Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Investasi Strategis Nvidia di Intel dan Dampaknya pada Industri Semikonduktor

Share

Nvidia menggandakan investasi sebesar US$5 miliar di Intel melalui kemitraan chip yang signifikan, memberikan manfaat tersembunyi bagi kedua perusahaan. Prediksi harga saham Nvidia menunjukkan potensi pertumbuhan besar dalam lima tahun ke depan, sementara inisiatif Intel diberdayakan oleh dukungan dana Trump senilai Rp83 triliun. Investasi ini diharapkan mempengaruhi lanskap industri semikonduktor secara keseluruhan.

20 Sep 2025, 04.02 WIB

Investasi Rp 82.22 triliun ($5 Miliar) Nvidia di Intel: Apa Dampaknya untuk AMD dan Arm?

Investasi Rp 82.22 triliun ($5 Miliar)  Nvidia di Intel: Apa Dampaknya untuk AMD dan Arm?
Nvidia baru-baru ini mengumumkan investasi senilai 5 miliar dolar AS ke Intel, dengan rencana untuk mengembangkan chip kecerdasan buatan (AI) bersama. Keputusan ini memicu kekhawatiran di pasar tentang kemungkinan persaingan yang lebih ketat terhadap perusahaan chip lain seperti Arm dan Advanced Micro Devices (AMD). Setelah pengumuman tersebut, saham Arm dan AMD memang mengalami penurunan signifikan, namun penurunan itu mulai berkurang dan tidak seburuk yang dibayangkan. Analis dari berbagai firma Wall Street pun memberi komentar bahwa pengaruh investasi ini pada kedua perusahaan tersebut mungkin tidak sebesar yang terlihat dari perubahan harga saham awal. Analis dari Bank of America dan Bernstein mengatakan bahwa dampak dalam jangka pendek untuk Arm dan AMD diperkirakan akan terbatas. Mereka juga melihat peluang kenaikan saham bagi perusahaan yang menjual peralatan dan software chip, seperti ASML, Applied Materials, dan Lam Research. Salah satu pertanyaan penting adalah apakah Nvidia dan Intel akan menggunakan layanan pabrik chip Intel (foundry) sebagai bagian dari kerjasama ini. Namun, sejauh ini belum ada komitmen pasti terkait bisnis foundry, dan Nvidia tampaknya tetap menghargai kemitraan utama mereka dengan TSMC, produsen chip terbesar di dunia. Dengan adanya investasi ini, Intel bisa mendapatkan peluang untuk berkembang sebagai foundry kedua di pasar chip, sementara Nvidia menjaga hubungan yang kuat dengan TSMC. Kerjasama ini lebih terlihat sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan dan ekosistem produksi chip, tanpa langsung menggoncang dominasi pasar yang sudah ada.
19 Sep 2025, 22.39 WIB

Kemitraan Nvidia-Intel Tantang AMD di Pasar Data Center dan PC

Kemitraan Nvidia-Intel Tantang AMD di Pasar Data Center dan PC
Nvidia dan Intel baru-baru ini mengumumkan kemitraan penting yang akan menggabungkan kekuatan mereka untuk mengembangkan produk khusus bersama. Kerjasama ini bertujuan mempercepat aplikasi di segmen perusahaan, pusat data besar, dan konsumen dengan mengintegrasikan platform AI Nvidia dan teknologi CPU Intel dalam ekosistem x86. Dalam kemitraan ini, Intel akan merancang CPU kustom untuk kebutuhan Nvidia di pusat data, yang kemudian akan digunakan oleh Nvidia dalam infrastruktur AI mereka dan dijual ke pelanggan. Di sisi PC, Intel akan membuat SoC yang menggabungkan chip grafis RTX Nvidia dengan CPU mereka untuk mendukung komputer generasi berikutnya dengan kemampuan tinggi. Sebagai bagian dari kesepakatan, Nvidia juga akan berinvestasi sebesar 5 miliar dolar dalam saham Intel. Berita ini langsung berdampak signifikan di pasar saham, menyebabkan saham Intel naik 22,8% dan tekanan pada saham AMD yang turun lebih dari 15% dari puncak terbarunya. AMD menghadapi tantangan ini setelah hasil kuartal yang kurang memuaskan, terutama di sektor AI serta pembatasan ekspor produk tertentu ke China. Meskipun demikian, AMD menyiapkan produk baru seperti seri MI350 dan melanjutkan pertumbuhan pada prosesor EPYC dan Ryzen yang menunjukkan pangsa pasar yang kuat. Analisis menunjukkan bahwa meskipun kemitraan Nvidia dan Intel meningkatkan persaingan, AMD masih memiliki peluang besar untuk tetap bertahan dan tumbuh melalui inovasi dan diversifikasi produknya. Investor dianjurkan melihat penurunan saham AMD sebagai kesempatan dan memperhatikan perkembangan produk baru AMD ke depan.
19 Sep 2025, 17.20 WIB

