Courtesy of Reuters
Filipina Gagalkan Serangan Siber Asing Menjelang Pemilu 2024
18 Feb 2025, 16.38 WIB
201 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Filipina menghadapi ancaman siber yang signifikan dari aktor asing.
- Pertahanan siber negara telah berhasil mencegah pelanggaran data sejauh ini.
- Disinformasi dan berita palsu menjadi perhatian utama menjelang pemilihan umum di Filipina.
Filipina telah mendeteksi upaya asing untuk mengakses data intelijen, tetapi Menteri Komunikasi dan Informasi Ivan Uy mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada pelanggaran yang tercatat. Upaya pencurian data ini berasal dari berbagai aktor, terutama dari luar negeri, dan meskipun ada ancaman yang terus-menerus, sistem pertahanan siber negara tersebut telah berhasil menahan serangan tersebut. Uy juga menyebutkan bahwa ada ancaman yang sudah "tertidur" di dalam sistem sebelum terungkap oleh upaya keamanan siber pemerintah.
Selain serangan siber, Uy juga mengingatkan tentang meningkatnya penyebaran berita palsu dan deepfake yang dapat memanipulasi opini publik menjelang pemilihan umum di Filipina. Ia menekankan bahwa informasi yang salah dapat menjadi risiko besar bagi demokrasi, karena pemilihan bergantung pada pendapat masyarakat. Pemerintah sedang bekerja untuk memperkuat pertahanan siber dan melawan penyebaran informasi yang menyesatkan.
--------------------
Analisis Kami: Filipina menunjukkan kesadaran tinggi akan risiko siber dan berusaha keras memperkuat sistem keamanan digital, namun karakteristik serangan yang canggih dan tersembunyi memerlukan pendekatan yang lebih proaktif dan kolaboratif antarnegara. Jika pemerintah tidak meningkatkan kapasitas dan koordinasi, ancaman infiltrasi dan disinformasi bisa semakin merusak stabilitas nasional.
--------------------
Analisis Ahli:
Bruce Schneier: Negara-negara harus menyadari bahwa perang siber adalah kenyataan baru yang memerlukan investasi besar dalam teknologi dan sumber daya manusia untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.
Mikko Hyppönen: Perlindungan terhadap sistem pemerintahan wajib menjadi prioritas, karena serangan siber yang berhasil bisa merusak kepercayaan publik dan keamanan nasional secara luas.
--------------------
What's Next: Ancaman serangan siber dan manipulasi informasi kemungkinan akan meningkat menjelang pemilu, sehingga pemerintah harus terus memperkuat sistem keamanan dan literasi digital masyarakat agar demokrasi tetap terlindungi.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/technology/cybersecurity/philippines-reports-foreign-cyber-intrusions-targeting-intelligence-data-no-2025-02-18/
[1] https://www.reuters.com/technology/cybersecurity/philippines-reports-foreign-cyber-intrusions-targeting-intelligence-data-no-2025-02-18/