Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
IMF: AI Mampu Dongkrak Ekonomi, Tapi Tingkatkan Emisi Karbon
Courtesy of YahooFinance
Teknologi
Kecerdasan Buatan

IMF: AI Mampu Dongkrak Ekonomi, Tapi Tingkatkan Emisi Karbon

Menjelaskan bahwa keuntungan ekonomi dari AI akan melebihi biaya emisi karbon yang meningkat, dan menyerukan kebijakan untuk meminimalkan biaya sosial.

22 Apr 2025, 20.44 WIB
146 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kecerdasan buatan dapat memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi global.
  • Peningkatan konsumsi energi akibat kecerdasan buatan dapat memperburuk emisi karbon jika tidak dikelola dengan baik.
  • Peran aktif pemerintah dan perusahaan sangat penting untuk memastikan penggunaan kecerdasan buatan yang berkelanjutan dan adil.
Washington, United States - Keuntungan ekonomi dari kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan meningkatkan output global sekitar 0,5% per tahun antara 2025 dan 2030, menurut laporan IMF. Meskipun ada biaya emisi karbon yang meningkat dari pusat data yang diperlukan untuk menjalankan model AI, keuntungan ekonomi ini dianggap lebih besar.
Baca juga: Kebutuhan Energi AI Meningkat, Peluang dan Tantangan untuk Industri Energi Fosil
Laporan IMF mencatat bahwa permintaan listrik global yang didorong oleh AI bisa lebih dari tiga kali lipat menjadi sekitar 1.500 terawatt-jam (TWh) pada tahun 2030. Peningkatan jejak karbon akan tergantung pada apakah perusahaan teknologi dapat memenuhi janji untuk mengurangi emisi dari pusat data.
Para analis independen mengatakan bahwa dampak ekonomi dan lingkungan dari AI akan sangat bergantung pada bagaimana AI digunakan. Pemerintah, perusahaan teknologi, dan perusahaan energi harus berperan aktif dalam memastikan AI digunakan secara sengaja, adil, dan berkelanjutan untuk meminimalkan dampak negatifnya.
--------------------
Analisis Kami: Meskipun AI membawa potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi, tanpa regulasi dan komitmen kuat pada energi terbarukan, dampak lingkungannya bisa memperburuk krisis iklim. Para pemangku kepentingan harus memastikan bahwa investasi dalam AI berjalan seiring dengan tujuan keberlanjutan agar keuntungan ekonominya dapat dirasakan tanpa mengorbankan bumi.
--------------------
Analisis Ahli:
Roberta Pierfederici: Pasar tidak cukup untuk mengarahkan AI ke tindakan iklim, sehingga pemerintah, perusahaan teknologi, dan energi harus aktif dalam R&D dan kebijakan yang adil dan berkelanjutan.
--------------------
Baca juga: Energi AI Bisa Lampaui Penambangan Bitcoin, Benarkah Ini Masalah Baru?
What's Next: Jika kebijakan energi hijau dan investasi R&D tidak ditingkatkan, emisi karbon dari AI dan pusat data akan terus meningkat secara signifikan, tetapi peluang untuk pemanfaatan AI dalam mengurangi jejak karbon masih terbuka jika dikelola dengan serius.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ai-economic-gains-likely-outweigh-134410174.html

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diperkirakan IMF tentang dampak kecerdasan buatan terhadap pertumbuhan ekonomi global?
A
IMF memperkirakan bahwa kecerdasan buatan akan meningkatkan output global sekitar 0,5% per tahun antara 2025 dan 2030.
Q
Bagaimana kecerdasan buatan mempengaruhi emisi karbon?
A
Kecerdasan buatan diperkirakan akan menyebabkan peningkatan emisi karbon sebesar 1,2% antara 2025 dan 2030.
Q
Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan terkait penggunaan kecerdasan buatan?
A
Pemerintah dan perusahaan harus berperan aktif dalam memastikan bahwa kecerdasan buatan digunakan secara adil dan berkelanjutan.
Q
Berapa banyak konsumsi energi yang diperkirakan akan meningkat akibat kecerdasan buatan?
A
Konsumsi energi global yang didorong oleh kecerdasan buatan diperkirakan akan meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi sekitar 1.500 terawatt-jam pada tahun 2030.
Q
Apa yang dikatakan Grantham Research Institute tentang potensi kecerdasan buatan dalam mengurangi emisi karbon?
A
Grantham Research Institute menyatakan bahwa kecerdasan buatan dapat mempercepat kemajuan teknologi rendah karbon dan berpotensi mengurangi emisi karbon.

Artikel Serupa

AI Bisa Dongkrak Ekonomi tapi Risiko Emisi Karbon Makin Tinggi
AI Bisa Dongkrak Ekonomi tapi Risiko Emisi Karbon Makin Tinggi
Dari CNBCIndonesia
IMF Ungkap Dampak Emisi AI dan Perlunya Energi Terbarukan
IMF Ungkap Dampak Emisi AI dan Perlunya Energi Terbarukan
Dari Axios
Mengungkap Misteri Jejak Karbon AI dan Tantangan Dampaknya pada Lingkungan
Mengungkap Misteri Jejak Karbon AI dan Tantangan Dampaknya pada Lingkungan
Dari Axios
Perang Tarif Global Bisa Memperlambat Pertumbuhan Data Centre dan Kebutuhan Listrik AI
Perang Tarif Global Bisa Memperlambat Pertumbuhan Data Centre dan Kebutuhan Listrik AI
Dari YahooFinance
Konsumsi Energi Pusat Data Melonjak Dua Kali Lipat Karena AI Hingga 2030
Konsumsi Energi Pusat Data Melonjak Dua Kali Lipat Karena AI Hingga 2030
Dari NatureMagazine
Energi Raksasa Pusat Data AI: Tantangan dan Solusi Masa Depan
Energi Raksasa Pusat Data AI: Tantangan dan Solusi Masa Depan
Dari InterestingEngineering
AI Bisa Dongkrak Ekonomi tapi Risiko Emisi Karbon Makin TinggiCNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
57 dibaca

AI Bisa Dongkrak Ekonomi tapi Risiko Emisi Karbon Makin Tinggi

IMF Ungkap Dampak Emisi AI dan Perlunya Energi TerbarukanAxios
Sains
3 bulan lalu
151 dibaca

IMF Ungkap Dampak Emisi AI dan Perlunya Energi Terbarukan

Mengungkap Misteri Jejak Karbon AI dan Tantangan Dampaknya pada LingkunganAxios
Teknologi
4 bulan lalu
49 dibaca

Mengungkap Misteri Jejak Karbon AI dan Tantangan Dampaknya pada Lingkungan

Perang Tarif Global Bisa Memperlambat Pertumbuhan Data Centre dan Kebutuhan Listrik AIYahooFinance
Teknologi
4 bulan lalu
100 dibaca

Perang Tarif Global Bisa Memperlambat Pertumbuhan Data Centre dan Kebutuhan Listrik AI

Konsumsi Energi Pusat Data Melonjak Dua Kali Lipat Karena AI Hingga 2030NatureMagazine
Teknologi
4 bulan lalu
118 dibaca

Konsumsi Energi Pusat Data Melonjak Dua Kali Lipat Karena AI Hingga 2030

Energi Raksasa Pusat Data AI: Tantangan dan Solusi Masa DepanInterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
111 dibaca

Energi Raksasa Pusat Data AI: Tantangan dan Solusi Masa Depan