
Di masa lalu, gangguan kecil dalam operasi perusahaan bisa menghambat proses bisnis secara signifikan. Teknologi otomatisasi sederhana hanya mampu menangani tugas-tugas berulang tanpa menyelesaikan masalah yang lebih kompleks secara langsung. Namun, kemunculan agentic AI membawa perubahan besar dengan memperkenalkan sistem yang dapat mengenali masalah, bertindak untuk memperbaikinya, dan belajar dari pengalaman secara mandiri tanpa perlu intervensi manusia secara terus-menerus.
Saat ini, sebagian besar organisasi mulai menggunakan AI dalam berbagai fungsi bisnis mereka. Laporan McKinsey menunjukkan bahwa 78% perusahaan telah menggunakan AI dan agentic AI dapat mempercepat proses bisnis antara 30% hingga 50%. Kelebihan agentic AI adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan berbagai sistem seperti ERP, CRM, dan ITSM melalui API, yang memungkinkan respons cepat terhadap pemicu bisnis dan alur kerja selesai dengan minim campur tangan manusia.
Selain meningkatkan kecepatan dan efisiensi, agentic AI juga mengubah cara kerja manusia, khususnya pekerja pengetahuan yang sebelumnya sangat terfokus pada pekerjaan rutin dan administratif. Dengan mendelegasikan tugas-tugas pembuatan laporan dan entri data ke sistem cerdas, para pekerja bisa lebih fokus pada strategi dan kreativitas yang memberikan nilai tambah lebih besar bagi perusahaan dan klien.
Meski menawarkan banyak keuntungan, penerapan agentic AI tidak bisa dilakukan secara instan. Organisasi perlu membangun fondasi data yang kuat, menstandardisasi model operasional, dan menerapkan tata kelola yang ketat untuk memastikan sistem AI beroperasi secara dapat dipercaya, transparan, dan aman. Model otonomi bertahap mulai dari mode 'propose' hingga 'auto-act' membantu membangun kepercayaan secara perlahan sekaligus menjaga kendali manusia.
Ke depan, agentic AI diprediksi akan mengintegrasikan berbagai fungsi dengan lapisan operasi yang menyatukan chat, pencarian, orkestrasi, dan pengawasan dalam satu antarmuka yang mudah digunakan. Sistem ini juga akan berkembang menjadi lebih adaptif, dengan kemampuan memori dan pengamatan yang diperkuat, serta identitas tervalidasi yang tinggi, sehingga proses bisnis berubah dari reaktif menjadi lebih prediktif dan korektif otomatis.