
OpenAI kini menghadapi persaingan ketat dari perusahaan teknologi besar seperti Google yang baru-baru ini merilis versi terbaru asisten AI mereka bernama Gemini 3. Dalam menghadapi tekanan tersebut, OpenAI berupaya memperkuat strategi bisnisnya agar teknologi kecerdasan buatannya bisa lebih mudah digunakan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.
Sebagai langkah nyata, OpenAI menunjuk Denise Dresser, mantan CEO Slack, menjadi Chief of Revenue pertama dalam sejarah perusahaan tersebut. Denise Dresser akan bertanggung jawab untuk merumuskan dan mengawasi strategi pendapatan global OpenAI, dengan tujuan mempercepat adopsi teknologi AI dalam operasi bisnis sehari-hari.
Denise Dresser memiliki pengalaman panjang di Salesforce dan memimpin integrasi layanan Slack ke dalam perusahaan itu sebelum akhirnya diangkat sebagai CEO Slack pada tahun 2023. Penunjukan ini dianggap sebagai upaya OpenAI agar bisa memasuki fase baru dalam menjual dan mengomersialkan teknologi mereka secara lebih profesional.
CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini mengirim email internal yang menandakan kondisi 'code red' atau tanda darurat guna memperbaiki ChatGPT, produk utama OpenAI. Fokus ini penting agar OpenAI tidak tertinggal dengan para pesaing utama, terutama Google yang terus berinovasi dengan produk asisten AI mereka.
Secara keseluruhan, langkah OpenAI menunjuk Dresser sekaligus mengintensifkan pengembangan ChatGPT menunjukkan keseriusan perusahaan dalam berkompetisi di pasar AI yang sangat dinamis, sekaligus memperjelas niat mereka untuk lebih cepat menghasilkan keuntungan dari teknologi yang mereka kembangkan.