Intel dan Nvidia Bersatu Mengembangkan CPU PC Canggih dengan Teknologi GPU Terbaru

Intel dan Nvidia Bersatu Mengembangkan CPU PC Canggih dengan Teknologi GPU Terbaru
Intel dan Nvidia baru-baru ini mengumumkan kesepakatan besar untuk bersama-sama mengembangkan chip untuk data center dan PC yang menggabungkan teknologi Intel dengan teknologi GPU dari Nvidia. Ini termasuk chip data center yang akan digunakan internal dan dipasarkan ke pelanggan, serta chip PC yang akan mengintegrasikan GPU chiplet Nvidia. Intel akan bertanggung jawab atas produksi chip ini, dan Nvidia akan menginvestasikan 5 miliar Dolar AS di Intel sebagai bagian dari kemitraan ini. Kesepakatan ini penting bagi Intel yang tengah berjuang untuk memperkuat posisinya dan meningkatkan investasi produksi chip menggunakan teknologi proses terbaru. Dengan adanya Nvidia sebagai pelanggan foundry utama dan investor, Intel mendapatkan uang segar sekaligus prospek pasar baru yang signifikan. Selain itu, kolaborasi ini juga berfungsi menghapus potensi pesaing baru di pasar CPU PC, khususnya Nvidia yang sempat dirumorkan mengembangkan CPU berbasis Arm mereka sendiri. Teknologi CPU berbasis Arm mulai mengancam dominasi Intel dan AMD di pasar PC, terutama setelah Apple sukses beralih ke chip Arm buatan mereka untuk Mac. Qualcomm juga telah meluncurkan CPU Arm untuk laptop Windows, tetapi produksinya masih sangat terbatas karena adanya masalah kompatibilitas aplikasi dan game yang membuat pengalaman pengguna kurang optimal. Hal ini menjadi tantangan besar bagi siapa pun yang ingin masuk ke pasar CPU PC dengan arsitektur Arm. Nvidia yang sebelumnya dikabarkan sedang mengembangkan CPU berbasis Arm untuk PC kini tampaknya mengubah strategi dengan berkolaborasi bersama Intel untuk menghadirkan CPU berbasis x86 yang kompatibel luas dengan software PC, menghilangkan kekhawatiran kompatibilitas. Kolaborasi tersebut juga memberikan kesempatan kepada Intel untuk memperkuat posisinya melawan pesaing besar seperti AMD yang terus menguasai pangsa pasar yang lebih besar. Secara keseluruhan, kesepakatan ini bisa menjadi momen penting bagi Intel dalam usaha comeback di pasar PC yang kompetitif. Dengan tambahan dana dan teknologi dari Nvidia serta penghapusan potensi pesaing baru berbasis Arm, Intel punya peluang besar untuk menghadirkan produk CPU PC unggulan yang akan disukai banyak pengguna dan membantu mengatasi dominasi AMD.
19 Sep 2025, 15.00 WIB

Nvidia Siap Memimpin Pasar AI dengan Pertumbuhan Saham Luar Biasa

Nvidia Siap Memimpin Pasar AI dengan Pertumbuhan Saham Luar Biasa
Nvidia awalnya dikenal sebagai pembuat GPU untuk video game, tapi kini menjadi tulang punggung infrastruktur kecerdasan buatan (AI). Mereka tidak hanya membuat chip yang kuat, tapi juga menciptakan platform perangkat lunak bernama CUDA, yang memudahkan para pengembang menggunakan GPU mereka untuk aplikasi AI. Hal ini menciptakan keunggulan kompetitif yang sangat sulit disaingi oleh perusahaan lain. Nvidia mengembangkan sistem interkoneksi bernama NVLink yang memungkinkan beberapa GPU bekerja bersama seperti satu perangkat besar, sangat penting untuk melatih model AI yang semakin besar dan kompleks. Akuisisi Mellanox juga memperkuat kemampuan jaringan internet mereka sehingga Nvidia bisa menawarkan solusi AI lengkap mulai dari chip hingga infrastruktur data center. Pasar infrastruktur AI diperkirakan akan tumbuh pesat, dari 600 miliar dolar saat ini menjadi 4 triliun dolar dalam beberapa tahun ke depan. Nvidia diperkirakan akan terus menguasai pasar GPU untuk pelatihan AI dan bisa mendapatkan pangsa pasar yang semakin besar untuk chip inferensi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi AI di dunia nyata. Dalam proyeksi keuangan, Nvidia diperkirakan akan meraih pendapatan lebih dari 1,18 triliun dolar pada tahun fiskal 2031 dengan margin laba kotor sekitar 73%. Jika biaya operasi mereka naik rata-rata 7% setiap kuartal dan pajak dipatok 15%, maka laba bersih yang dihasilkan bisa mencapai lebih dari 660 miliar dolar dengan perkiraan laba per saham sebesar 27 dolar. Harga saham Nvidia saat ini sekitar 175 dolar dan diperkirakan bisa melonjak hingga 540-675 dolar dalam lima tahun ke depan, tergantung pada nilai pasar dan prospek pertumbuhan. Meski begitu, ada risiko dari persaingan di segmen chip inferensi, tapi keunggulan teknologi dan ekosistem Nvidia membuat posisinya sangat kuat untuk bertahan di masa depan.
19 Sep 2025, 14.40 WIB

