Fokus
Sains

Penemuan Struktur Berputar Terbesar di Alam Semesta: Rangkaian Galaksi yang Berputar

Share

Astronom telah mengidentifikasi struktur raksasa berupa rangkaian galaksi yang berputar, menjadikannya struktur berputar terbesar yang pernah ditemukan. Penemuan ini memberikan wawasan baru dalam kosmologi dan dinamika alam semesta, sekaligus mendemonstrasikan kemajuan teknologi observasi astronomi.

04 Des 2025, 15.19 WIB

Filamen Kosmik Berputar Besar Ungkap Rahasia Pembentukan Galaksi

Filamen Kosmik Berputar Besar Ungkap Rahasia Pembentukan Galaksi
Para astronom menemukan struktur berputar sangat besar di alam semesta yang terletak sekitar 140 juta tahun cahaya dari Bumi. Struktur ini berupa filament kosmik yang memanjang sepanjang 5,5 juta tahun cahaya dan memiliki lebar sekitar 117 ribu tahun cahaya, menghubungkan 14 galaksi kaya gas hidrogen secara rapat seperti manik-manik pada gelang. Penemuan ini menunjukkan bahwa semua galaksi di dalam filament tidak hanya berputar pada porosnya sendiri seperti cangkir putar di taman hiburan, tetapi juga seluruh struktur filament secara keseluruhan berputar. Kecepatan putaran struktur ini diperkirakan mencapai 110 km per detik dengan arah putaran galaksi sesuai dengan putaran filament. Filament ini merupakan struktur muda yang masih dalam tahap perkembangan awal, dengan kandungan gas hidrogen melimpah yang menjadi bahan bakar pembentukan bintang. Hal tersebut membuatnya menjadi catatan penting dan murni untuk mempelajari aliran materi serta momentum di kosmik web. Penemuan ini memberikan wawasan baru yang penting mengenai cara galaksi memperoleh putaran dan gaya momentum dari struktur terbesar di alam semesta. Ini menantang model-model lama yang menganggap putaran galaksi terbatas pada faktor internal saja dan menegaskan pengaruh signifikan dari jaringan filament kosmik. Dengan menggunakan data dari teleskop radio MeerKAT dan observasi optik dari instrumen seperti DESI dan SDSS, para ilmuwan dapat mengkonfirmasi keselarasan dan putaran struktur ini. Penelitian ini membuka jalan bagi model kosmologis yang lebih baik tentang evolusi galaksi dan interaksi gas dalam filament.
04 Des 2025, 07.01 WIB

Astronom Temukan Filamen Gas Terbesar yang Berputar di Alam Semesta

Astronom Temukan Filamen Gas Terbesar yang Berputar di Alam Semesta
Para astronom baru-baru ini menemukan struktur filamen gas yang sangat besar dan panjang yang berputar di alam semesta. Filamen ini terletak sekitar 140 juta tahun cahaya dari Bumi dan memiliki panjang sekitar 5,5 juta tahun cahaya, jauh lebih besar daripada galaksi Bima Sakti kita. Filamen tersebut menghubungkan 14 galaksi penuh hidrogen yang tersusun seperti deretan manik-manik pada gelang, dan semua galaksi ini berputar dalam arah yang sama dengan filamen itu sendiri. Penemuan ini terjadi berkat penggunaan teleskop radio canggih bernama MeerKAT yang berada di Afrika Selatan. Rotasi dari filamen gas ini bergerak dengan kecepatan sekitar 110 kilometer per detik, sebuah temuan yang sangat mengejutkan dan belum pernah didokumentasikan sebelumnya. Hal ini memberi gambaran baru tentang bagaimana galaksi dapat terbentuk dan bagaimana energi serta materi bisa mengalir di antara struktur besar di angkasa. Temuan ini menunjukkan bahwa struktur seperti filamen gas yang berputar bukanlah sesuatu yang umum, tetapi sangat signifikan bagi pemahaman kita tentang alam semesta. Survei MIGHTEE yang melibatkan teleskop MeerKAT terus berlanjut untuk mempelajari filamen ini dan mencari struktur sejenis di kosmos yang lebih jauh. Para peneliti percaya bahwa dengan adanya teleskop-teleskop generasi baru, seperti Vera C. Rubin Observatory, semakin banyak filamen berputar akan ditemukan. Penemuan-penemuan ini penting untuk memahami keseluruhan proses pembentukan galaksi dan jaringan kosmik yang saling terhubung.
04 Des 2025, 07.01 WIB

Astronom Temukan Filamen Gas Berputar Terbesar di Alam Semesta

Astronom Temukan Filamen Gas Berputar Terbesar di Alam Semesta
Para astronom menggunakan teleskop radio MeerKAT di Afrika Selatan untuk mengamati sebuah struktur gas sangat panjang yang berjarak sekitar 140 juta tahun cahaya dari Bumi. Struktur ini berupa filamen gas yang panjangnya sekitar 5,5 juta tahun cahaya dan lebar sekitar 117.000 tahun cahaya, yang lebih lebar dari galaksi kita, Bima Sakti. Filamen ini ditemukan karena adanya 14 galaksi kaya hidrogen yang membentuk rantai di sepanjang filamen tersebut. Galaksi-galaksi ini berputar searah dengan filamen, yang berputar dengan kecepatan sekitar 110 kilometer per detik, sebuah kecepatan yang luar biasa besar. Penemuan ini sangat penting karena menunjukkan bahwa filamen seperti ini berperan dalam menentukan arah dan kecepatan putaran galaksi yang terbentuk di sekitar mereka. Hal ini membantu para ilmuwan memahami lebih baik bagaimana galaksi terbentuk dan berkembang di alam semesta. Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari survei MIGHTEE yang dipimpin oleh ilmuwan di Universitas Oxford. Survei ini bertujuan untuk mempelajari galaksi dan struktur di alam semesta dengan menggunakan teknologi teleskop radio terbaru. Para ahli memperkirakan bahwa penemuan filamen berputar ini bukan yang terakhir. Dengan teleskop generasi baru yang akan segera beroperasi, seperti Vera C. Rubin Observatory, kemungkinan akan ditemukan lebih banyak struktur besar berputar yang dapat mengungkap misteri besar tentang alam semesta.