Courtesy of CNBCIndonesia
IHSG Terkoreksi Tajam Akibat Saham Teknologi Jatuh dan Defisit APBN 2025
14 Mar 2025, 16.39 WIB
272 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penurunan signifikan akibat anjloknya saham DCI Indonesia.
- Defisit APBN yang tercatat pada Februari 2025 menjadi perhatian karena merupakan yang pertama dalam empat tahun terakhir.
- Hampir seluruh sektor mengalami penurunan, kecuali sektor konsumer primer yang masih positif.
Pada akhir perdagangan Jumat (14/3/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan, ditutup turun 1,98% ke level 6.515,63. Nilai transaksi mencapai Rp 9,11 triliun dengan 205 saham menguat, 384 melemah, dan 218 stagnan. Sektor teknologi mengalami penurunan paling dalam, sementara hanya sektor konsumer primer yang mengalami kenaikan. Salah satu penyebab penurunan ini adalah saham DCI Indonesia (DCII) yang anjlok 20% setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang sangat pesat.
Selain itu, penurunan IHSG juga dipicu oleh pengumuman pemerintah mengenai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencapai Rp31,2 triliun hingga akhir Februari 2025. Ini adalah defisit pertama dalam empat tahun terakhir, menunjukkan ketergantungan Indonesia terhadap harga komoditas. Pendapatan negara dari pajak dan bea cukai tidak cukup untuk menutupi belanja negara yang tinggi, sehingga menyebabkan defisit anggaran.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250314163315-17-618759/akhir-pekan-suram-ihsg-ambruk-nyaris-2-gara-gara-emiten-ini
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250314163315-17-618759/akhir-pekan-suram-ihsg-ambruk-nyaris-2-gara-gara-emiten-ini
Analisis Ahli
Prof. Bambang Soesatyo
"Defisit APBN pada awal tahun ini menunjukkan perlunya penyesuaian kebijakan fiskal agar pertumbuhan ekonomi tetap stabil tanpa menimbulkan tekanan berlebih pada pasar modal."
Dr. Siti Nurhidayah
"Koreksi saham sektor teknologi dan perbankan mencerminkan sentimen negatif seiring dengan pengumuman defisit, yang menuntut reformasi struktural agar pasar saham bisa lebih resilient."
Analisis Kami
"Penurunan tajam IHSG menandakan ketidakpastian pasar akibat perubahan kondisi ekonomi makro yang dipengaruhi oleh defisit anggaran pemerintah. Investor harus lebih selektif dan mengantisipasi volatilitas pasar akibat faktor eksternal dan fundamental yang berubah, terutama ketergantungan pada harga komoditas yang mulai melemah."
Prediksi Kami
Penurunan IHSG kemungkinan akan berlanjut dalam waktu dekat jika defisit APBN dan penurunan sektor teknologi serta perbankan tetap membebani pasar, sehingga investor harus berhati-hati dalam melakukan investasi.