Courtesy of YahooFinance

Bagaimana Pinjaman Darurat Federal Reserve Menyelamatkan Bank di Masa Krisis 2023

13 Mar 2025, 03.35 WIB

92 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Bank Term Funding Program diciptakan untuk mendukung likuiditas bank selama krisis keuangan.
Beberapa bank besar memanfaatkan program ini untuk mengambil pinjaman besar dan melakukan arbitrase.
Perubahan suku bunga oleh Federal Reserve mempengaruhi keputusan bank untuk melunasi pinjaman lebih awal.

Lebih dari 1.600 bank dan anak perusahaannya menggunakan program pinjaman darurat yang dibuat oleh Federal Reserve untuk mendukung industri perbankan selama krisis perbankan regional dua tahun lalu. Program ini, yang disebut Bank Term Funding Program (BTFP), diluncurkan pada Maret 2023 setelah kebangkrutan Silicon Valley Bank. Beberapa bank, seperti Beal Bank USA dan First Republic Bank, meminjam lebih dari Rp 131.56 triliun ($8 miliar) dari program ini. Total pinjaman yang diberikan melalui BTFP mencapai Rp 2.76 quadriliun ($168 miliar) pada puncaknya, membantu bank dan kredit union mendapatkan dana untuk satu tahun.

Meskipun program ini membantu mengatasi masalah likuiditas, ada kontroversi karena beberapa bank menggunakan pinjaman ini untuk keuntungan finansial. Mereka dapat meminjam dengan suku bunga rendah dan kemudian menyimpan uang tersebut di Federal Reserve untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi. Namun, setelah Federal Reserve mengubah aturan suku bunga, banyak bank mulai melunasi pinjaman mereka lebih awal. Program ini berakhir pada 11 Maret, dan banyak bank telah membayar kembali pinjaman mereka seiring dengan penurunan suku bunga.

--------------------

Analisis Kami: Program BTFP menunjukkan kegesitan Federal Reserve dalam mengatasi masalah likuiditas dengan cepat, namun juga mengandung potensi penyalahgunaan oleh beberapa bank yang memanfaatkan perbedaan suku bunga untuk keuntungan tanpa risiko. Ini menjadi peringatan bahwa solusi cepat di sektor keuangan harus diiringi dengan pengawasan ketat agar tidak menciptakan distorsi pasar lebih lanjut.

--------------------

Analisis Ahli:

Janet Yellen: Langkah Federal Reserve sangat penting untuk menghindari keruntuhan sistemik dan mencerminkan respons yang tepat dalam situasi darurat perbankan.

Ben Bernanke: Program seperti BTFP perlu dirancang dengan ketentuan yang jelas agar tidak memicu arbitrase yang bisa merugikan stabilitas jangka panjang.

--------------------

What's Next: Program BTFP kemungkinan tidak akan diperlukan lagi setelah pelunasan akhir Maret 2025, dan bank-bank akan terus menyesuaikan strategi likuiditasnya menyusul kebijakan suku bunga yang lebih stabil dan resesi ekonomi yang mungkin terjadi.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/over-1-600-financial-firms-203551739.html