Courtesy of YahooFinance
Kenaikan Yield Obligasi Tanda Sentimen Optimis Menggantikan Ketakutan Deflasi di China
14 Mar 2025, 05.30 WIB
96 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pasar obligasi China mengalami perubahan signifikan dengan kenaikan yield yang mencerminkan harapan baru.
- Bank Rakyat China mengadopsi pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan kebijakan moneter Jepang, dengan fokus pada stabilitas mata uang.
- Sentimen pasar kini lebih positif terhadap saham teknologi, menunjukkan pergeseran dari aset aman ke investasi yang lebih berisiko.
Pasar obligasi China mengalami perubahan besar setelah sebelumnya khawatir akan kondisi ekonomi yang mirip dengan Jepang, di mana terjadi deflasi dan suku bunga rendah. Saat ini, imbal hasil obligasi 10 tahun China telah meningkat di atas 1,9%, menunjukkan bahwa investor mulai lebih optimis. Hal ini terjadi karena Bank Sentral China (PBOC) tidak menurunkan suku bunga dan lebih fokus pada menjaga nilai mata uang, yang membuat biaya pinjaman meningkat. Selain itu, investor kini lebih tertarik pada saham perusahaan teknologi daripada obligasi yang lebih aman.
Meskipun ada peningkatan dalam imbal hasil obligasi, kekhawatiran tentang deflasi di China masih ada, terutama setelah data terbaru menunjukkan penurunan harga konsumen. Meskipun pemerintah China mendorong kebijakan yang lebih longgar, PBOC tetap mempertahankan suku bunga dan tidak membeli obligasi baru. Para analis percaya bahwa jika PBOC terus menahan diri dari pemotongan suku bunga, imbal hasil obligasi bisa terus meningkat.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan PBOC yang lebih agresif mempertahankan likuiditas ketat dan menahan pemotongan suku bunga menunjukkan perubahan paradigma penting di pasar China, meninggalkan era Japanifikasi. Ini memberi sinyal bahwa China mulai mengutamakan stabilitas mata uang dan reformasi struktural daripada pelonggaran moneter besar-besaran, yang dapat memperkuat fundamental jangka panjang meskipun risiko tetap ada.
--------------------
Analisis Ahli:
Larry Hu: Pasar semakin optimis melihat potensi pertumbuhan sektor teknologi dan pergeseran investasi menjauhi aset aman seperti obligasi.
Adam Wolfe: Tidak ada alasan yield 10-tahun tidak bisa menembus 2%, menandakan pelepasan posisi Jepang dan pembalikan sentimen pasar.
--------------------
What's Next: Jika PBOC terus menahan suku bunga tanpa pemotongan, yield obligasi China dapat terus naik melebihi 2%, menandai era baru di pasar keuangan China dengan optimisme yang lebih besar namun juga volatilitas yang meningkat.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/china-bond-market-changing-tune-223000625.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/china-bond-market-changing-tune-223000625.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kenaikan yield obligasi di pasar China?A
Kenaikan yield obligasi di pasar China disebabkan oleh fokus Bank Rakyat China dalam mempertahankan nilai mata uang dan pengetatan likuiditas.Q
Bagaimana Bank Rakyat China berperan dalam pasar obligasi?A
Bank Rakyat China berperan dalam pasar obligasi dengan menahan pemotongan suku bunga dan mengatur likuiditas, yang mempengaruhi biaya pinjaman.Q
Apa yang dimaksud dengan 'Japanification' dalam konteks ekonomi?A
'Japanification' merujuk pada periode deflasi dan kebijakan moneter longgar yang dialami Jepang, yang kini dihindari oleh China.Q
Mengapa investor kini lebih tertarik pada saham teknologi daripada obligasi?A
Investor kini lebih tertarik pada saham teknologi karena adanya harapan baru dan pertumbuhan di sektor tersebut, dibandingkan dengan aset aman seperti obligasi.Q
Apa dampak dari kebijakan moneter yang ketat terhadap pertumbuhan ekonomi China?A
Kebijakan moneter yang ketat dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi China dengan menekan likuiditas dan meningkatkan biaya pinjaman.