
Nvidia baru-baru ini mengumumkan investasi senilai 5 miliar dolar AS ke Intel, dengan rencana untuk mengembangkan chip kecerdasan buatan (AI) bersama. Keputusan ini memicu kekhawatiran di pasar tentang kemungkinan persaingan yang lebih ketat terhadap perusahaan chip lain seperti Arm dan Advanced Micro Devices (AMD).
Setelah pengumuman tersebut, saham Arm dan AMD memang mengalami penurunan signifikan, namun penurunan itu mulai berkurang dan tidak seburuk yang dibayangkan. Analis dari berbagai firma Wall Street pun memberi komentar bahwa pengaruh investasi ini pada kedua perusahaan tersebut mungkin tidak sebesar yang terlihat dari perubahan harga saham awal.
Analis dari Bank of America dan Bernstein mengatakan bahwa dampak dalam jangka pendek untuk Arm dan AMD diperkirakan akan terbatas. Mereka juga melihat peluang kenaikan saham bagi perusahaan yang menjual peralatan dan software chip, seperti ASML, Applied Materials, dan Lam Research.
Salah satu pertanyaan penting adalah apakah Nvidia dan Intel akan menggunakan layanan pabrik chip Intel (foundry) sebagai bagian dari kerjasama ini. Namun, sejauh ini belum ada komitmen pasti terkait bisnis foundry, dan Nvidia tampaknya tetap menghargai kemitraan utama mereka dengan TSMC, produsen chip terbesar di dunia.
Dengan adanya investasi ini, Intel bisa mendapatkan peluang untuk berkembang sebagai foundry kedua di pasar chip, sementara Nvidia menjaga hubungan yang kuat dengan TSMC. Kerjasama ini lebih terlihat sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan dan ekosistem produksi chip, tanpa langsung menggoncang dominasi pasar yang sudah ada.