Fokus
Teknologi

Menjembatani Kesenjangan Keterampilan Teknologi di Era Digital

Share

Kisah ini mengulas inisiatif dan tren pendidikan yang berupaya mengatasi kesenjangan keterampilan digital di tengah transformasi teknologi. Program pelatihan berbasis cloud dan AI, termasuk inisiatif inklusif untuk penyandang disabilitas serta tren pendidikan modern, membantu menyiapkan generasi baru agar lebih siap menghadapi tuntutan industri teknologi yang semakin maju.

16 Des 2025, 13.58 WIB

Tren Keterampilan dan Pendidikan Penting di Tahun 2026 dengan AI

Tren Keterampilan dan Pendidikan Penting di Tahun 2026 dengan AI
Seiring dengan kemajuan pesat teknologi AI, dunia pendidikan dan industri sedang mengalami perubahan besar yang saling terkait. AI tidak hanya membantu pelajar dan guru dengan metode pembelajaran yang disesuaikan, tapi juga menolong bisnis mencari dan mengembangkan keterampilan tenaga kerjanya. Teknologi ini membuat pembelajaran lebih personal dan interaktif, sehingga meningkatkan efektivitas siswa dalam memahami materi. Pada 2026, AI akan memanfaatkan agen canggih yang tidak hanya memberikan jawaban, tetapi juga mampu melakukan tindakan kompleks dan berinteraksi dengan layanan lain. Hal ini memungkinkan guru mengatur kecepatan dan gaya belajar sesuai kebutuhan tiap siswa, serta membantu perusahaan mengevaluasi dan memenuhi kebutuhan keterampilan pekerjanya sebelum menjadi masalah besar. Selain teknologi, sangat penting bagi semua orang, terutama para pelajar dan pekerja baru, untuk mempelajari bagaimana cara menggunakan AI secara aman dan etis. Pendidikan tentang kompetensi AI akan mulai diajarkan pada berbagai jenjang, dengan tujuan agar mereka tidak hanya mampu mengoperasikan teknologi, tapi juga memahami dampak dan risiko sosial yang mungkin timbul. Pentingnya keterampilan manusia yang unik seperti empati, kreativitas, kepemimpinan, dan kolaborasi akan semakin meningkat, karena teknologi tidak dapat menggantikan elemen-elemen ini. Dunia kerja akan berubah drastis, dengan beberapa pekerjaan hilang dan yang baru bermunculan terutama di bidang teknologi seperti keamanan siber, robotik, dan biosains, serta di bidang yang membutuhkan keterampilan fisik unik. Teknologi seperti realitas virtual dan augmented reality membawa pengalaman belajar menjadi lebih praktis dan menyenangkan, memungkinkan simulasi nyata yang aman dan terjangkau. Dengan kemampuan belajar yang adaptif juga didorong oleh persaingan dan penghargaan, kemampuan untuk terus belajar dan menyesuaikan diri akan menjadi keterampilan paling penting yang harus dimiliki semua orang di masa depan.
15 Des 2025, 16.25 WIB

Purdue University Wajibkan Mahasiswa Kuasai AI Dasar Mulai 2026

Purdue University Wajibkan Mahasiswa Kuasai AI Dasar Mulai 2026
Purdue University mengambil langkah penting dengan mewajibkan semua mahasiswa S1 untuk menguasai kemampuan dasar kecerdasan buatan (AI) mulai tahun 2026. Kebijakan ini dibuat sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi lulusan saat ini, seperti sulitnya mencari pekerjaan di tengah gelombang PHK dan perubahan kebutuhan industri. Keputusan tersebut telah disetujui oleh Dewan Pengawas Purdue University pada 12 Desember 2025 dan menjadi bagian dari rencana strategis komputasi yang lebih luas. Tujuannya adalah mengintegrasikan AI dalam proses pembelajaran, penelitian, dan kolaborasi dengan industri sehingga mahasiswa siap menghadapi tuntutan dunia kerja modern. Purdue tidak menambah durasi kredit kuliah untuk kompetensi ini, melainkan mengintegrasikannya ke dalam program studi yang ada. Mahasiswa akan menunjukkan kemahiran AI melalui proyek-proyek yang sesuai dengan jurusan mereka, sehingga pembelajaran lebih aplikatif dan relevan. Selain persyaratan baru ini, Purdue juga sudah menawarkan program sarjana dan magister khusus di bidang AI, menunjukkan posisi universitas ini sebagai pelopor pendidikan yang beradaptasi cepat dengan teknologi terkini. Masukan dari industri menjadi salah satu kunci untuk memastikan kurikulum AI selalu relevan dan up-to-date. Langkah ini menggambarkan tren global dalam pendidikan tinggi yang semakin menekankan pentingnya kemampuan AI, dan kemungkinan perguruan tinggi lain akan mengikuti jejak ini dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi persaingan kerja di era digital yang terus berkembang.
15 Des 2025, 15.16 WIB

Telkomsel dan AWS Dorong Talenta Disabilitas Kuasai Cloud dan AI di Bandung

Telkomsel dan AWS Dorong Talenta Disabilitas Kuasai Cloud dan AI di Bandung
Telkomsel dan Amazon Web Services (AWS) menyelesaikan program Terampil di Awan 2.0 yang memberikan pelatihan teknologi komputasi awan dan kecerdasan buatan generatif kepada siswa disabilitas dan guru di Sekolah Luar Biasa di Bandung. Tujuan utama program ini adalah memperkuat literasi digital inklusif di Indonesia agar semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam menguasai teknologi modern. Program yang berlangsung sejak Oktober 2025 ini melibatkan 295 siswa disabilitas dan 85 tenaga pendidik dari 33 sekolah di wilayah Bandung Raya. Seluruh peserta mendapatkan akses selama 12 bulan ke AWS Skill Builder, sebuah platform pembelajaran digital untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan secara berkelanjutan. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial Telkomsel, program ini mengangkat semangat 'Sambungkan Senyuman' yang ingin menghadirkan kebahagiaan dan masa depan yang cerah bagi generasi penerus Indonesia. Dalam acara puncak bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, diadakan juga lomba karya kreatif menggunakan teknologi AI yang menampilkan 20 proyek terbaik dari peserta. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi mendukung penuh inisiatif ini karena program seperti ini membantu pengembangan talenta dan membuka peluang bagi siswa disabilitas untuk melanjutkan pendidikan dan berkarya di bidang digital. Para peserta mengaku sangat terbantu dan termotivasi oleh kesempatan belajar yang diberikan. Keberhasilan program fase kedua ini melanjutkan langkah positif fase pertama yang dilaksanakan di Jabodetabek, dengan total 750 talenta digital inklusif yang telah diberdayakan oleh Telkomsel dan AWS. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memperluas jangkauan pemberdayaan di daerah lain di Indonesia.