
Selama lebih dari sepuluh tahun, para kosmolog menghadapi masalah besar yaitu perbedaan hasil pengukuran laju ekspansi alam semesta. Dua cara pengukuran utama memberi hasil berbeda; cara pertama menggunakan bintang dan supernova dekat menunjukkan angka sekitar 73 km/s/Mpc, sementara cara kedua berdasarkan radiasi sisa Big Bang atau cosmic microwave background (CMB) menunjukkan laju yang lebih rendah sekitar 67 km/s/Mpc. Ketidaksesuaian ini disebut ketegangan Hubble dan jika bukan kesalahan, bisa menunjukkan ada fisika baru yang belum dimengerti.
Untuk mengatasi masalah tersebut, tim astronom mencoba metode baru yang berbeda dari sebelumnya, yaitu mengukur waktu tunda cahaya dari kuasar yang dilihat melalui lensa gravitasi. Fenomena ini terjadi ketika gravitasi galaksi besar membelokkan cahaya kuasar sehingga kita melihat beberapa gambar dengan waktu tiba yang berbeda-beda. Dengan mengukur waktu tunda ini, dapat dihitung jarak dan sekaligus laju ekspansi alam semesta.
Penelitian ini menggunakan delapan sistem lensa kuasar dan data gambar dari teleskop canggih, termasuk James Webb Space Telescope. Selain waktu tunda, mereka juga membuat model distribusi massa galaksi lensa untuk mengkalkulasi bagaimana cahaya dibelokkan. Hasil akhirnya menunjukkan nilai laju ekspansi yang mendukung angka lebih tinggi yaitu sekitar 73 km/s/Mpc, sama dengan metode pengukuran lokal, dan berbeda dengan hasil dari CMB.
Walaupun hasil ini memperkuat kemungkinan ketegangan Hubble adalah fenomena asli, masih ada ketidakpastian terutama dalam model distribusi massa galaksi lensa yang bisa mempengaruhi hasil. Peneliti menilai jumlah sampel delapan sistem masih terlalu sedikit dan presisi sekitar 4,5% belum cukup tajam untuk kesimpulan akhir. Mereka menyatakan perlu peningkatan jumlah data dan teknologi pengamatan yang lebih baik.
Ke depannya, metode tersebut akan dikembangkan lebih lanjut dengan meningkatkan jumlah sistem lensa dan presisi pengukuran hingga satu sampai dua persen. Jika berhasil, hal ini dapat membuka kemungkinan untuk mengungkap fisika baru yang belum dijelaskan oleh model kosmologi standar saat ini, serta merevisi cara kita memahami alam semesta.