Courtesy of Forbes
Mengatasi Pola Martir-Penerima untuk Hubungan Romantis yang Sehat dan Seimbang
10 Feb 2025, 11.22 WIB
93 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pentingnya mengenali pola ketergantungan dalam hubungan.
- Komunikasi yang baik dan batasan yang sehat dapat memperbaiki dinamika hubungan.
- Pengorbanan harus diakui dan dihargai untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan.
Dalam banyak hubungan romantis, sering kali satu pasangan berperan sebagai "martir" yang selalu memberi dan mengutamakan kebutuhan pasangannya, sementara pasangan lainnya, yang disebut "penerima," lebih banyak menerima tanpa menyadari pengorbanan yang dilakukan. Dinamika ini, yang dikenal sebagai hubungan "martir-penerima," bisa terlihat penuh kasih di awal, tetapi seiring waktu dapat menyebabkan kelelahan emosional, ketergantungan, dan rasa tidak puas. Martir sering kali merasa tidak dihargai dan lelah karena pengorbanan mereka tidak diakui, sementara penerima mungkin tidak menyadari betapa beratnya beban yang ditanggung oleh martir.
Untuk mengatasi masalah ini, kedua pasangan perlu menyadari ketidakseimbangan dalam hubungan mereka. Penerima harus belajar untuk bertanggung jawab dan menghargai usaha martir, sementara martir perlu menetapkan batasan yang sehat dan mengkomunikasikan kebutuhan mereka tanpa merasa bersalah. Komunikasi yang lebih baik dan saling mendengarkan juga penting untuk menciptakan hubungan yang lebih seimbang, di mana kedua pasangan merasa dihargai dan saling mendukung. Dengan usaha dari kedua belah pihak, mereka dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan saling menguntungkan.
--------------------
Analisis Kami: Penting untuk menyadari bahwa pola martir-penerima bukan hanya masalah perilaku sehari-hari, tapi juga terkait dengan akar psikologis yang dalam sejak masa kecil. Tanpa kesadaran dan perubahan aktif dari kedua belah pihak, hubungan akan terus berulang dalam siklus yang melelahkan dan merusak kesejahteraan emosional.
--------------------
Analisis Ahli:
John Gottman: Pola demand-withdraw dalam hubungan mencerminkan dinamika konflik yang tidak sehat yang membutuhkan komunikasi terbuka dan empati untuk dapat diperbaiki.
Brené Brown: Kerentanan dalam menunjukkan kebutuhan dan menetapkan batas adalah langkah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan mencegah kebakaran emosional.
--------------------
What's Next: Jika pola martir-penerima tidak diubah, hubungan tersebut akan semakin memburuk dengan munculnya rasa lelah emosional, konflik yang tidak terselesaikan, dan kemungkinan putusnya hubungan yang tidak sehat tersebut.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/traversmark/2025/02/10/a-psychologist-reveals-2-dangers-of-martyr-beneficiary-relationships/
[1] https://www.forbes.com/sites/traversmark/2025/02/10/a-psychologist-reveals-2-dangers-of-martyr-beneficiary-relationships/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan hubungan martir-penerima?A
Hubungan martir-penerima adalah dinamika di mana satu pasangan terus-menerus memberi, sementara pasangan lainnya menerima tanpa menyadari pengorbanan yang dilakukan.Q
Bagaimana pola ini dapat menyebabkan kelelahan emosional?A
Pola ini dapat menyebabkan kelelahan emosional karena satu pasangan merasa tidak dihargai dan tertekan oleh tanggung jawab yang tidak seimbang.Q
Apa yang dapat dilakukan oleh martir untuk memperbaiki hubungan?A
Martir dapat memperbaiki hubungan dengan menetapkan batasan yang sehat dan mengkomunikasikan kebutuhan mereka dengan jelas.Q
Mengapa komunikasi yang baik penting dalam hubungan?A
Komunikasi yang baik penting untuk menciptakan ruang di mana kedua pasangan merasa aman untuk mengekspresikan pikiran dan emosi tanpa takut dihakimi.Q
Apa langkah pertama untuk mengatasi ketergantungan dalam hubungan?A
Langkah pertama untuk mengatasi ketergantungan adalah meningkatkan kesadaran diri dan mengenali upaya yang tidak seimbang dalam hubungan.