Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Anak Emas dalam Keluarga: Beban Ekspektasi dan Cara Melepasnya
Courtesy of Forbes
Sains
Neurosains and Psikologi

Anak Emas dalam Keluarga: Beban Ekspektasi dan Cara Melepasnya

05 Feb 2025, 15.30 WIB
141 dibaca
Share
Anak yang disebut "golden child" sering kali menjadi kebanggaan orang tua dan dianggap sebagai anak yang sempurna dalam keluarga. Namun, meskipun terlihat seperti memiliki kehidupan yang ideal, mereka juga mengalami tekanan besar untuk memenuhi harapan tinggi yang diberikan kepada mereka. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dengan saudara-saudara mereka, yang mungkin merasa cemburu atau tidak dihargai. Dinamika ini bisa menciptakan hubungan yang rumit dan emosional, di mana golden child merasa tidak pernah cukup baik jika tidak memenuhi ekspektasi orang tua.
Baca juga: Cara Mengatasi Jebakan ‘Sunk Cost’ Saat Memutuskan Akhiri Hubungan Lama
Menjadi golden child juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, karena mereka sering kali merasa harus menyenangkan orang lain dan menjaga citra yang sempurna. Ini dapat menyebabkan kecemasan dan depresi di kemudian hari. Penting bagi orang tua untuk mengajarkan bahwa tidak ada anak yang sempurna dan bahwa kegagalan adalah bagian dari kehidupan. Dengan memahami perasaan dan pengalaman masing-masing, golden child dapat mulai membangun hubungan yang lebih sehat dengan keluarga dan belajar untuk menerima diri mereka sendiri tanpa harus bergantung pada pencapaian atau pengakuan dari orang lain.
--------------------
Analisis Kami: Menjadi anak emas sebenarnya bukan keberuntungan mutlak; ini adalah beban psikologis yang sering diremehkan masyarakat. Anak emas perlu dukungan untuk melepas ekspektasi berlebihan agar dapat berkembang menjadi pribadi yang sehat dan mandiri, bukan sekadar simbol kesempurnaan keluarga.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Susan Johnson, psikolog keluarga: Favoritisme dalam keluarga dapat merusak ikatan saudara dan menyebabkan luka emosional jangka panjang bagi anak emas maupun anak kambing hitam.
Prof. Michael Ybarra, pakar psikologi perkembangan: Perilaku orang-pleasing yang berkembang dari tekanan ekspektasi bisa menghambat individu dalam membangun identitas pribadi yang kuat dan sehat.
--------------------
Baca juga: Empat Kebiasaan Orang Tua untuk Bangun Kecerdasan Emosional Anak yang Tangguh
What's Next: Jika tidak ditangani, anak emas dewasa mungkin terus mengalami stres mental dan kesulitan dalam membangun hubungan keluarga yang harmonis, sementara perilaku orang-pleasing dan ketakutan akan kegagalan bisa menghambat perkembangan pribadi mereka.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/traversmark/2025/02/05/3-signs-you-struggle-with-golden-child-syndrome-by-a-psychologist/

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan sindrom anak emas?
A
Sindrom anak emas adalah kondisi di mana seorang anak merasa tertekan untuk memenuhi harapan tinggi yang ditetapkan oleh orang tua, sering kali menjadi favorit dalam keluarga.
Q
Bagaimana favoritisme orang tua mempengaruhi hubungan antar saudara?
A
Favoritisme orang tua dapat menciptakan ketegangan dan rasa iri di antara saudara, menyebabkan hubungan yang rumit dan emosional.
Q
Apa dampak dari menjadi anak emas terhadap kesehatan mental?
A
Menjadi anak emas dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi karena tekanan untuk selalu tampil sempurna.
Q
Mengapa penting untuk mengajarkan anak tentang kegagalan?
A
Mengajarkan anak tentang kegagalan penting untuk membantu mereka mengembangkan pola pikir yang fleksibel dan ketahanan dalam menghadapi tantangan.
Q
Bagaimana cara membangun kembali hubungan dengan saudara setelah mengalami favoritisme?
A
Membangun kembali hubungan dengan saudara memerlukan kejujuran, empati, dan waktu untuk memahami pengalaman satu sama lain.

Artikel Serupa

Menemukan Cinta Diri di Hari Valentine: Mengatasi Rasa Takut Kesendirian dan Menetapkan Batasan Sehat
Menemukan Cinta Diri di Hari Valentine: Mengatasi Rasa Takut Kesendirian dan Menetapkan Batasan Sehat
Dari Forbes
Terjebak dalam Golden Handcuffs: Melampaui Gaji Besar untuk Kebahagiaan Karier
Terjebak dalam Golden Handcuffs: Melampaui Gaji Besar untuk Kebahagiaan Karier
Dari Forbes
Mengatasi Pola Martir-Penerima untuk Hubungan Romantis yang Sehat dan Seimbang
Mengatasi Pola Martir-Penerima untuk Hubungan Romantis yang Sehat dan Seimbang
Dari Forbes
Mengapa Sulit Melepaskan Mantan? Ini Alasan Psikologisnya dan Cara Mengatasinya
Mengapa Sulit Melepaskan Mantan? Ini Alasan Psikologisnya dan Cara Mengatasinya
Dari Forbes
Bahaya Idealasi dalam Hubungan: Saat Sempurna Justru Merusak Cinta
Bahaya Idealasi dalam Hubungan: Saat Sempurna Justru Merusak Cinta
Dari Forbes
Melihat Hidup dengan Syukur: Tren "What a Privilege" Ubah Cara Pandang Sehari-hari
Melihat Hidup dengan Syukur: Tren "What a Privilege" Ubah Cara Pandang Sehari-hari
Dari Forbes
Menemukan Cinta Diri di Hari Valentine: Mengatasi Rasa Takut Kesendirian dan Menetapkan Batasan SehatForbes
Sains
6 bulan lalu
129 dibaca

Menemukan Cinta Diri di Hari Valentine: Mengatasi Rasa Takut Kesendirian dan Menetapkan Batasan Sehat

Terjebak dalam Golden Handcuffs: Melampaui Gaji Besar untuk Kebahagiaan KarierForbes
Finansial
6 bulan lalu
53 dibaca

Terjebak dalam Golden Handcuffs: Melampaui Gaji Besar untuk Kebahagiaan Karier

Mengatasi Pola Martir-Penerima untuk Hubungan Romantis yang Sehat dan SeimbangForbes
Sains
6 bulan lalu
95 dibaca

Mengatasi Pola Martir-Penerima untuk Hubungan Romantis yang Sehat dan Seimbang

Mengapa Sulit Melepaskan Mantan? Ini Alasan Psikologisnya dan Cara MengatasinyaForbes
Sains
6 bulan lalu
112 dibaca

Mengapa Sulit Melepaskan Mantan? Ini Alasan Psikologisnya dan Cara Mengatasinya

Bahaya Idealasi dalam Hubungan: Saat Sempurna Justru Merusak CintaForbes
Sains
6 bulan lalu
72 dibaca

Bahaya Idealasi dalam Hubungan: Saat Sempurna Justru Merusak Cinta

Melihat Hidup dengan Syukur: Tren "What a Privilege" Ubah Cara Pandang Sehari-hariForbes
Sains
6 bulan lalu
96 dibaca

Melihat Hidup dengan Syukur: Tren "What a Privilege" Ubah Cara Pandang Sehari-hari