Courtesy of Forbes
Perempuan Lebih Rentan Mengalami Long COVID dan ME/CFS Setelah Terinfeksi SARS-CoV-2
24 Jan 2025, 19.17 WIB
57 dibaca
Share
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan long COVID, yaitu kondisi yang terjadi setelah infeksi COVID-19. Penelitian ini melibatkan lebih dari 12.000 orang dewasa di AS yang terinfeksi SARS-CoV-2, dan hasilnya menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko 31% lebih tinggi dibandingkan pria. Risiko ini lebih tinggi pada wanita berusia 40 tahun ke atas, sementara wanita muda berusia 18 hingga 39 tahun tidak menunjukkan peningkatan risiko. Peneliti juga mencatat bahwa perubahan kekebalan yang terjadi selama kehamilan mungkin dapat mengurangi risiko long COVID pada wanita hamil.
Selain itu, penelitian lain menemukan bahwa 4,5% orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 mengembangkan sindrom kelelahan kronis (ME/CFS), dibandingkan dengan hanya 0,6% dari mereka yang tidak terinfeksi. Meskipun penyebab pasti dari long COVID dan ME/CFS belum diketahui, kedua kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita. Para peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat membantu menemukan pengobatan yang efektif dan cara untuk mencegah long COVID di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/davewessner/2025/01/24/higher-risk-of-long-covid-in-women-link-between-sars-cov-2-and-mecfs/
[1] https://www.forbes.com/sites/davewessner/2025/01/24/higher-risk-of-long-covid-in-women-link-between-sars-cov-2-and-mecfs/
Analisis Kami
"Penemuan ini menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih terfokus untuk mengenali dan mengobati masalah kesehatan yang terutama dialami perempuan pasca-infeksi COVID-19. Jika kita dapat mengintegrasikan hasil dari berbagai penyakit pasca-infeksi, maka kita mungkin bisa menemukan solusi yang lebih komprehensif dan efektif untuk pasien dengan keluhan kronis semacam ini."
Analisis Ahli
Dr. Leora Horwitz
"Menyatakan bahwa perubahan sistem imun selama kehamilan mungkin memiliki efek protektif terhadap risiko long COVID, sehingga menandai jalur riset yang menarik terkait perlindungan imunologis dalam kondisi ini."
Prediksi Kami
Penelitian lebih lanjut akan mengungkap mekanisme biologis yang mendasari long COVID dan ME/CFS, yang dapat mendorong pengembangan tes diagnostik dan terapi yang efektif untuk penderita kondisi ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan dalam studi terbaru mengenai risiko long COVID pada wanita?A
Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko 31% lebih tinggi untuk mengembangkan long COVID dibandingkan pria.Q
Apa hubungan antara infeksi SARS-CoV-2 dan ME/CFS?A
Penelitian menunjukkan bahwa 4.5% peserta yang terinfeksi SARS-CoV-2 mengembangkan ME/CFS, sementara hanya 0.6% dari peserta yang tidak terinfeksi.Q
Siapa Dr. Leora Horwitz dan apa perannya dalam penelitian ini?A
Dr. Leora Horwitz adalah profesor di NYU Grossman School of Medicine dan salah satu penulis utama studi ini.Q
Mengapa wanita berusia 40 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan long COVID?A
Wanita berusia 40 tahun ke atas dan yang berusia 55 tahun ke atas menunjukkan risiko lebih tinggi untuk mengembangkan long COVID.Q
Apa yang perlu dilakukan untuk menemukan perawatan yang efektif untuk long COVID?A
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan alat diagnostik yang dapat diandalkan dan perawatan yang efektif untuk long COVID.