Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Finansial

Pertumbuhan Pasar Stablecoin dan Tantangan Regulasi di Tahun 2025

Share

Pertumbuhan pesat stablecoin terus berlanjut dengan startup stablecoin mengumpulkan dana rekordan dan total suplai yang diperkirakan mencapai $1 triliun. Sementara itu, Bank of Canada menyerukan adanya pengawasan yang lebih ketat seiring stablecoin menjadi semakin mainstream, dan kontes hyperliquid stablecoin menimbulkan pertanyaan terkait keadilan dan keuntungan yang tidak adil.

20 Sep 2025, 22.01 WIB

Arc: Blockchain Baru Circle untuk Stablecoin dengan Biaya Stabil dan Privasi

Arc: Blockchain Baru Circle untuk Stablecoin dengan Biaya Stabil dan Privasi
Circle, perusahaan di balik stablecoin USDC, memperkenalkan Arc, sebuah platform blockchain Layer-1 yang dirancang khusus untuk mendukung aplikasi berbasis stablecoin. Arc dibuat untuk mengatasi masalah infrastruktur seperti biaya transaksi yang tidak stabil, risiko reorganisasi rantai, kurangnya fitur privasi, dan likuiditas yang tersebar di banyak jaringan. Arc menggunakan USDC sebagai mata uang gas agar penggunanya tidak perlu menghadapi volatilitas token selain stablecoin. Sistem pembayaran biaya di Arc didasarkan pada model EIP-1559 Ethereum yang disesuaikan dengan mekanisme rata-rata bergerak untuk menjaga biaya tetap rendah dan dapat diprediksi serta transaksi cepat dengan finalitas yang pasti. Arc memiliki lapisan konsensus bernama Malachite yang merupakan mesin Byzantine Fault Tolerant (BFT) berdasarkan Tendermint dan beroperasi secara permissioned dengan fokus pada kepatuhan regulasi dan distribusi geografis validator. Rencana ke depan termasuk beralih ke sistem Proof-of-Stake permissioned yang lebih sesuai untuk kebutuhan institusi. Fitur privasi yang modular pada Arc memungkinkan transaksi rahasia yang tetap sesuai dengan aturan regulasi melalui teknologi seperti encrypted mempools dan Trusted Execution Environments (TEEs). Pengguna institusi bisa membuka data transaksi secara selektif kepada otoritas pengawas menggunakan kunci akses khusus. Arc dijadwalkan meluncurkan testnet publik pada musim gugur 2025 dan mainnet beta pada 2026. Dengan mengintegrasikan berbagai layanan seperti Mint, CCTP, dan Gateway, Circle berharap Arc dapat menjadi infrastruktur utama dan stabil untuk stablecoin, memperkuat penggunaan USDC pada ekosistem multichain yang lebih luas.
20 Sep 2025, 19.25 WIB

DeFi Technologies Dorong Pertumbuhan Digital di Afrika dengan Investasi Stablecoin Lokal

DeFi Technologies Dorong Pertumbuhan Digital di Afrika dengan Investasi Stablecoin Lokal
DeFi Technologies baru saja mengumumkan investasi strategis dalam Continental Stablecoin Inc. untuk mengembangkan stablecoin lokal yang terregulasi, fokus khusus pada pasar Afrika seperti Nigeria. Afrika dikenal sebagai pasar yang sangat membutuhkan aset digital yang aman dan diatur dengan jelas untuk memperbaiki sistem pembayaran digital mereka. Saham DeFi Technologies sempat mengalami volatilitas, dengan turunnya harga hingga 21% sepanjang tahun ini sebelum akhirnya naik sekitar 11% bulan terakhir. Kenaikan ini menunjukkan adanya optimisme baru dari investor mengenai prospek jangka panjang perusahaan, yang sudah mencatatkan kenaikan luar biasa lebih dari 1.100% selama tiga tahun terakhir. Para analis memperkirakan nilai wajar saham sebesar 7,40 USD, mengindikasikan bahwa saham masih undervalued dengan potensi pertumbuhan dari ekspansi strategis dan produk inovatif seperti ETP digital. Kemitraan dengan bank-bank besar dan peluncuran produk tokenized baru turut menggerakkan aliran modal institusional dan peningkatan pendapatan perusahaan. Namun, ada risiko yang muncul dari ketidakpastian regulasi di berbagai negara dan volatilitas pasar kripto yang dapat mengancam prospek pertumbuhan. Investor perlu waspada karena sentimen pasar dapat berubah cepat dan mempengaruhi harga saham DeFi Technologies. Secara keseluruhan, langkah agresif DeFi Technologies dalam mengadopsi stablecoin lokal di Afrika memberikan kesempatan pertumbuhan yang menjanjikan, terutama dengan dukungan regulasi yang mulai lebih jelas. Meski begitu, perkembangan ini perlu dipantau secara seksama mengingat potensi risiko pasar kripto dan ketidakpastian regulasi global.
19 Sep 2025, 21.24 WIB

