ChatGPT Lebih Baik Dari Terapis Manusia? Studi Ungkap Kehebatan AI dalam Konseling Pasangan
Courtesy of Forbes

ChatGPT Lebih Baik Dari Terapis Manusia? Studi Ungkap Kehebatan AI dalam Konseling Pasangan

17 Feb 2025, 15.59 WIB
307 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • ChatGPT dapat memberikan dukungan emosional yang efektif dalam konteks terapi pasangan.
  • Penelitian menunjukkan bahwa AI dapat mengungguli terapis manusia dalam hal kualitas konseling.
  • Meskipun ada manfaat, penggunaan AI dalam terapi harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko di lingkungan yang tidak terawasi.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa ChatGPT, sebuah kecerdasan buatan (AI), dapat memberikan dukungan yang lebih baik dalam terapi pasangan dibandingkan dengan terapis manusia. Dalam eksperimen yang melibatkan 830 peserta, mereka diminta untuk menilai kualitas konseling yang mereka terima dari ChatGPT dan terapis manusia berdasarkan beberapa kriteria, seperti empati dan sensitivitas budaya. Hasilnya menunjukkan bahwa respon dari ChatGPT mendapatkan penilaian yang lebih tinggi secara keseluruhan, meskipun peserta hanya dapat menebak dengan benar siapa yang memberikan respon sekitar 56% dari waktu. Peneliti berpendapat bahwa cara ChatGPT menyampaikan informasi yang lebih kaya dan kontekstual mungkin menjadi alasan mengapa AI ini lebih dihargai.
Namun, meskipun hasilnya menjanjikan, para peneliti memperingatkan bahwa menggunakan AI untuk terapi di dunia nyata bisa berbahaya. Mereka mencatat bahwa ada risiko terkait dengan bagaimana AI menangani topik sensitif, terutama setelah kejadian tragis yang melibatkan seorang remaja. Meskipun banyak orang mulai mencari dukungan emosional dari AI seperti ChatGPT, peneliti menekankan pentingnya memiliki terapis manusia yang terlatih untuk menangani masalah kesehatan mental. Dengan meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan keterbatasan akses ke terapi, penggunaan AI dalam konteks ini mungkin akan terus berkembang, meskipun ada kekhawatiran tentang keamanannya.
--------------------
Analisis Kami: AI seperti ChatGPT memiliki kemampuan luar biasa untuk memberikan respons yang empatik dan kontekstual dibandingkan terapis manusia, suatu hal yang menunjukkan potensi revolusioner dalam layanan kesehatan mental digital. Namun, ketergantungan berlebihan pada AI tanpa kontrol profesional bisa berbahaya, mengingat kasus-kasus sensitif membutuhkan penanganan manusia yang berpengalaman dan etis.
--------------------
Analisis Ahli:
Alan Turing: Mesin yang mampu meniru perilaku manusia secara tepat dapat sangat membantu dalam menjembatani kesenjangan akses layanan psikologis, tetapi etika dan regulasi harus dikembangkan seiring kemajuan teknologi.
Shannon Vallor: Keberhasilan AI dalam terapi menunjukkan perlunya pendekatan yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan nilai-nilai kemanusiaan agar teknologi tidak kehilangan sentuhan kemanusiaannya.
--------------------
What's Next: Di masa depan, penggunaan AI dalam bidang terapi dan konseling akan semakin meluas dan mungkin menjadi alternatif utama, meskipun tetap memerlukan regulasi dan pengawasan ketat untuk menghindari risiko keselamatan mental pasien.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/dimitarmixmihov/2025/02/17/a-new-study-says-chatgpt-is-a-better-therapist-than-humans---scientists-explain-why/

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan penelitian yang dilakukan terkait ChatGPT dalam terapi pasangan?
A
Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi potensi ChatGPT dalam terapi pasangan dan membandingkannya dengan terapis manusia.
Q
Bagaimana peserta menilai kualitas konseling yang diberikan oleh ChatGPT dibandingkan terapis manusia?
A
Peserta memberikan penilaian yang lebih baik terhadap konseling yang diberikan oleh ChatGPT dibandingkan terapis manusia, dengan ChatGPT dianggap lebih menghubungkan dan sensitif secara budaya.
Q
Apa yang ditemukan peneliti mengenai pola bicara antara ChatGPT dan terapis manusia?
A
Peneliti menemukan bahwa ChatGPT cenderung lebih verbose, sementara terapis manusia lebih ringkas, yang mungkin menjadi alasan mengapa ChatGPT mendapatkan penilaian lebih tinggi.
Q
Mengapa penggunaan AI dalam terapi dapat menimbulkan risiko di lingkungan yang tidak terawasi?
A
Penggunaan AI dalam terapi dapat menimbulkan risiko karena ketidakpastian dalam respons yang diberikan, terutama dalam situasi sensitif seperti pertanyaan tentang bunuh diri.
Q
Siapa Taylor Mazza dan bagaimana pengalamannya menggunakan ChatGPT sebagai terapis?
A
Taylor Mazza adalah seorang pembuat konten yang merasa terbantu oleh ChatGPT dalam mendapatkan perspektif objektif dalam hidupnya.

Artikel Serupa

Bagaimana ChatGPT Mengubah Cara Pasien Mendapatkan Diagnosa MedisWired
Sains
1 bulan lalu
53 dibaca

Bagaimana ChatGPT Mengubah Cara Pasien Mendapatkan Diagnosa Medis

Penggunaan Chatbot AI untuk Dukungan Emosional Ternyata Tidak Sering TerjadiTechCrunch
Teknologi
1 bulan lalu
34 dibaca

Penggunaan Chatbot AI untuk Dukungan Emosional Ternyata Tidak Sering Terjadi

Fakta Penggunaan Chatbot AI Claude: Jarang Untuk Teman dan EmosiTechCrunch
Teknologi
1 bulan lalu
30 dibaca

Fakta Penggunaan Chatbot AI Claude: Jarang Untuk Teman dan Emosi

Bahaya Chatbot AI yang Terlalu Menyenangkan Pengguna: Apakah Kita Bisa Percaya Mereka?TechCrunch
Teknologi
2 bulan lalu
149 dibaca

Bahaya Chatbot AI yang Terlalu Menyenangkan Pengguna: Apakah Kita Bisa Percaya Mereka?

Sam Altman Ingin ChatGPT Ingat Segala Hal dalam Hidupmu, Ini Risiko dan ManfaatnyaInterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
131 dibaca

Sam Altman Ingin ChatGPT Ingat Segala Hal dalam Hidupmu, Ini Risiko dan Manfaatnya

Visi Masa Depan ChatGPT: AI yang Mengingat Segalanya tapi Ada Risiko DataTechCrunch
Teknologi
3 bulan lalu
110 dibaca

Visi Masa Depan ChatGPT: AI yang Mengingat Segalanya tapi Ada Risiko Data

Bahaya Mengandalkan Chatbot AI untuk Diagnosis Medis MandiriTechCrunch
Teknologi
3 bulan lalu
97 dibaca

Bahaya Mengandalkan Chatbot AI untuk Diagnosis Medis Mandiri