Courtesy of YahooFinance

AS Mulai Kurangi Penerbitan Surat Berharga Akibat Batas Utang yang Menekan

11 Feb 2025, 23.52 WIB

76 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Departemen Keuangan AS mulai mengurangi penawaran sekuritas utang jangka pendek.
Pengurangan ini terkait dengan batasan yang ditetapkan oleh plafon utang.
Ada harapan bahwa pengurangan penawaran akan berlanjut tergantung pada penyelesaian plafon utang.

Departemen Keuangan AS mengurangi ukuran beberapa lelang surat utang sebagai langkah awal untuk mengurangi jumlah utang yang dijual, seiring dengan batas utang yang ditetapkan oleh pemerintah. Mereka mengumumkan bahwa akan menjual surat utang jangka pendek, seperti surat utang empat minggu dan delapan minggu, dengan pengurangan masing-masing sebesar Rp 82.22 triliun ($5 miliar) . Ini adalah pengurangan pertama untuk surat utang tersebut sejak akhir Desember dan juga merupakan pengurangan pertama untuk surat utang 17 minggu.

Pengurangan ini dilakukan karena mendekati batas waktu pajak dan untuk menghindari masalah dengan batas utang yang ditetapkan oleh Kongres. Meskipun pemerintah biasanya mengurangi aktivitas pinjaman pada bulan Maret dan April, pengurangan ini mungkin akan terus berlanjut tergantung pada seberapa cepat masalah batas utang dapat diselesaikan. Saat ini, Departemen Keuangan masih memiliki Rp 2.19 quadriliun ($133 miliar) dalam langkah-langkah luar biasa untuk membantu membayar tagihan pemerintah, meskipun batas utang yang ditetapkan adalah Rp 593.66 quadriliun ($36,1 triliun) .

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/treasury-cuts-sizes-bill-auctions-165228108.html

Analisis Kami

"Langkah pengurangan penerbitan obligasi ini mencerminkan tekanan yang nyata pada manajemen fiskal pemerintah AS, yang harus berhati-hati agar tidak memperburuk kondisi pasar keuangan. Jika ketegangan politik terus berlanjut tanpa solusi cepat, risiko gangguan pasar jangka pendek akan semakin meningkat, mempengaruhi stabilitas keuangan secara luas."

Analisis Ahli

Gennadiy Goldberg

"Pengurangan penerbitan surat berharga mencerminkan keketatan batas utang dan kemungkinan meningkatnya nilai surat berharga jangka pendek serta peningkatan penggunaan fasilitas reverse repo Fed."

Prediksi Kami

Pengurangan penerbitan surat berharga kemungkinan akan berlanjut hingga batas utang diselesaikan, sehingga pasar akan menghadapi kelangkaan surat berharga jangka pendek dan potensi kenaikan suku bunga jangka pendek serta ketergantungan yang lebih besar pada alat kebijakan moneter seperti reverse repo.