Persaingan Ketat Stablecoin AS di Tengah Regulasi Baru dan Pasar Kripto yang Stagnan

Persaingan Ketat Stablecoin AS di Tengah Regulasi Baru dan Pasar Kripto yang Stagnan
Stablecoin adalah jenis cryptocurrency yang nilainya diikatkan ke aset lain, biasanya dolar AS, dan memainkan peran penting dalam pasar kripto sebagai sarana pembayaran dan transfer uang internasional. Meskipun sektor stablecoin telah tumbuh hingga 270 miliar dolar AS, nilai ini masih kurang dari 8% dari total kapitalisasi pasar kripto dan angka ini stabil sejak 2020. Regulasi baru di Amerika Serikat yang mengatur stablecoin telah mendorong peluncuran sejumlah token baru yang mematuhi standar hukum terbaru. Misalnya, Tether berencana meluncurkan USAT yang sepenuhnya sesuai regulasi AS, berbeda dengan USDT yang cadangannya belum sepenuhnya mematuhi aturan AS. Circle, yang mengelola USDC, stablecoin utama di pasar AS, kini menghadapi persaingan dari beberapa pemain baru termasuk Hyperliquid dan perusahaan fintech besar seperti PayPal, Robinhood, dan Revolut, yang turut meluncurkan stablecoin mereka sendiri. Persaingan ini mempertinggi dinamika di pasar stablecoin AS. Sebagai respons terhadap kompetisi ini, Circle mengembangkan Arc, sebuah blockchain yang dirancang khusus untuk transaksi USDC agar meningkatkan kecepatan, keamanan, dan interoperabilitas, dengan tujuan menjaga dominasi USDC di ekosistem kripto. Namun, analis memperingatkan bahwa tanpa pertumbuhan pasar kripto secara luas, kompetisi baru ini mungkin tidak akan menambah ukuran pasar stablecoin secara signifikan, melainkan hanya menggeser pangsa pasar di antara para pesaing yang ada.
19 Sep 2025, 21.14 WIB

Kontroversi Kontes Stablecoin Hyperliquid: Keunggulan Tidak Adil Native Markets?

Kontroversi Kontes Stablecoin Hyperliquid: Keunggulan Tidak Adil Native Markets?
Kontes stablecoin yang diadakan oleh Hyperliquid berakhir dengan kemenangan besar untuk tim Native Markets, yang mendapatkan lebih dari 68% suara. Namun, sejak awal proses, banyak pihak mulai meragukan keadilan kontes ini. Terdapat dugaan bahwa Native Markets memiliki keuntungan tidak adil, termasuk persiapan yang dilakukan berbulan-bulan sebelum pengumuman resmi dan adanya dugaan dukungan rahasia dari Hyper Labs dan Hyper Foundation, yang berafiliasi dengan Hyperliquid. Meskipun Native Markets memiliki dukungan dari komunitas dan salah satu co-founder-nya, Max Fiege, adalah investor dan penasihat ekosistem Hyperliquid, banyak yang mempertanyakan mengapa tim baru ini yang terpilih dibandingkan dengan tim lain yang lebih berpengalaman seperti Paxos, Ethena, dan Sky. Sinyakin, CEO Oak Research, menyatakan keheranannya terhadap pengajuan suara tersebut karena ada kesan bahwa keputusan telah dibuat sebelumnya tanpa proses yang adil. Selain itu, bukti yang menguatkan dugaan ketidakadilan muncul dari catatan on-chain yang menunjukkan wallet crypto milik Native Markets dibiayai sebelum pengumuman kontes. Tim ini juga menjadi yang pertama mengajukan proposal hanya 90 menit setelah pengumuman resmi, berbeda jauh dengan tim lain yang membutuhkan waktu lebih lama untuk merancang proposal mereka. Mary-Catherine Lader, mantan COO Uniswap Labs dan co-founder Native Markets, diyakini sudah mempersiapkan diri sebelum pengumuman resmi kontes. Para validator Hyperliquid, yang bertugas memilih pemenang, dikabarkan hanya fokus pada proposal Native Markets dan mengabaikan tawaran lebih menguntungkan dari tim lain. Kecurigaan soal kesepakatan diam-diam ini menimbulkan kekecewaan dan kritikan dari berbagai pihak, termasuk pejabat dan investor dalam industri kripto. Namun, tidak ada pihak yang memberikan komentar resmi terkait tuduhan ini, termasuk pendiri Hyperliquid dan tim Native Markets itu sendiri. Situasi ini berpotensi mencoreng reputasi Hyperliquid di tengah pertumbuhan signifikan dalam volume perdagangan dan basis pengguna. Jika isu keadilan dan transparansi dalam kontes tersebut tidak segera ditanggapi dengan serius, ada risiko kehilangan kepercayaan dari komunitas dan investor. Komunitas kripto yang menuntut keterbukaan dan tata kelola yang adil sangat mengamati situasi ini sebagai indikator kematangan proyek di masa depan.
19 Sep 2025, 16.42 WIB

