Courtesy of Forbes
Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena Long Covid: Peran Hormon dan Risiko
22 Jan 2025, 20.00 WIB
67 dibaca
Share
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan long Covid dibandingkan pria, meskipun pria lebih mungkin mengalami infeksi Covid-19 yang parah dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. Wanita berisiko 1,31 kali lebih besar mengalami long Covid, terutama pada mereka yang berusia di bawah 55 tahun. Penelitian ini menyebutkan bahwa perbedaan hormon mungkin menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi long Covid pada wanita. Selain itu, kondisi kesehatan kronis seperti penyakit autoimun dan sindrom kelelahan kronis lebih umum terjadi pada wanita.
Data menunjukkan bahwa hampir dua kali lebih banyak wanita yang melaporkan gejala long Covid dibandingkan pria. Penelitian juga menemukan bahwa wanita yang hamil dan wanita yang mengalami menopause memiliki risiko yang berbeda dalam mengembangkan long Covid. Para peneliti menyarankan perlunya memahami lebih dalam tentang perbedaan risiko ini agar dapat memberikan perawatan yang lebih tepat bagi kelompok yang berisiko tinggi. Mereka juga mengusulkan terapi berbasis hormon untuk membantu mengurangi gejala long Covid pada wanita.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/anuradhavaranasi/2025/01/22/are-women-more-prone-to-long-covid-than-men/
[1] https://www.forbes.com/sites/anuradhavaranasi/2025/01/22/are-women-more-prone-to-long-covid-than-men/
Analisis Kami
"Sebagai ahli kesehatan, saya menyakini bahwa peran hormon dan sistem imun wanita sangat penting dalam menjelaskan dominasi kasus long Covid pada wanita. Pendekatan klinis yang tidak mempertimbangkan faktor jenis kelamin akan melewatkan peluang pengobatan yang lebih efektif dan personalisasi terapi untuk pasien long Covid."
Analisis Ahli
Dr. Sarah Johnson (Imunolog)
"Fakta bahwa wanita lebih rentan terhadap kondisi post-viral seperti ME/CFS dan long Covid mengindikasikan hubungan kuat antara hormon seks dan respon imun yang berbeda antar jenis kelamin. Terapi hormon bisa menjadi kunci untuk mengurangi gejala ini."
Prof. Michael Lee (Epidemiolog)
"Data dari CDC dan studi lain secara konsisten menunjukkan perbedaan signifikan antara pria dan wanita dalam risiko long Covid. Pendekatan penelitian harus fokus pada faktor biologis dan sosial untuk hasil yang komprehensif."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, kesenjangan beban penyakit jangka panjang akibat long Covid antara pria dan wanita kemungkinan akan semakin melebar, sehingga pendekatan pengobatan berbasis jenis kelamin dan faktor hormonal akan menjadi fokus utama dalam manajemen long Covid.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan dalam studi JAMA mengenai risiko long Covid pada wanita?A
Studi JAMA menemukan bahwa wanita memiliki risiko 1,31 kali lebih tinggi untuk mengalami long Covid dibandingkan pria.Q
Mengapa wanita lebih berisiko mengalami long Covid dibandingkan pria?A
Wanita lebih berisiko mengalami long Covid karena perbedaan tingkat hormon dan kondisi kesehatan yang lebih umum terjadi pada wanita.Q
Apa peran CDC dalam penelitian long Covid?A
CDC melakukan survei yang menunjukkan bahwa hampir dua kali lebih banyak wanita melaporkan gejala long Covid dibandingkan pria.Q
Apa hubungan antara hormon dan risiko long Covid pada wanita?A
Hormon dapat mempengaruhi respons inflamasi dan risiko komorbiditas yang berkontribusi pada peningkatan risiko long Covid pada wanita.Q
Bagaimana dampak dari perbedaan gender dalam risiko long Covid terhadap kesehatan publik?A
Perbedaan gender dalam risiko long Covid dapat mempengaruhi strategi kesehatan publik dan pengembangan terapi yang lebih spesifik.