.
Walaupun GEMI diakui memiliki potensi sebagai investasi, artikel ini juga menyoroti bahwa saham dari sektor kecerdasan buatan atau AI dinilai lebih menguntungkan dan memiliki risiko yang lebih kecil. Hal ini dikaitkan dengan tren onshoring dan dampak kebijakan tarif era Trump yang mendukung produksi domestik teknologi AI.
Kesimpulannya, investor perlu melakukan penilaian yang cermat tentang risiko dan peluang sebelum membeli saham GEMI, terutama karena volatilitas pasar crypto. Bagi mereka yang mencari investasi dengan risiko lebih terukur, saham AI bisa menjadi alternatif yang lebih menarik untuk jangka pendek hingga menengah.