Courtesy of YahooFinance
Kenaikan Yield Obligasi Jepang Guncang Pasar: Bitcoin dan Dollar Terancam
Memberikan wawasan tentang dampak kenaikan imbal hasil obligasi Jepang terhadap pasar keuangan global dan aset berisiko seperti bitcoin.
15 Apr 2025, 13.57 WIB
91 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kenaikan yield obligasi Jepang dapat memicu repatriasi investasi yang berdampak pada pasar global.
- Bitcoin menunjukkan ketahanan relatif di tengah ketidakpastian pasar, tetapi tetap rentan terhadap perubahan besar.
- Investor harus tetap waspada terhadap pergerakan di pasar obligasi Jepang dan dampaknya terhadap aset internasional.
Japan - Perdagangan di pasar keuangan sering kali penuh tantangan, terutama dengan pergerakan yang tidak terduga seperti kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 30 tahun yang mencapai 2,88%, tertinggi sejak 2004. Kenaikan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor karena Jepang adalah kreditor internasional terbesar dan pemegang utama surat utang AS.
Kenaikan imbal hasil obligasi ultra-panjang Jepang dapat mendorong dana Jepang untuk menjual obligasi internasional dan perdagangan carry berbasis yen, yang dapat menyebabkan volatilitas di pasar Treasury AS dan penguatan yen. Hal ini menambah aversi risiko di pasar keuangan global.
Bitcoin, yang sering dianggap sebagai aset dengan beberapa daya tarik seperti teknologi baru dan penyimpan nilai, juga bisa tertekan seperti yang terjadi pada Agustus tahun lalu. Meskipun bitcoin menunjukkan ketahanan relatif selama eskalasi perang tarif antara pemerintahan Trump dan China, volatilitas yang disebabkan oleh pergerakan obligasi Jepang dapat mempengaruhi pasar cryptocurrency.
--------------------
Analisis Kami: Kenaikan tajam yield obligasi Jepang menandai perubahan signifikan dalam landscape keuangan global yang selama ini didominasi oleh suku bunga rendah. Investor harus bersiap menghadapi gejolak pasar yang lebih tajam karena repatriasi modal berpotensi mengguncang stabilitas aset berisiko dan mata uang utama.
--------------------
Analisis Ahli:
Garry Evans: Jika modal dari Jepang direpatriasi, ini akan menjadi tekanan negatif signifikan bagi pasar internasional, terutama pasar obligasi dan aset risiko lainnya. Kenaikan yield JGB ultralong mengindikasikan kemungkinan terjadinya penyesuaian risiko yang besar.
--------------------
What's Next: Kenaikan yield obligasi Jepang jangka panjang kemungkinan akan memicu pelepasan aset internasional oleh investor Jepang, menyebabkan volatilitas di pasar obligasi global, penguatan yen, dan tekanan lebih lanjut pada aset berisiko seperti saham dan bitcoin.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/japanese-bonds-stir-unease-bitcoin-065757062.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/japanese-bonds-stir-unease-bitcoin-065757062.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kenaikan yield obligasi Jepang?A
Kenaikan yield obligasi Jepang disebabkan oleh peningkatan permintaan untuk obligasi jangka panjang dan ketidakpastian di pasar global.Q
Bagaimana dampak kenaikan yield obligasi Jepang terhadap pasar keuangan global?A
Dampak kenaikan yield obligasi Jepang dapat menyebabkan investor menjual aset internasional dan memindahkan modal kembali ke Jepang, yang dapat meningkatkan volatilitas di pasar Treasury AS.Q
Apa hubungan antara Bitcoin dan pergerakan obligasi Jepang?A
Bitcoin dapat terpengaruh oleh pergerakan obligasi Jepang, terutama jika terjadi repatriasi investasi yang dapat meningkatkan risiko di pasar keuangan.Q
Siapa Garry Evans dan apa pandangannya tentang repatriasi investasi Jepang?A
Garry Evans adalah Kepala Strategi untuk Alokasi Aset Global di BCA Research, dan ia memperingatkan bahwa repatriasi investasi Jepang dapat berdampak negatif pada pasar global.Q
Mengapa Jepang dianggap sebagai kreditor internasional terbesar?A
Jepang dianggap sebagai kreditor internasional terbesar karena memiliki investasi besar di berbagai pasar, termasuk surat utang AS.