Nvidia Investasi 5 Miliar US$ di Intel, Bantu Raksasa Chip Bangkit Kembali

Nvidia Investasi 5 Miliar US$ di Intel, Bantu Raksasa Chip Bangkit Kembali
Nvidia telah mengumumkan rencana investasi sebesar 5 miliar US dollar ke perusahaan chip Intel, yang selama ini mengalami masa sulit menghadapi persaingan di industri teknologi. Investasi ini membuat Nvidia menjadi salah satu pemegang saham terbesar Intel dengan kepemilikan sekitar 4%. Sebelumnya, pemerintahan Donald Trump juga mengambil 10% saham Intel sebagai bagian dari langkah untuk memperkuat perusahaan chip raksasa asal Amerika Serikat ini. Intel sendiri sudah menunjuk CEO baru, Lip-Bu Tan, untuk mengatasi berbagai tantangan bisnis termasuk tren kecerdasan buatan yang sedang naik daun. Kesepakatan antara Nvidia dan Intel tidak mencakup bisnis foundry Intel yang memproduksi chip untuk Nvidia, namun kedua perusahaan akan bekerja sama dalam pengembangan chip untuk PC dan pusat data. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja Intel dan memperkokoh posisinya di pasar chip. Setelah pengumuman ini, harga saham Intel melonjak sebesar 23% dan berhasil menambah cadangan modal perusahaan yang sebelumnya juga mendapat investasi dari Softbank dan pemerintah AS. Langkah ini bisa memberi ancaman bagi pesaing Intel seperti TSMC, AMD, dan Broadcom. Meski begitu, para pesaing seperti AMD menyatakan akan terus berupaya menghadirkan produk berkinerja tinggi dengan strategi berbasis AI. Ke depan, industri chip global kemungkinan akan semakin dinamis dengan kolaborasi dan persaingan ketat antar perusahaan teknologi besar.
19 Sep 2025, 08.54 WIB

Nvidia Investasi 5 Miliar Dollar, Pemerintah AS Ambil Saham Intel Demi Kebangkitan

Intel, produsen chip besar Amerika, sedang mengalami masa sulit dengan upaya perbaikan yang belum berhasil serta tekanan politik yang terkait dengan kepemimpinan barunya, Tan Lip-Bu. Situasi ini memicu kekhawatiran tentang masa depan perusahaan, terutama dengan kritik dari tokoh-tokoh penting seperti mantan Presiden Donald Trump. Dalam langkah luar biasa, pemerintah Amerika Serikat melalui Gedung Putih membuat kesepakatan untuk mengambil 10 persen saham Intel. Langkah ini merupakan bentuk dukungan besar-besaran untuk membantu Intel mengatasi masalah dan memulihkan posisinya di industri chip global yang sangat kompetitif. Tidak hanya pemerintah, Nvidia, salah satu perusahaan teknologi terbesar dunia, juga menyatakan dukungannya dengan menginvestasikan 5 miliar dollar ke Intel. Dengan investasi ini, Nvidia menjadi salah satu pemegang saham terbesar Intel, memperkuat hubungan strategis antara dua raksasa industri chip ini. Dukungan besar dari Nvidia dan pemerintah AS ini langsung berdampak positif di pasar saham, di mana saham Intel melonjak hingga 25 persen. Ini menunjukkan bahwa investor memiliki keyakinan baru terhadap masa depan Intel dan prospek kebangkitan yang dibawa oleh investasi dan kolaborasi baru ini. Kesepakatan dan investasi baru ini membuka babak baru untuk Intel setelah perjuangan panjang. Meskipun menghadapi tantangan seperti hubungan politik dan persaingan global, situasi ini memberikan harapan untuk kebangkitan Intel sebagai pemimpin utama di industri chip dan teknologi masa depan.

Baca Juga

  • Pengaruh Jim Cramer terhadap Tren Pasar Saham dan Kriptokurensi

  • Pertumbuhan Pasar Stablecoin dan Tantangan Regulasi di Tahun 2025

  • Investasi Strategis Nvidia di Intel dan Dampaknya pada Industri Semikonduktor

  • Ondo Global Markets Menjadi Platform Sekuritas Ter-Tokenisasi Teratas Berdasarkan TVL

  • Kolaborasi Institusional untuk Produk Keuangan Tokenisasi