Courtesy of YahooFinance

AT&T Hentikan Dukungan Program Inklusi Keberagaman di Tengah Tekanan Politik

08 Mar 2025, 06.54 WIB

126 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

AT&T mengubah kebijakan terkait inisiatif keberagaman dan inklusi.
Perusahaan menghentikan pendanaan untuk organisasi yang mendukung pemuda LGBTQ+.
Perubahan ini mencerminkan tekanan dari aktivis dan kebijakan pemerintah yang lebih luas.

AT&T Inc. telah menghentikan dorongannya bagi karyawan untuk mengenakan pin yang menunjukkan pronoun yang mereka pilih dan membatalkan beberapa acara yang mendukung LGBTQ+. Perubahan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mengurangi inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI). Mereka juga tidak akan lagi mendanai proyek-proyek seperti Trevor Project, yang membantu mencegah bunuh diri di kalangan pemuda LGBTQ+, dan akan mengubah fokus pelatihan dari DEI menjadi pengembangan kepemimpinan.

Perusahaan ini juga akan membuka beasiswa untuk semua karyawan, bukan hanya untuk kelompok minoritas, dan tidak akan lagi menawarkan pin pronoun di toko karyawan. AT&T mengikuti langkah banyak perusahaan lain yang juga mengurangi program DEI mereka karena tekanan dari berbagai pihak, termasuk ancaman boikot dan tuntutan hukum.

--------------------

Analisis Kami: Keputusan AT&T mencerminkan pergeseran signifikan di kalangan korporasi besar yang mulai menyerahkan inisiatif keberagaman kepada tekanan politik daripada nilai-nilai inklusivitas. Hal ini menunjukkan bahwa agenda sosial progresif menghadapi hambatan serius di Amerika Serikat, yang bisa menghambat kemajuan kesetaraan dalam lingkungan kerja.

--------------------

Analisis Ahli:

Dr. Maya Widjaja, Pakar Manajemen SDM: Pengurangan program DEI seperti yang dilakukan AT&T berpotensi menurunkan semangat dan produktivitas karyawan yang berasal dari kelompok minoritas, sehingga berdampak negatif pada budaya perusahaan dalam jangka panjang.

--------------------

What's Next: Perusahaan-perusahaan besar lain kemungkinan akan terus mengurangi atau menghapus program DEI mereka, terutama yang terkait dengan keberagaman LGBTQ+, sebagai respons terhadap tekanan politik dan risiko hukum di Amerika Serikat selama beberapa tahun ke depan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/t-drops-pronoun-pins-cancels-235459685.html