Courtesy of YahooFinance
Banjir Melanda Perkebunan Sawit Malaysia, Produksi 2025 Diprediksi Tertekan
24 Feb 2025, 08.00 WIB
92 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Banjir di Malaysia berdampak signifikan pada produksi minyak sawit.
- Harga minyak sawit diperkirakan akan tetap tinggi karena penurunan pasokan.
- Permintaan untuk minyak sawit meningkat menjelang musim festival, tetapi dapat menurun setelahnya.
Tanaman kelapa sawit di Malaysia mengalami masalah akibat hujan deras yang menyebabkan banjir. Menurut pejabat industri, produksi kelapa sawit tidak akan pulih dalam waktu dekat, dan ini akan berdampak pada pasokan global. Banjir telah merusak ladang dan mengganggu proses panen, sehingga produksi diperkirakan akan menurun. Harga minyak sawit juga meningkat hampir 9% bulan ini karena kekhawatiran akan ketersediaan pasokan menjelang perayaan besar umat Muslim.
Meskipun produksi diperkirakan akan meningkat sedikit tahun ini, cuaca buruk yang berkepanjangan dapat mengancam proyeksi tersebut. Beberapa daerah di Malaysia, seperti Sarawak dan Sabah, diperkirakan akan terus mengalami hujan di atas rata-rata. Permintaan minyak sawit biasanya meningkat menjelang bulan Ramadan dan Eid al-Fitr, tetapi setelah Maret, permintaan diperkirakan akan menurun dan produksi diharapkan pulih secara bertahap di paruh kedua tahun ini.
--------------------
Analisis Kami: Gangguan produksi ini menyoroti risiko besar iklim terhadap salah satu komoditas tropis utama dunia dan ketergantungan global pada pasokan dari wilayah yang rawan cuaca ekstrem. Kebijakan dan investasi dalam metode mitigasi tahan banjir serta diversifikasi sumber minyak nabati harus menjadi prioritas untuk mencegah krisis pasokan serupa di masa depan.
--------------------
Analisis Ahli:
Ahmad Parveez Ghulam Kadir: Banjir menyebabkan produksi menurun terutama di kuartal pertama 2025, tetapi kami optimis produksi akan pulih pada paruh kedua tahun ini selama kondisi cuaca membaik.
--------------------
What's Next: Produksi minyak kelapa sawit Malaysia kemungkinan akan tetap terganggu setidaknya hingga kuartal pertama 2025, sehingga harga akan tetap tinggi dan stok global terus menipis sebelum pulih perlahan pada paruh kedua tahun ini.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/malaysia-flooded-palm-problems-persist-010054188.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/malaysia-flooded-palm-problems-persist-010054188.html