Inovasi dan Tantangan Keamanan dalam Ekosistem Rumah Pintar

Grup Chamberlain, pemimpin pasar dalam pembuka pintu garasi, baru-baru ini meluncurkan versi terbaru platform komunikasi mereka yang disebut Security+ 3.0. Versi ini membuat pengguna dan pengembang pihak ketiga sulit mengintegrasikan pembuka pintu garasi dengan sistem rumah pintar populer seperti Apple Home, Amazon Alexa, dan Google Home. Kebijakan ini memaksa pengguna beralih hanya ke aplikasi resmi MyQ yang dipenuhi iklan dan layanan berlangganan. Sejak peluncuran MyQ pada 2014, Chamberlain terus berkembang dengan membangun ekosistem lengkap yang mencakup kamera keamanan dan perangkat tambahan lainnya. Namun, dengan teknologi Security+ 2.0 dan kini 3.0, akses pihak ketiga untuk mengontrol pembuka pintu garasi semakin dibatasi melalui metode komunikasi yang kompleks dan penggunaan validasi cloud. Security+ 3.0 menggunakan teknologi komunikasi wireless yang memanfaatkan Bluetooth Low Energy dan rolling code encryption, menggantikan metode wired yang sebelumnya dipakai oleh aksesori pihak ketiga. Hal ini membuat semua solusi software maupun hardware pihak ketiga tidak dapat kompatibel tanpa dukungan resmi dari Chamberlain. Sementara pengguna tak keberatan dengan aplikasi MyQ, banyak yang ingin tetap dapat mengendalikan pintu garasi mereka melalui satu aplikasi rumah pintar agar lebih praktis dan aman tanpa tergantung layanan cloud berbayar. Solusi seperti Third Reality muncul untuk menanggulangi hal ini dengan cara meletakkan remote resmi dalam sebuah kotak yang menekan tombol secara mekanik berdasarkan perintah dari standar Matter. Meskipun Chamberlain mendominasi pasar, masih ada alternatif dari merek lain yang menawarkan pendekatan lebih terbuka, seperti platform Aladdin dari Genie dan produk kompatibel Matter dari Kwikset. Namun, pengguna yang sudah terlanjur menggunakan Security+ 3.0 harus menghadapi tantangan berat untuk menggunakan sistem selain MyQ resmi.

Jamie Siminoff, pendiri Ring, kembali ke perusahaan yang dulu ia dirikan setelah istirahat singkat pada 2023 dan langsung memperkenalkan inovasi terbaru berjudul Search Party. Ia menceritakan bagaimana perjalanan Ring membawa kita dari garasi kecil sampai diakuisisi oleh Amazon pada 2018, dan kemudian berkembang sepuluh kali lipat hingga 2023. Meski awalnya ingin istirahat, Siminoff segera kembali karena gairahnya pada inovasi belum padam. Fitur Search Party sendiri lahir dari pengamatan pribadi Siminoff terhadap anjing peliharaannya yang bernama Biscuit, yang juga diperkenalkan pada Amazon keynote akhir September. Fitur ini bekerja dengan memanfaatkan jaringan komunitas dari kamera pintu Ring, di mana pengguna dapat melaporkan jika hewan peliharaan mereka hilang dan sistem akan otomatis mencari melalui rekaman tetangga yang menggunakan kamera Ring di sekitar area kejadian. Teknologi AI yang digunakan sangat canggih dan mahal, memungkinkan pencarian hewan dengan menggabungkan data lokasi, waktu, dan visual yang didapat dari kamera. Pemilik kamera tetap memiliki kontrol atas privasi mereka dan dapat menolak untuk membagikan rekaman, meskipun fitur ini dirancang agar kebanyakan orang bersedia membantu. Selain Ring, fitur ini juga akan segera berlaku untuk kamera Blink, yang juga merupakan milik Amazon. Jamie Siminoff menyebut bahwa meskipun saat ini fitur ini fokus pada anjing, rencana ke depan adalah memperluas ke hewan lain seperti kucing, dan juga potensi untuk membantu menemukan anak-anak atau orang tua yang hilang dengan dukungan dari organisasi seperti National Center for Missing and Exploited Children. Privasi tetap menjadi perhatian utama yang akan diatur dengan ketat demi mencegah dampak negatif. Kemajuan teknologi AI membuat pengembangan fitur ini jadi lebih terjangkau dan memungkinkan Ring menghadirkan layanan ini secara gratis bagi pengguna di AS. Search Party diharapkan bisa menjadi model baru dalam menjaga keamanan komunitas dan meningkatkan solidaritas tetangga melalui teknologi yang canggih namun tetap humanis dan menghormati privasi.

Banyak orang sudah terbiasa menjaga keamanan seperti mengunci pintu, menghindari panggilan telepon mencurigakan, dan selektif dalam membagikan informasi di media sosial. Namun, masih banyak informasi pribadi yang tersebar bebas secara online tanpa sepengetahuan mereka, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan riwayat pekerjaan yang dapat diakses siapa saja. Informasi ini tersebar lewat berbagai situs publik dan broker data yang tidak hanya mengirimkan data ke pemasar, tapi juga membuatnya dapat diakses oleh semua orang. Hal ini sebenarnya merupakan ancaman nyata, karena data pribadi yang mudah diakses dapat digunakan untuk tujuan jahat seperti pelecehan, penipuan, dan stalking. Menghapus data dari situs-situs tersebut secara manual bisa sangat melelahkan dan memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Namun kini ada solusi seperti Incogni, sebuah alat yang bisa menemukan data pribadi Anda di berbagai lokasi dan meminta perusahaan untuk menghapusnya secara otomatis. Layanan ini tidak hanya menargetkan situs broker data yang umum, tetapi juga berbagai direktori dan situs kurang terpercaya lainnya. Dengan paket Unlimited, pengguna bahkan bisa mengirim permintaan penghapusan secara khusus untuk situs yang belum tercover oleh Incogni. Keamanan pribadi bukan hanya soal antivirus dan kata sandi yang kuat, tapi juga soal menjaga agar informasi pribadi tidak mudah ditemukan. Dengan layanan seperti Incogni, Anda bisa merasa lebih aman karena mengurangi risiko pelecehan, penipuan, dan masalah lain yang timbul akibat data bocor.