Investasi Perusahaan Teknologi dalam Infrastruktur Pusat Data di Brasil

Menteri Keuangan Brasil, Fernando Haddad, akan memulai perjalanan ke Silicon Valley untuk menarik investasi pusat data ke Brasil dengan menawarkan pembebasan pajak federal untuk investasi teknologi terkait. Perjalanan ini termasuk sarapan dengan eksekutif teknologi di Palo Alto, di mana Haddad akan mempromosikan Brasil sebagai pusat infrastruktur berkelanjutan dengan memanfaatkan pasokan energi terbarukan yang melimpah di negara tersebut. Kementerian Keuangan memperkirakan kebijakan baru ini dapat membuka investasi sekitar 2 triliun reais dalam dekade berikutnya, termasuk dampak pada konstruksi, telekomunikasi, dan layanan terkait AI. Kebijakan ini akan membebaskan pajak federal utama pada pengeluaran modal terkait IT untuk pusat data, yang diharapkan menghasilkan keuntungan fiskal yang akan mendukung anggaran federal Brasil mulai tahun depan. Proyek yang memenuhi syarat harus memenuhi kriteria keberlanjutan, termasuk menggunakan 100% energi terbarukan, dan menyisihkan sebagian kapasitas untuk penggunaan domestik. Kebijakan ini juga bertujuan untuk mendukung ekosistem AI Brasil. Dengan keterbukaan diplomatiknya, Brasil berharap dapat menarik investasi asing tanpa hambatan besar.

ByteDance, induk perusahaan TikTok, sedang mempertimbangkan investasi besar dalam pusat data di Brasil. Mereka berencana memanfaatkan energi angin yang melimpah di pantai timur laut negara tersebut. ByteDance sedang dalam pembicaraan dengan produsen energi terbarukan Casa dos Ventos untuk mengembangkan fasilitas di kompleks pelabuhan Pecem di negara bagian Ceara. Brasil berusaha untuk menjadi pusat global untuk industri pusat data yang berkembang pesat dengan memanfaatkan energi terbarukan yang melimpah. Pembicaraan awal berfokus pada pembangunan pusat data dengan kapasitas 300 megawatt (MW), yang dapat berkembang menjadi 900MW dalam fase kedua. Total permintaan untuk proyek ini bisa mendekati 1 gigawatt. Proyek ini akan menjadikan Brasil sebagai pilar operasi ByteDance di belahan bumi Barat. Sebelumnya, ByteDance telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan USRp 144.72 triliun ($8,8 miliar) dalam pusat data di Thailand selama lima tahun. Langkah ini menunjukkan komitmen ByteDance untuk memperluas infrastruktur data mereka secara global.

ByteDance, perusahaan induk TikTok asal Tiongkok, sedang mempertimbangkan investasi besar dalam pusat data di Brasil. Mereka berencana memanfaatkan energi angin yang melimpah di pantai timur laut negara tersebut. ByteDance sedang dalam pembicaraan dengan produsen energi terbarukan Casa dos Ventos untuk mengembangkan fasilitas di kompleks pelabuhan Pecem di negara bagian Ceara. Brasil berupaya menjadi pusat global untuk industri pusat data yang berkembang pesat dengan memanfaatkan energi terbarukan yang melimpah. Pembicaraan awal berfokus pada pusat data dengan kapasitas 300 megawatt (MW), tetapi proyek ini dapat berkembang hingga 900 MW dalam fase kedua. Proyek ini akan menjadikan Brasil sebagai pilar operasi perusahaan Tiongkok di Belahan Barat. Casa dos Ventos telah meminta koneksi jaringan untuk proyek pusat data di Pecem, tetapi permintaan tersebut awalnya ditolak oleh operator jaringan nasional Brasil (ONS) karena kekhawatiran stabilitas jaringan. Kementerian Pertambangan dan Energi Brasil sedang menilai kemungkinan untuk memungkinkan lebih banyak kapasitas jaringan untuk proyek pusat data di Pecem dan daerah lainnya.