Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Ketidakpatuhan Pajak Menyebabkan Rp 944 Triliun Hilang Setiap Tahun di Indonesia
Courtesy of CNBCIndonesia
Finansial
Kebijakan Fiskal

Ketidakpatuhan Pajak Menyebabkan Rp 944 Triliun Hilang Setiap Tahun di Indonesia

27 Mar 2025, 16.25 WIB
72 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Ketidakpatuhan pajak di Indonesia menyebabkan hilangnya potensi penerimaan yang besar.
  • Kesenjangan kepatuhan pajak berkontribusi signifikan terhadap total penerimaan pajak yang hilang.
  • Laporan Bank Dunia memberikan wawasan penting tentang kesenjangan pajak dan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia.
Ketidakpatuhan pajak di Indonesia menjadi masalah serius yang menyebabkan penerimaan pajak rendah, bahkan salah satu yang terendah di dunia. Menurut laporan Bank Dunia, potensi penerimaan pajak yang hilang mencapai Rp 944 triliun antara tahun 2016 hingga 2021. Kesenjangan pajak ini terutama disebabkan oleh pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan), yang berkontribusi besar terhadap hilangnya pendapatan negara.
Baca juga: Besarnya Ekonomi Bawah Tanah Dorong Kesenjangan Pajak Indonesia
Laporan tersebut menunjukkan bahwa ketidakpatuhan pajak, yaitu selisih antara pajak yang seharusnya dibayar dan yang benar-benar dibayar, memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan masalah kebijakan pajak yang tidak efektif. Rata-rata kesenjangan pajak PPN mencapai Rp 524 triliun per tahun, sementara untuk PPh Badan mencapai Rp 419 triliun per tahun. Hal ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kepatuhan pajak agar negara bisa mendapatkan lebih banyak pendapatan dari pajak.
--------------------
Analisis Kami: Ketidakpatuhan pajak yang tinggi menandakan perlunya reformasi mendalam dalam mekanisme pengawasan dan edukasi wajib pajak untuk meningkatkan kepatuhan. Selain itu, peninjauan ulang kebijakan perpajakan yang lebih efektif harus menjadi prioritas agar potensi penerimaan tidak terbuang sia-sia.
--------------------
Analisis Ahli:
Rong Qian: Perlu pendekatan holistik yang menggabungkan perbaikan kepatuhan dan revisi kebijakan untuk mengoptimalkan penerimaan pajak secara berkelanjutan.
Grzegorz Poniatowski: Fokus pada peningkatan kepatuhan wajib pajak sangat krusial karena kesenjangan kepatuhan memberikan dampak lebih besar pada kerugian penerimaan pajak dibandingkan kesenjangan kebijakan.
--------------------
Baca juga: Indonesia Terburuk di Asia Tenggara, Pendapatan Pajak Hanya 9,1% dari PDB
What's Next: Jika ketidakpatuhan dan kebijakan perpajakan tidak diperbaiki, potensi penerimaan pajak yang hilang akan terus berlanjut, berdampak pada pembiayaan pembangunan negara dan kesejahteraan rakyat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250327145704-4-622310/kepatuhan-bayar-pajak-rendah-ri-kehilangan-potensi-penerimaan-rp944-t

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi masalah utama dalam penerimaan pajak di Indonesia?
A
Masalah utama dalam penerimaan pajak di Indonesia adalah ketidakpatuhan pajak yang menyebabkan rasio penerimaan pajak terhadap PDB menjadi rendah.
Q
Berapa besar kesenjangan pajak yang terjadi antara PPN dan PPh Badan?
A
Kesenjangan pajak antara PPN dan PPh Badan rata-ratanya mencapai 6,4% dari PDB atau setara Rp 944 triliun untuk periode 2016-2021.
Q
Apa yang dimaksud dengan kesenjangan kepatuhan pajak?
A
Kesenjangan kepatuhan pajak adalah selisih antara pajak yang seharusnya dibayar dan pajak yang benar-benar dibayar atau dilaporkan.
Q
Siapa yang menerbitkan laporan tentang kesenjangan pajak di Indonesia?
A
Laporan tentang kesenjangan pajak di Indonesia diterbitkan oleh Bank Dunia.
Q
Apa dampak dari ketidakpatuhan pajak terhadap penerimaan negara?
A
Dampak dari ketidakpatuhan pajak adalah hilangnya potensi penerimaan pajak yang signifikan, mencapai ratusan triliun rupiah.

Artikel Serupa

Bank Dunia: Penerimaan Pajak Indonesia Jadi Salah Satu yang Terburuk Dunia
Bank Dunia: Penerimaan Pajak Indonesia Jadi Salah Satu yang Terburuk Dunia
Dari CNBCIndonesia
Defisit APBN Rp 31 Triliun Februari 2025, Masalah Teknis Pajak Jadi Penyebab
Defisit APBN Rp 31 Triliun Februari 2025, Masalah Teknis Pajak Jadi Penyebab
Dari CNBCIndonesia
Cara Mengatasi Lebih Bayar PPh Pasal 21 dan Contoh Pengisian SPT Tahunan
Cara Mengatasi Lebih Bayar PPh Pasal 21 dan Contoh Pengisian SPT Tahunan
Dari CNBCIndonesia
Penurunan Penerimaan Pajak Ancam Ekonomi dan Likuiditas Perbankan Indonesia
Penurunan Penerimaan Pajak Ancam Ekonomi dan Likuiditas Perbankan Indonesia
Dari CNBCIndonesia
Setoran PPN DN Turun 9%, Ekonom Khawatir Daya Beli Masyarakat Melemah
Setoran PPN DN Turun 9%, Ekonom Khawatir Daya Beli Masyarakat Melemah
Dari CNBCIndonesia
Dampak Penurunan Penerimaan Pajak terhadap Ekonomi dan Perbankan Indonesia
Dampak Penurunan Penerimaan Pajak terhadap Ekonomi dan Perbankan Indonesia
Dari CNBCIndonesia
Bank Dunia: Penerimaan Pajak Indonesia Jadi Salah Satu yang Terburuk DuniaCNBCIndonesia
Finansial
4 bulan lalu
130 dibaca

Bank Dunia: Penerimaan Pajak Indonesia Jadi Salah Satu yang Terburuk Dunia

Defisit APBN Rp 31 Triliun Februari 2025, Masalah Teknis Pajak Jadi PenyebabCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
117 dibaca

Defisit APBN Rp 31 Triliun Februari 2025, Masalah Teknis Pajak Jadi Penyebab

Cara Mengatasi Lebih Bayar PPh Pasal 21 dan Contoh Pengisian SPT TahunanCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
46 dibaca

Cara Mengatasi Lebih Bayar PPh Pasal 21 dan Contoh Pengisian SPT Tahunan

Penurunan Penerimaan Pajak Ancam Ekonomi dan Likuiditas Perbankan IndonesiaCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
108 dibaca

Penurunan Penerimaan Pajak Ancam Ekonomi dan Likuiditas Perbankan Indonesia

Setoran PPN DN Turun 9%, Ekonom Khawatir Daya Beli Masyarakat MelemahCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
129 dibaca

Setoran PPN DN Turun 9%, Ekonom Khawatir Daya Beli Masyarakat Melemah

Dampak Penurunan Penerimaan Pajak terhadap Ekonomi dan Perbankan IndonesiaCNBCIndonesia
Finansial
5 bulan lalu
46 dibaca

Dampak Penurunan Penerimaan Pajak terhadap Ekonomi dan Perbankan Indonesia