
Bitcoin, Ethereum, dan cryptocurrency lainnya melonjak setelah data inflasi AS terbaru menunjukkan kenaikan yang lebih kecil dari yang diharapkan. Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Maret meningkat sebesar 2,4% year-over-year, lebih rendah dari prediksi 2,6%. Core CPI, yang mengecualikan harga makanan dan energi yang volatil, naik 2,8%, turun dari 3,1% pada Februari. Data inflasi ini memberikan kelegaan bagi pasar, termasuk aset kripto seperti Bitcoin yang naik 7,5%, mencapai Rp 1.35 juta ($82.000) .
Ethereum juga mengalami kenaikan, mencapai Rp 26.31 ribu ($1.600) , sementara Solana meningkat 11%, mencapai sekitar Rp 1.87 juta ($114) . Laporan inflasi ini muncul setelah Presiden Donald Trump memutuskan untuk menunda kenaikan tarif selama 90 hari, yang telah mengurangi beberapa ketidakpastian terkait perdagangan. Meskipun demikian, Trump tetap menaikkan tarif impor dari China menjadi 125%, mempertahankan sikap keras terhadap perdagangan, terutama dengan China.
Federal Reserve telah memantau inflasi dan dampak tarif dengan cermat. Meskipun inflasi telah menurun, tetap di atas target 2% dari Fed, dan data terbaru ini menandai bulan kedua berturut-turut penurunan inflasi dan inflasi inti. Penurunan inflasi ini telah meningkatkan optimisme di pasar, dengan harapan bahwa penurunan inflasi dapat menyebabkan sikap yang lebih dovish dari Federal Reserve, termasuk potensi pemotongan suku bunga.