
Hangzhou, sebuah kota besar di Cina dengan hampir 12 juta warga, menghadapi tantangan serius dalam mengatur arus lalu lintas yang padat. Banyak pengendara sepeda motor dan mobil yang melintasi jalan-jalan utama sehingga menyebabkan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas biasa terjadi.
Untuk mengatasi masalah ini, kota Hangzhou memperkenalkan sebuah robot humanoid bernama Hangxing No. 1 yang mulai beroperasi pada awal Desember di sebuah persimpangan sibuk. Robot ini dirancang untuk membantu petugas lalu lintas manusia dengan mengatur kendaraan, berjalan dengan gerakan isyarat seperti polisi, dan berinteraksi dengan lampu lalu lintas.
Tak hanya memberikan sinyal lalu lintas, Hangxing No. 1 dilengkapi dengan kamera dan sensor yang memungkinkannya mendeteksi pelanggaran secara langsung. Misalnya, pengendara tanpa helm, kendaraan yang melewati garis berhenti, dan pejalan kaki yang menyeberang sembarangan.
Robot ini memberikan peringatan suara yang ramah dan tenang kepada pelanggar agar menyesuaikan perilaku mereka tanpa konfrontasi. Robot bisa beroperasi selama 6-8 jam dengan baterai yang dapat diganti dan dapat kembali secara otomatis ke tempat pengisian setelah menjalankan tugasnya.
Pengembangan robot ini juga terhubung dengan platform kota pintar yang memungkinkan pengolahan data secara real time sehingga robot bisa meningkatkan kemampuannya dari waktu ke waktu. Nantinya, robot ini bisa dikembangkan agar mampu berinteraksi lebih kompleks, memberikan informasi, atau edukasi kepada warga.