
Coinbase, salah satu perusahaan kripto terbesar dan paling berpengaruh di Amerika Serikat, mengalami peretasan yang melibatkan karyawan mereka yang disuap agar memberikan akses ke data pelanggan penting. Kerugian dari peretasan ini diperkirakan mencapai 400 juta dolar Amerika.
Data pribadi pelanggan yang bocor termasuk nama lengkap, tanggal lahir, alamat, nomor identifikasi pemerintah, dan beberapa informasi perbankan. Data ini bisa digunakan untuk penipuan lebih lanjut atau untuk mencoba mengakses akun finansial pelanggan di platform lain.
Peretasan ini terjadi selama sekitar lima bulan, namun Coinbase mengklaim telah mendeteksi dan memberhentikan pegawai yang terlibat begitu mengetahui adanya aktivitas mencurigakan. Saham Coinbase turun lebih dari 7 persen setelah berita ini terungkap ke publik.
Meskipun layanan Coinbase Prime, yang melayani investor institusional dan ETF, tidak terdampak, kurang dari 1 persen pengguna aktif kecil juga terkena dampaknya. Coinbase menawarkan penggantian penuh untuk pelanggan yang kehilangan uang dan imbalan 20 juta dolar untuk informasi yang membawa pelaku ke hukum.
Di saat yang sama, regulator AS seperti SEC sedang melakukan penyelidikan terkait pelaporan jumlah pengguna Coinbase di masa lalu. Peretasan ini menambah tekanan terhadap industri kripto yang sering menjadi sasaran kejahatan siber, dengan kerugian miliaran dolar yang sudah terjadi sepanjang tahun.