
Para ilmuwan di Inggris mengembangkan sistem brain scanner portabel pertama yang menggunakan teknologi kuantum canggih untuk melindungi kesehatan otak prajurit yang sering terkena ledakan. Alat ini mampu mendeteksi perubahan fungsi otak secara real-time dalam beberapa menit setelah paparan ledakan, sebuah terobosan besar dalam deteksi dini kerusakan otak.
Dengan dukungan lebih dari 3 juta poundsterling dari Kementerian Pertahanan Inggris, scanner portabel ini dirancang agar dapat dibawa langsung ke lapangan tembak, sehingga tidak perlu lagi memindahkan prajurit ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Ini berarti tindakan medis dapat dilakukan lebih cepat dan lebih tepat sasaran.
Teknologi tersebut memanfaatkan sensor kuantum yang sangat sensitif bernama MEG optically pumped magnetometer (OPM), yang dapat mengukur aktivitas otak secara tidak invasif dan dengan presisi tinggi. Hal ini menjadi sangat penting karena efek kerusakan akibat ledakan sering kali bersifat sementara dan sulit terdeteksi oleh alat konvensional.
Selain manfaatnya bagi militer, teknologi ini juga memiliki potensi besar untuk digunakan di tempat olahraga, lokasi darurat, dan pusat-pusat kesehatan sipil, seperti rumah sakit dan klinik, untuk menangani kondisi seperti demensia, epilepsi, dan gegar otak.
Sistem scanner portabel ini diharapkan akan siap digunakan pada akhir Maret 2026, dan dapat menjadi tonggak baru dalam penelitian serta perlindungan kesehatan otak, membantu membuat batasan paparan ledakan yang lebih aman dan memberikan arahan penting bagi keputusan kembali bertugas prajurit.