Bank Kanada Wanti-wanti Stablecoin Harus Sebank dan Setabil Rekening Bank

Bank Kanada Wanti-wanti Stablecoin Harus Sebank dan Setabil Rekening Bank
Bank of Canada mengeluarkan peringatan bahwa stablecoin, yang kini menggerakkan triliunan dolar dalam pembayaran global, harus seaman dan setabil saldo rekening bank sebelum dapat diperbolehkan berkembang secara luas di negara tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh Senior Deputy Governor Ron Morrow di konferensi CPA di Ottawa pada hari Kamis. Morrow menekankan bahwa meskipun stablecoin menawarkan peluang besar untuk memodernisasi infrastruktur pembayaran Kanada, negara ini menghadapi tantangan tinggi dalam biaya transfer uang lintas negara, yang jauh lebih mahal dibandingkan Amerika Serikat dan Inggris. Hal ini sangat memberatkan komunitas imigran yang sering mengirim remitansi ke luar negeri. Tokoh industri seperti Jagdish Pandya menjelaskan bahwa stablecoin mampu menekan biaya pengiriman uang dari 5-10% menjadi kurang dari 1%, karena hanya biaya jaringan yang dibebankan. Namun, pemerintah Kanada saat ini belum memiliki regulasi federal khusus untuk stablecoin, sehingga pembayaran digital masih bergantung pada kerangka kerja provinsi dan aturan anti pencucian uang federal. Musheer Ahmed dari Finstep Asia berpendapat bahwa untuk tidak ketinggalan persaingan global, terutama dengan AS yang memiliki undang-undang seperti GENIUS Act, Kanada perlu mencontoh model sandbox dan pilot projects seperti yang dilakukan oleh Hong Kong. Hal ini memungkinkan inovasi pembayaran digital berjalan sambil menunggu regulasi selesai. Manhar Garegrat dari Liminal Custody menambahkan bahwa keberhasilan stablecoin nasional bergantung pada integrasi sistem pembayaran domestik yang mulus, pemanfaatan lokal yang kuat, interoperabilitas global, dan kejelasan regulasi. Dengan dukungan teknologi blockchain yang dipercaya seperti Ethereum dan Solana, banyak negara berpotensi menerbitkan mata uang digital nasional.
19 Sep 2025, 14.32 WIB

Investasi Melejit dan Regulasi Baru Dongkrak Industri Stablecoin Global

Stablecoin adalah mata uang digital yang dipatok pada mata uang fiat seperti dolar, dan saat ini banyak startup yang fokus membangun produk berbasis stablecoin mendapat suntikan dana besar. Hingga saat ini, sudah ada 14 perusahaan stablecoin yang berhasil mengumpulkan total dana sebesar 537 juta dolar pada tahun ini, meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mengumpulkan 84 juta dolar. Salah satu perusahaan yang mendapat pendanaan terbesar adalah OSL Group dari Hong Kong, yang berhasil menggalang dana sebesar 300 juta dolar untuk memperluas operasi mereka secara internasional. Hal ini menunjukkan antusiasme investor terhadap potensi dan pertumbuhan industri stablecoin yang sedang naik daun. Kenapa industri ini booming? Sebab ada dukungan regulasi yang kuat dari pemerintah AS, termasuk ditandatanganinya undang-undang Genius Act oleh Presiden Donald Trump pada Juli. Aturan ini memberikan kepastian hukum dan legitimasi bagi pengembangan stablecoin sebagai bagian dari keuangan digital modern. Selain itu, stablecoin sudah mencapai nilai peredaran sebesar 290 miliar dolar, dan para analis memperkirakan nilainya bisa melewati 1 triliun dolar pada tahun 2028. Banyak perusahaan besar, termasuk Circle, Stripe, dan bank-bank ternama seperti JPMorgan dan Bank of America, sudah mulai mengembangkan stablecoin mereka sendiri sebagai bagian dari strategi digital mereka. Namun, perkembangan ini tidak tanpa tantangan. Kelompok perbankan tradisional memperingatkan bahwa undang-undang Genius Act memberi keuntungan yang tidak adil bagi perusahaan crypto, yang bisa menguras simpanan bank. Tetapi para pendukung industri crypto membantah, menyebut kekhawatiran tersebut sebagai strategi untuk mempertahankan keuntungan bank lama.

Baca Juga

  • Pengaruh Jim Cramer terhadap Tren Pasar Saham dan Kriptokurensi

  • Pertumbuhan Pasar Stablecoin dan Tantangan Regulasi di Tahun 2025

  • Investasi Strategis Nvidia di Intel dan Dampaknya pada Industri Semikonduktor

  • Ondo Global Markets Menjadi Platform Sekuritas Ter-Tokenisasi Teratas Berdasarkan TVL

  • Kolaborasi Institusional untuk Produk Keuangan Tokenisasi