Courtesy of YahooFinance

Saham Asia Menguat Setelah Reli Saham AS, Namun Ketidakpastian Perang Dagang Terus Mengancam

17 Mar 2025, 11.23 WIB

93 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Saham di Asia mengalami kenaikan setelah data ekonomi China yang positif.
Kebijakan perdagangan Trump terus menciptakan ketidakpastian di pasar AS.
Kepercayaan konsumen di AS menurun, yang dapat mempengaruhi pengeluaran dan pertumbuhan ekonomi.

Saham di Asia naik pada hari Senin setelah pasar saham AS mengalami kenaikan terbesar sejak pemilihan November lalu, dan China melaporkan data pabrik yang lebih baik dari yang diperkirakan. Di China, produksi industri naik hampir 6% dan penjualan ritel meningkat 4% dalam dua bulan pertama tahun ini. Namun, pasar properti masih lemah dengan harga rumah yang turun dan investasi di sektor real estat menurun hampir 10%. Di Tokyo, indeks Nikkei 225 naik 1,3%, sementara Kospi di Seoul melonjak 1,7%.

Di AS, pasar saham mengalami lonjakan setelah beberapa minggu penurunan. Indeks S&P 500 naik 2,1%, dan saham-saham teknologi besar seperti Nvidia dan Apple juga mengalami kenaikan. Meskipun ada peningkatan, ada kekhawatiran tentang dampak perang dagang yang sedang berlangsung dan pengumuman tarif oleh Presiden Trump, yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen dan pengeluaran mereka. Selain itu, harga minyak mentah juga mengalami kenaikan di pasar.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/asian-shares-advance-wall-st-042341436.html

Analisis Ahli

Paul Krugman

"Ketidakpastian perdagangan dan kebijakan proteksionisme dapat menimbulkan risiko nyata bagi pemulihan ekonomi global, sehingga reformasi dan kejelasan kebijakan sangat dibutuhkan."

Janet Yellen

"Stimulus fiskal dan langkah-langkah untuk meningkatkan kepercayaan konsumen adalah kunci di tengah risiko pelemahan ekonomi akibat ketegangan perdagangan."

Analisis Kami

"Reaksi pasar terhadap kombinasi data pabrik China yang kuat dan ketidakpastian di AS menunjukkan bahwa pelaku pasar masih sangat terpengaruh oleh kebijakan dan berita geopolitik, bukan hanya data ekonomi fundamental. Tanpa adanya reformasi mendalam di China dan kejelasan kebijakan dagang AS, sentimen pasar akan terus berfluktuasi dan mempersulit stabilitas pertumbuhan ekonomi global."

Prediksi Kami

Pasar saham global kemungkinan akan tetap volatil karena ketidakpastian perang dagang dan dampak kebijakan ekonomi Amerika Serikat, sementara pemulihan ekonomi China akan menstimulasi sentimen pasar jangka menengah.