Courtesy of YahooFinance

Tarif Perdagangan AS-China Bisa Turunkan Inflasi dan Dorong Kenaikan Bitcoin

Menjelaskan dampak perang dagang AS-China terhadap inflasi dan pasar keuangan AS, serta potensi perubahan kebijakan moneter oleh Federal Reserve.

11 Apr 2025, 19.32 WIB

110 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Perang dagang dapat memiliki dampak jangka panjang yang disinflasi pada ekonomi AS.
Tarif dapat menyebabkan konsumen mengurangi pengeluaran, yang pada gilirannya dapat menurunkan harga barang.
Pasar mungkin bersiap untuk kebijakan moneter yang lebih longgar dari Federal Reserve di tengah ketidakpastian ekonomi.

Amerika Serikat - Perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan China telah menyebabkan kekhawatiran tentang inflasi di AS. Tarif yang dikenakan meningkatkan biaya barang impor, yang kemudian diteruskan ke konsumen. Namun, beberapa indikator pasar menunjukkan bahwa tarif dapat bersifat disinflasi dalam jangka panjang.

Tingkat inflasi breakeven lima tahun dan sepuluh tahun telah menurun sejak awal Februari. Hal ini menunjukkan bahwa pasar mungkin tidak terlalu khawatir tentang inflasi yang tinggi akibat tarif. Beberapa ahli berpendapat bahwa tarif di AS tidak pernah dikaitkan dengan kenaikan harga.

Jim Paulsen, seorang veteran Wall Street, menyatakan bahwa tarif bersifat deflasi dan stimulatif. Disinflasi yang ditunjukkan dalam grafik akan mendorong Federal Reserve untuk segera melonggarkan kebijakan moneter. Dengan demikian, pasar keuangan mungkin akan melihat kebangkitan kembali dalam waktu dekat.

--------------------

Analisis Kami: Meskipun tekanan tarif bisa mendorong inflasi awalnya, pasar dan data menunjukkan bahwa efeknya akan berbalik menjadi disinflasi karena konsumsi melemah dan penyesuaian pasar. Oleh karena itu, investor sebaiknya berhati-hati dalam merespon sentimen inflasi jangka pendek dan memperhatikan potensi pelonggaran kebijakan moneter yang dapat membuka peluang investasi baru.

--------------------

Analisis Ahli:

Jim Paulsen: Tarif tidak menyebabkan inflasi melainkan disinflasi, dan ini akan mendorong Fed untuk segera melakukan pelonggaran suku bunga.

Ravi Batra: Tarif di negara maju seperti AS tidak pernah berasosiasi dengan kenaikan harga secara umum, malah tarif tinggi diikuti oleh penurunan biaya hidup.

--------------------

What's Next: Dalam waktu dekat, Federal Reserve kemungkinan akan mengambil sikap dovish dengan menurunkan suku bunga karena tekanan inflasi diperkirakan akan mereda, yang kemudian akan mendorong kebangkitan pasar aset berisiko termasuk bitcoin.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/crypto-rebound-likely-trump-tariffs-123246369.html

Pertanyaan Terkait

Apa dampak dari perang dagang antara AS dan China terhadap inflasi di AS?

Dampak dari perang dagang antara AS dan China dapat menyebabkan kekhawatiran tentang inflasi yang lebih tinggi, tetapi ada indikasi bahwa tarif dapat bersifat disinflasi dalam jangka panjang.

Mengapa tarif dianggap dapat menyebabkan disinflasi dalam jangka panjang?

Tarif dianggap dapat menyebabkan disinflasi karena jika biaya barang meningkat tanpa peningkatan pendapatan, konsumen akan mengurangi konsumsi, yang dapat menyebabkan penumpukan inventaris dan penurunan harga.

Siapa yang mengemukakan pandangan bahwa tarif tidak menyebabkan inflasi di AS?

Ravi Batra adalah salah satu ekonom yang mengemukakan pandangan bahwa tarif di AS tidak pernah dikaitkan dengan kenaikan harga.

Apa yang diharapkan pasar dari Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga?

Pasar berharap Federal Reserve akan mengambil sikap dovish dan mungkin menurunkan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Mengapa bitcoin mengalami penurunan nilai selama periode ketidakpastian pasar?

Bitcoin mengalami penurunan nilai karena ketidakpastian pasar yang lebih luas, di mana investor menjual aset berisiko termasuk saham dan mata uang kripto.